Green  Pencil

Rabu, 24 Juli 2013

[INFO] 8 Kelebihan Pada Drama Korea!

1. Cerita, Drama Korea selalu memiliki alur cerita yang bagus dan ga monoton. Intrik-intrik yang buat disetiap drama itu bikin penonton betah, penasaran dan jadi kepingin nonton terus dan menunggu kelanjutan episodenya.

2. Pemain, setiap aktor atau aktris yang akan bermain drama pasti akan ikut casting buat nentuin siapa yang paling pas bawain karakter didalam drama biar nantinya para penonton merasa terpuaskan dengan karakter yang mereka lihat di televisi, Alhasil setiap pasangan pada drama korea itu terkesan cocok sekali.

3. Setting tempat, sineas Korea emang tau banget deh tempat-tematyang bagus buat dijadiin lokasi syuting. Soalnya kan setiap tempat yang dijadiin lokasi syuting pasti nantinya bakal rame dikunjungin wisatawan. Korea emang tau banget cara menarik wisatawan untuk berkunjung ke Korea dengan cara memajukan industri hiburannya seperti mewabahya virus Korean Wave and Hallyu Stars. TOP banget deh buat Korea.

4. Sponsor, setiap drama korea pasti didukung sama sponsor yang terkenal. Ga bajunya, jam tangan, perhiasan, Handphone semua itu kan produk sponsor macam LG, Samsung, Swaropski dll.

5. Soundtrack, ga lengkap rasanya kalo drama korea tanpa soundtrack yang pas disetiap scenenya. Kalo scenenya lagi ceria pasti soundtracknya juga lagu yang ceria dan kalo scenenya lagi sedih lagunya juga pasti sedih banget and liriknya dalem banget. Soundtrack juga ngasih andil yang cukup besar kedalam setiap scene agar scene tersebut terlihat pas antara suasana hati si pemeran dengan iringan soundtracknya, jadi setiap drama korea itu mempunyai album soundtracknya masing-masing.

6. Budaya, setiap drama korea yang dibuat pasti akan ada scene-scene yang emang Korea banget. Budaya emang ga pernah ditinggalkan di drama korea. Salut banget sama sineas Korea yang ga pernah lupa sama Budaya negerinya sendiri.

7. Drama Korea selalu dikenang dihati penontonya, karena ceritanya yang berkesan jadi ga gampang lupa pasti bakal dikenang selalu, dan ingin menonton ulang kembali drama korea tersebut.

8. Aktor atau aktris yang main di drama yang populer pasti bakal ikut populer juga dan jadi idola baru.




Cr. DUKUNG INDOSIAR MENJADI TV KOREA
Shared By. Monchan @bwonchel.blogspot.com, Hellenakoreanindo.blogspot.com

[INFO] Fakta Pendidikan di Korea Selatan!

1. Para siswa sekolah tinggi di Korea memiliki waktu belajar dari jam 08:00 pagi sampai 09:30 atau 10:00 malam. Bayangkan, 14 jam berada di sekolah! Tujuannya agar para siswa bisa masuk ke dalam perguruan tinggi favorit karena persaingan di sana cukup tinggi. Seakan belum cukup dengan sekolah formal, para siswa biasanya juga akan menghadiri lembaga pendidikan swasta / Hagwon (학원). Ini berarti para siswa sekolah tinggi rata-rata tidak pulang sampai tengah malam. Sedangkan bagi siswa sekolah menengah, pihak sekolah masih memberi toleransi dengan waktu belajar antara 08:00 pagi sampai 04:00 sore, dengan tambahan Hagwon sepulang sekolah.

2. Di Korea ada pepatah yang mengatakan, “Guru adalah hal tertinggi selayaknya Tuhan.” Masyarakat Korea menganggap guru memegang posisi yang berharga dan tinggi karena Korea menanamkan bahwa pendidikan adalah hal yang utama. Akibatnya, Korea benar-benar menjunjung tinggi para guru. Usia pensiun mereka tidak sampai 65 tahun. Senioritas di kalangan guru dilihat melalui bayaran yang tinggi dan jam mengajar yang lebih banyak.

3. Presentasi Power Point, USB dsb adalah hal-hal dasar yang digunakan dalam sistem pembelajaran SD-SMA. Ruang kelas dilengkapi Komputer yang terhubung ke salah satu sistem proyektor overhead atau layar datar LCD.

4. Ada rotasi mutasi guru setelah lima tahun mengajar. Hal ini dilakukan agar setiap guru mendapat kesempatan yang adil untuk mengajar di berbagai sekolah yang baik atau buruk.

5. Beberapa sekolah unggulan memiliki ruang praktek teknolgi blue screen untuk membuat para siswa dapat berperan dengan layak. Ruangan itu juga dilengkapi dengan berbagai alat dan media untuk membuat akting itu terlihat nyata.

6. Hukuman fisik masih berlaku di Korea. Sistem pendidikan di sana memang sangat ketat dan keras. Bukan hal yang tabu jika guru melakukan kekerasan fisik untuk mendisiplinkan muridnya. Bahkan para orang tua tidak masalah dengan peraturan itu. Hanya saja saat ini hukuman fisik itu memiliki batasan yang lebih kuat.

7. Kebersihan Sekolah adalah tanggung jawab murid. Sistem pendidikan di Korea mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap perawatan sekolah mereka. Sementara para petugas kebersihan melakukan tugas-tugas utama seperti membersihkan kamar mandi, membersihkan lorong, ruang kelas, tangga, para siswa diwajibkan memungut sampah di halaman sekolah setiap pagi sebelum bel berbunyi

8. Siswa-siswa di Korea yang tidak kuat terhadap tekanan pembelajaran banyak yang melakukan bunuh diri. Terkadang, hanya karena nilai mereka yang menurun atau tidak lulus dalam seleksi perguruan tinggi, mereka menganggap bahwa diri mereka telah gagal dan tidak memiliki masa depan yang pasti. Jadi mereka beranggapan kalau bunuh diri adalah solusi terbaik.

9. Para siswa di Korea menghabiskan sebagian waktunya di sekolah. Mereka belajar, makan, dan bergaul bersama. Sehingga banyak siswi yang juga membawa alat makeup ke sekolah, mereka saling membantu memoles wajah bersama

10. Di Korea, wajib belajar itu cuma SD-SMP, tapi karena tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi, anak-anak mereka tetap di sekolahkan sampai jenjang paling tinggi (kuliah)

11. Saat memasuki SMA, sekolah tidak melarang siswa-siswanya memanjangkan rambut, mewarnai rambut, atau merias diri.

Update, 29 Mei 2013

1. Di Korea banyak orangtua yang  mempersiapkan anak mereka mulai dari SD hingga SMU agar dapat memasuki perguruan tinggi bergengsi.

2. Anak yang masih membutuhkan waktu bermain di "genjot" / dipaksa dengan berbagai aktifitas yang diyakini para orangtua akan membantu anak mereka untuk masuk UNIV

3. Anak-anak SD Korea akan dibebani dengan berbagai pendidikan tambahan dengan belajar di kursus (Hagwon).

4. Aktifitas SD Korea dimulai pukul 8.30pagi dan akan kembali kerumah setelah malam sekitar pukul 7.00 atau 8.00.

5. Perjuangan anak sekolah di Korea adalah bagaimana caranya agar bisa diterima di perguruan tinggi.

6. Ketika masih duduk di kelas tiga SMU semester kedua mereka sudah ikut ujian masuk universitas.

7. Karena pentingnya ujian masuk universitas di Korea, maka masuk kantor ditunda 1 jam, untuk menghindari kemacetan akan kendaraan.

8. Karena pentingnya ujian masuk universitas di Korea, militer juga disiapkan untuk membantu kalau ada mahasiswa yang tidak mendapat alat transportasi.

9. Karena pentingnya ujian masuk universitas di Korea, penerbanganpun mengalami perubahan jadwal atau jalur penerbangan untuk menghindari kebisingan.

10. Sistem pendidikan di Korea Untuk SD dan SMP semua biaya sekolah ditanggung oleh pemerintah selama 9 tahun.

11. Sistem pendidikan terbagi dalam 2 semester pertahunnya. Jika selesai semester 1 maka sekolah akan libur sebulan penuh dimusim panas.

12. Untuk sekolah TK “Youchiwon” di Korea dimulai usia 3-6 thn, kapan saja boleh masuk sekolah ini asal sudah mencukupi usiannya.

13. Tapi ada juga TK untuk usia 2 tahun tapi sekolah ini berseling sehari sekolah dan sehari tidak, hanya beberapa jam saja dan ini milik swasta.

14. TK di Korea memiliki program pendidikan yang lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan.

15. Untuk keluarga berpenghasilan rendah, seperti petani dan nelayan di Korea biasanya anak yang usianya 5 tahun akan mendapatkan bantuan dana pendidikan.

16. Pendidikan SD di Korea dimulai dari kelas satu sampai kelas enam jika tidak ada hal yang khusus setiap tahun bisa naik kelas.

17. Di Korea wajib belajar sampai SMP dan itu tidak dipungut biaya, hingga tingkat SMU biaya sekolah menjadi tangung jawab masing-masing individu.

18. Korea memiliki peraturan 2 anak sudah cukup, maka setiap anaknya akan diberi tunjangan perbulan.

19. Mata pelajaran di Korea adalah B. Korea, Moral, Sosial Moral, Matematika, Ilmu Science, Olah Raga, Musik, Kesenian, Keterampilan, B. Inggris.

20. Di Korea dalam 1hari sekolah selama 6 jam, dan setiap semester ada 2x ujian evaluasi, yang hasilnya akan dikirim langsung ke rumah.

21. Untuk pendidikan di SMU Korea terdiri dari 3 bagian yaitu Sekolah Mengengah Umum, Sekolah Menengah Ekonomi dan Sekolah Mengengah Khusus.

22. Secara umum Sekolah Menengah Umum di Korea mempelajari mata pelajaran yang diperlukan untuk masuk perguruan tinggi.

23. Sekolah Menengah Ekonomi di Korea, mata pelajaran yang diberikan adalah mata pelajaran yang dibutuhkan untuk masuk kerja. (Mungkin kalau di INA, hampir sama seperti SMK)

24. Sekolah Menengah Khusus / SMK di Korea adalah sekolah yang memberikan keterampilan khusus seperti di bidang scince atau bahasa asing, olah raga dan lain-lain.

25. Perguruan Tinggi di Korea ada 2, masa pendidikan 4 tahun & 2 tahun, sebagian besar mempelajari dasar-dasar kejuruan tentang mata kuliah keahlian.

26. Seseuai dengan dasar tahunan Universitas di Korea terbagi menjadi Universitas Umum, Universitas Kejuruan,  dan Universitas Khusus.

27. Universitas Kejuruan di Korea contohnya pendidikan, komunikasi, pembukuan, teknik.

28. Universitas Khusus di korea contohnya meliputi perpajakan, kepolisian dan akademi militer.

29. Saat akan masuk Universitas secara umum  di Korea ditentukan nilai SMU dan setiap tahun mengikuti ujian kemampuan dan bakat.

30. Cara pemilihan siswa untuk Universitas di Korea sedikit berbeda di setiap Universitas karena disetiap Universitas mempunyai syarat-syarat tertentu.

31. Para siswa SMA atas di Korea Selatan rata-rata memiliki durasi jam pelajaran dimulai dari jam 09.30 atau 10.00, sampai larut malam.

32. Siswa Korea tidak pulang ke rumah sampai tengah malam, dan makan siang hingga makan malampun sampai disajikan di sekolah.

33. Guru Korea bahkan jauh lebih bahagia, karena mereka memiliki dua kali waktu akhir pekan dalam sebulan, sementara siswanya tidak.

34. Di Korea, ada pepatah "Guru setinggi Tuhan". kamu tidak bisa memandang guru dari skala gaji, guru memegang posisi sosial berharga dan tinggi di masyrakat.

35. Usia pensiun guru Korea tidak sampai 65 tahun. Senioritas berarti gaji meningkat dan jam terbang dikatakan lebih baik dari pekerjaan biasanya.

36. Setiap ruang kelas diKorea dilengkapi komputer yang terhubung ke salah satu sistem proyektor overhead atau layar datar LCD.

37. Guru digilir bertugas di sekolah yang berbeda setiap 5 tahun. Sistem ini agar setiap guru berkesempatan bekerja di sekolah yang baik atau buruk.

38. Beberapa program sekolah bahasa Inggris di Korea menawarkan siswa akan diberi nama bahasa Inggris.

39. Guru dan siswa Korea harus berganti sepatu ke sepatu lain yang khusus digunakan saat di dalam runangan saat memasuki gedung sekolah.


Source : Google
Written By. Monchan @bwonchel.blogspot.com, Hellenakoreanindo.blogspot.com

Kamis, 11 Juli 2013

Idol Kpop yang Tidak Suka Minum Alkohol

Seperti yang kita tahu, alkohol sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi di Korea Selatan. Kalau Jepang punya sake, Korea Selatan punya alkohol khas yang dibuat dari bahan dasar beras dan disebut dengan soju. Kalian penggemar drama dan film Korea pasti sering melihat betapa budaya minum ini sangat melekat dengan kehidupan masyarakat di sana. Pulang kerja minum soju dengan teman sekantor, putus cinta minum soju sampai mabuk, karaoke ditemani soju biar seru, ketemu mertua minum soju, dll.
Minum soju bersama dengan orang lain pun ada etikanya sendiri seperti tidak boleh menuangkan minuman ke gelas sendiri, hanya mengisi gelas ketika gelas sudah kosong, dll. Saking lekatnya budaya ini dengan masyarakat di sana, ESDC jadi agak-agak terharu gitu ketika menemukan idol yang nggak suka minum, hiks. Biar kita agak terharu bersama-sama, yuk kita lihat bareng-bareng idol yang nggak suka minum alkohol.
1. Super Junior Eunhyuk & JYJ Junsu
shuyuibkk-13
Eunhyuk dan JYJ Junsu berteman sejak sekolah dan sama-sama bercita-cita ingin menjadi penyanyi. Mereka kemudian membuat perjanjian untuk tidak minum alkohol dan merokok. So sweet.. Tapi Junsu kemudian melanggar janji ini ketika harus minum untuk menghormati orang-orang di sekitarnya, walaupun sebenarnya dia sendiri masih tidak suka minum. Eunhyuk sendiri juga kemudian melanggar janjinya dan minum pertama kali saat ulang tahunnya di Prancis.
2. 4Minute Hyuna
4_minutes_hyuna_looks_after-thumbnail
Walaupun terlihat seperti seorang jago minum dan pernah menjadi model iklan merk soju, Hyuna sebenarnya tidak bisa minum banyak alkohol. Mukanya langsung berubah menjadi merah walaupun hanya minum segelas soju. Member 4Minute yang lain pun merasa bersalah ketika mengajaknya minum dan langsung memintanya berhenti minum.
3. ZE:A Kwanghee
Kwanghee tidak bisa minum alkohol lagi sejak umur 20 tahun karena operasi plastiknya! Kwanghee mengaku kalau minum alkohol tidak baik untuk bagian tubuh yang dioperasi karena sangat sensitif dan bisa membuatnya menjadi sangat merah.
4. Beast Kikwang
Saat digosipkan ikut pesta minum bersama Tak Jaehoon, Kikwang mengatakan, “Jaehoon hyung meneleponku dan mengundangku ke pesta minum-minumnya. Aku tidak suka alkohol jadi aku tidak minum, tapi pestanya menyenangkan.” Seorang pihak yang dekat dengan Beast juga mengatakan,“Bukan hanya Kikwang tapi semua member Beast tidak suka minum. Ketika mereka punya waktu luang, mereka memilih tinggal di rumah dan main games, main PC, atau main bola bersama-sama. Aku tidak pernah melihat mereka minum bersama-sama. Terutama karena Kikwang berolahraga dengan sangat intensif, dia tidak minum (alkohol).”
5. MBLAQ Lee Joon
Lee Joon dulunya minum hampir setiap hari bersama trainee yang lain, tapi ada hal yang membuatnya berhenti minum. “Aku biasanya bukan pemabuk yang menyebalkan, tapi ada kejadian yang memaksaku untuk berhenti minum. Suatu hari aku pergi minum-minum setelah nonton film dan aku sangat mabuk. Ketika aku mabuk, tiba-tiba aku memakai traffic cones sebagai sepatu dan berteriak, “Aku adalah cyborg!.” Kemudian, entah bagaimana aku tidur di depan sebuah toko. Aku memakai keset selamat datang toko tersebut sebagai selimut. Pintu otomatis toko tersebut terus membuka dan menutup di depanku. Beberapa hari kemudian, ada video yang tersebar online berjudul, “Mr.L”. Setelah menonton video tersebut, aku langsung berhenti minum,” jelasnya dan membuat orang-orang tertawa.
6. Kim Jongkook
20121029_1351467461_71485700_1
Walaupun sekarang sudah bukan idol lagi, Kim Jongkook adalah salah satu pioneer idol bersama grupnya Turbo. Dan seperti yang kita tahu, uri commander ini sangat menjaga kesehatan tubuhnya. Kalau kata Yoo Jaesook sih, Kim Jongkook ingin hidup sampai umur 200 tahun hehehe. Jangankan minum alkohol, Kim Jongkook juga anti minum kopi. Tapi walaupun tidak ikut minum, Jongkook suka menemani Kwangsoo yang suka minum bersama Song Joongki.

Source: soompidbsknightskissbluebeasten.korea1en.korea2ninginkpopsevenhttp://www.espresseoul.com, Hellenakoreanindo.blogspot.com

Sabtu, 06 Juli 2013

FF 13 Days with Miss Arrogant *18B End


Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *18 b

Malam menjelang lomba olimpiade, seon-rin dan taeyeon duduk di jendela kamar taeyeon.
''taeyeon ah, jangan bilang pada ibu kalau aku bukan seonyung!'', kata seon-rin.
''Karena ini akan sangat rumit. Biarlah ibu tetap menyangka aku adalah seonyung. Saat aku menjadi rinrin, aku tidak mendapat kasih sayang dari ibuku. Tapi selama waktu ini saat Tuhan memberiku hidup yang kedua kalinya, Tuhan juga memberiku seorang ibu yang baik''.

Tidak disangka, nyonya park yang sudah berdiri di depan pintu, mendengar hal itu.
''kau bukan seonyung?'', tanya nyonya park.

Taeyeon dan seon-rin begitu terkejut saat melihat ibunya ada di dalam kamarnya.
''eomma??'', kata taeyeon dan seon-rin.

Nyonya park teringat beberapa hari yang lalu saat seonyung menemuinya melalui mimpi dan memberi sebuah pesan padanya.
''siapa itu rinrin?'', tanya nyonya park lagi.
''rinrin adalah teman sekolahku, anak paman lee yang meninggal karena kecelakaan. Hari kematian rinrin sama seperti seonyung. Ibu, seonyung yang kau lihat ini bukan seonyung tapi dia adalah rinrin. Ini sedikit rumit, Tuhan memberikan kesempatan rinrin untuk hidup kedua kalinya dengan memakai raga seonyung'', jelas taeyeon.
''bibi, aku tidak bisa menjelaskan apapun padamu. Ini hukumanku yang paling menakutkan, maafkan aku'', kata seon-rin seraya berlutut dihadapan nyonya park.
''apa dengan kau berlutut dapat meredam marahku? Aku ingin seonyungku!'', kata nyonya park.

Seon-rin memandang nyonya park.
''mianhamnida'', kata seon-rin terisak.

Melihat kejadian itu, taeyeon menangis namun tidak mampu membela rinrin dihadapan ibunya.
''kau berdirilah!'', kata nyonya park.
Seon-rin menggeleng, ''sebelum anda memaafkan aku''.
''berdiri! Apa kau tidak dengar?!'', teriak nyonya park dengan mata berkaca-kaca.

Seon-rin berdiri dengan kaki gemetar. Nyonya park mencengkram bahu seon-rin dan memandang wajahnya.
''ajumma, joesonghamnida!!'', kata seon-rin dengan mata yang sudah menahan tangis.

Ajumma itu kemudian memeluk seon-rin dan menangis terisak, seon-rin begitu terkejut saat nyonya park memeluknya. Bulir air matanya tidak terbendung lagi, mengalir deras membasahi pipinya.
''siapapun kau, terima kasih karena membawa seonyung kembali padaku. Kau adalah hadiah Tuhan untuk keluarga kami, rinrin ah'', kata nyonya park.

Taeyeon merangkul seon-rin dan ibunya.
''ibu, gomaweoyo'', kata taeyeon.

Ketiganya saling memeluk dan tangis meledak diantara ketiganya.


Seon-rin berdiri di teras rumah taeyeon, lalu memandang taeyeon dan nyonya park.
''temui keluargamu dan katakan pada mereka kalau kau rinrin. keluargamu harus tahu hal ini. Aku merasakan betapa rindunya keluargamu terhadapmu'', kata nyonya park.
''aku tidak bisa mengatakannya karena ini aturan'', kata seon-rin.
''kau harus mencobanya rinrin ah'', kata taeyeon.
''aku tidak bisa melakukannya, taeyeon ah!''.
''aku tahu yang membuatmu enggan melakukan itu adalah rasa nyamanmu dengan hidupmu yang sekarang tapi barangsiapa yang berani terluka dan siap meninggalkan yang lama untuk tantangan yang baru adalah pribadi yang melebihi seorang pemenang'', kata nyonya park.
Seon-rin mengangguk, ''aku akan mencobanya! Dukungan kalian sangat aku perlukan''.


Di sepanjang perjalanan, seon-rin duduk di bangku belakang sebuah bus yang akan membawanya pergi ke rumahnya sendiri.

''aku percaya pada setiap tetes hujan yang jatuh, pada bunga yang tumbuh mekar. Aku percaya ketika banyak orang tersesat, selalu ada yang datang menunjukkan jalan kebenaran. Aku percaya bahwa diatas semua badai yang mengamuk, sebuah doa yang tulus masih akan didengarkan. Aku percaya Dia yang tidak nampak entah dimana, akan selalu mendengarkan setiap kata, setiap kali aku merasakanNya, aku percaya'', batin seon-rin seraya memejamkan mata.

Bulir air mata membasahi kedua pipi seon-rin. Perasaan takut, khawatir dan tekad yang besar membuat hatinya bergejolak. Rindu yang begitu besar untuk memeluk dan merangkul keluarganya membuat tekad seon-rin melebihi rasa takutnya.

Kyuhyun duduk di samping seon-rin dan terus memandangi yeoja itu. Namja itu menjadi seorang cheonsa yang tak terlihat oleh manusia termasuk seon-rin.
''uljima, lee rinrin!'', ucapnya, tanpa disadari butiran bekilauan keluar dari mata kyuhyun cheonsa.



Tidak lama kemudian, seon-rin turun dari bus dan melangkah ke arah rumahnya. Namun langkahnya terhenti, seolah ada sesuatu yang menahannya.
''Tuhan, di dalam kemelut hati ini, aku tidak menuntut hidup mulus tanpa gelombang. Biarlah dekapan kasihMu menguatkan aku untuk melangkah pasti. Menyadarkan aku bahwa aku tidak sendirian. Engkau selalu setia hadir dan menemaniku, mendekapku dalam segala suasana. Tuhan, aku mau hidup seperti yang engkau inginkan. Biarkanlah aku semakin murni dalam genggaman tanganMu, amin'', ucap seon-rin lirih kemudian menghapus air matanya.

Seon-rin melihat yeorim duduk di teras rumah.
''yeorim ah?'', sapa seon-rin kemudian tersenyum.

Yeorim hanya menoleh lalu kembali tertunduk. Seon-rin duduk di sebalah yeorim.
''kau kenapa? Apa yang terjadi?'', tanya seon-rin lagi.
''besok ada lomba marathon di busan dan aku ingin mengikutinya'', kata yeorim.

Seon-rin terkejut karena yeorim mendaftarkan diri mengikuti lomba marathon.
''kau ikut lomba marathon? bukankah kakakmu,,,'', tanya seon-rin terheran.
''kakak sudah tidak ada dan aku ingin membalas kebaikan rinrin selama ia hidup yang sering ku sia2kan dengan memberinya sebuah mendali juara marathon'', kata yeorim.
''jujur saja, aku merindukan kakakku sekarang. Jeongmal bogosipheo!!'', kata yeorim lagi dengan mata berkaca-kaca.

Seon-rin memandang yeorim dan menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi pipinya.
''apa yang menjadi masalahmu?'', tanya seon-rin.
''aku tidak punya sepatu yang baik, aku tidak bisa minta uang ayah untuk membelikanku sepatu, karena ayah berhenti bekerja pada direktur''.
''kenapa tidak kau pakai sepatu kakakmu?''.
''aku tidak tahu dimana rinrin menaruh sepatunya''.
''ayo, aku akan membantumu mencari sepatu larinya rinrin''.

Yeorim mengangguk kemudian keduanya masuk ke dalam rumah.

Di dalam kamar rinrin,
''apa kau yakin eonni?'', tanya yeorim saat melihat seon-rin membongkar lantai ubin kamarnya yang beralas kayu.
Seon-rin tidak menjawab dan sibuk dengan membuka potong kayu itu dan tampak sebuah lubang yang tidak terlalu besar. Seon-rin mengambil sebuah kotak yang sudah sedikit usang dan berdebu.

Yeorim terkejut saat melihat seon-rin mengambil sepasang sepatu kets yang sering digunakan rinrin untuk lomba marathon.
''itu sepatu rinrin eonni'', seru yeorim.

Seon-rin mengebaskan debu yang menempel pada sepatu itu lalu memberikannya pada yeorim.
''jika terlalu besar, kau bisa mengikat tali sepatunya lebih kencang agar sepatu ini tidak terlepas saat kau berlari'', kata seon-rin.
''Uhm eonni, kenapa kau tahu kakakku menyimpan sepatunya disini?'', tanya yeorim terheran.
''karena dulu rinrin khawatir kau akan meminta sepatunya jadi dia menyimpannya disini''.

''kakak?'', panggil yeorim pelan seraya memandang seon-rin yang kembali menutup lantai dengan potongan kayu itu.
''ne?'', jawab seon-rin singkat.
''apa kau rinrin kakakku?''.
''mweo??''.
''eonni!!''.
Yeorim memeluk seon-rin erat, ''kau rinrin! Kau adalah kakakku''.

''sebuah kado itu dirobek dulu baru akan terlihat isinya. Dan kau rinrin ah, hari kemarin yang kau rasa menyakitkan sekarang kau sudah melihat apa yang menjadi rancangan Tuhan'', kata kyuhyun cheonsa yang terus memperhatikan aktivitas seon-rin sedari tadi.


Seon-rin menuruni tangga rumahnya bersama yeorim, tuan lee dengan celemeknya sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur.
''paman??'', sapa seon-rin.

Yeorim memandang seon-rin, ''eonni?''.
''yeorim ah, aku park seonyung mohon pamit'', kata seon-rin *deep bow*.

Yeorim mengerti jika seon-rin tidak ingin mengungkapkan identitas yang sebenarnya pada ayahnya.
''seonyung ah, makan malamlah bersama kami. Paman masak sangat banyak'', kata paman lee.
''uhm, dimana bibi lee? Apa bibi belum pulang?'', tanya seon-rin.
Paman lee menggeleng, ''Molla, aku hanya berharap dia segera kembali ke rumah ini''.

Seon-rin, yeorim dan tuan lee duduk melingkar di sebuah meja makan kecil. Tuan lee memasak sup dengan beraneka sayuran didalamnya. Ajeossi itu mencidukkan sup itu ke dalam dua mangkuk lalu diberikan pada yeorim dan seon-rin.
''baunya harum sekali, pasti sup buatan paman sangat lezat'', kata seon-rin.

Tuan lee menambahkan beberapa jamur dengan sumpit ke dalam mangkuk seon-rin.
''kau sangat menyukai jamur, makanlah yang banyak'', kata tuan lee.

Seon-rin memakan jamurnya terlebih dahulu lalu menyisihkan potongan kubis.
''kakakku sangat suka sup jamur tapi dia tidak suka kubis'', kata yeorim.

Seon-rin memandang tuan lee lalu meneruskan makannya.
''yeorim ah, kenapa kau samakan seonyung dengan kakakmu. Teruskan makanmu! Jangan membuat seonyung tidak nyaman'', kata tuan lee.
''ayah memberikan mangkuk yang biasa digunakan rinrin untuk makan sup'', kata yeorim seraya menunjuk mangkuk yang digunakan seon-rin.
''ayah, walau kakak tidak terlihat tapi dia dekat dengan kita'', kata yeorim lagi.

Seon-rin mengambil sendok lalu menyeruput kuah supnya, yeoja itu menahan air matanya yang sudah mendesak kelopak matanya.
''apa kalian pernah mendengar cerita kasih yang menyentuh?'', tanya tuan lee.
Seon-rin dan yeorim menggeleng, ''Molla!''.

==
''ada seorang anak lelaki yang berdiri di depan sebuah toko sepatu. Anak itu menahan dingin dengan telapak kaki yang tidak terlindungi dengan apapun. anak itu melihat sepatu2 yang ada di dalam etalase. Lalu seorang wanita datang menghampiri anak itu.
*apa yang kau lakukan disini? Dimana sepatumu? Apa kau tidak kedinginan?*, tanya wanita itu.
*aku ingin membeli sepatu agar aku tidak kedinginan lagi, tapi aku tidak punya uang*.
Lalu wanita itu mengajak anak itu masuk ke dalam toko dan membelikannya sepasang sepatu dan beberapa pasang kaus kaki.
Anak itu keluar dari toko dengan kaki yang hangat lalu menangis. Wanita itu terkejut kenapa anak itu menangis.
*apa kau ingin sepatu lagi? Oh aku lupa, seharusnya aku membelikanmu sweater hangat*, kata wanita itu.
Anak itu menggeleng dan berkata, ''semua ini sudah cukup banyak untukku. Nona, Apa kau istrinya Tuhan?''.
==

''kenapa anak itu berkata istrinya Tuhan? Ya ampun'', kata yeorim.
''karena ia melihat wanita itu memiliki kasih Tuhan. Kalau mungkin yang menolongnya adalah pria, anak itu akan berkata: apa kau suaminya Tuhan?''.
''ini hanya kiasan yeorim ah, ketika seseorang melihat yang ia kenal, dari yang tak terlihat menjadi sosok yang terlihat'', terang tuan lee lagi.
Yeorim mengangguk, ''Uhm arasseo! Kadang lebih mudah mengasihi orang yang berada di tempat yang jauh daripada mengasihi orang yang setiap saat kita temui. Aku sulit mengasihi ibuku tapi aku tidak sulit mengasihi seonyung eonni''.
''nah yeorim dengarkan ayah! hanya seorang yang memiliki hati yang cukup kuat untuk berani terluka, sabar merangkul kelemahan yang lain dan memeluk duri kelemahan mereka. Sekarang kau memiliki hati itu''.

Seon-rin mulai terisak namun yeoja itu tetap meneruskan makannya.

''kau memiliki hati seperti rinrin, seonyung ah. Rinrin putriku'', kata tuan lee dengan mata berkaca-kaca.
''apa kau adalah rinrin yang terlihat? Kalau itu benar, Tuhan adalah luar biasa'', kata tuan lee lagi.
''uhukkk!!'', seon-rin tersedak kemudian memukul dadanya dan meminum segelas air putih.

Seon-rin meletakkan sumpitnya dan beranjak berdiri. Yeoja itu memohon pamit dan secepat mungkin keluar dari rumah itu.

*tap tap tap* seon-rin keluar dari rumahnya dan menyusuri jalanan semakin jauh dari rumah itu. Tuan lee menengok ke sekeliling jalan yang ada di depan rumahnya. Ajeossi itu menangis seraya merangkul erat yeorim.
''appa, itu kakak'', kata yeorim terisak.
''kakakmu ada di dekat kita. Sangat dekat dengan hati kita'', kata tuan lee.


Seon-rin terus berlari seraya menghapus air matanya.

Yeoja itu duduk di sebuah halte bus, tatapannya kosong memandang ke arah jalan. Kyuhyun dalam wujud cheonsa duduk di samping seon-rin. Yeoja itu menoleh dan tersenyum ke arah kyuhyun walaupun ia tidak melihat seorangpun disana. Seolah seon-rin bisa merasakan ada yang selalu memperhatikannya di tempat yang tak terlihat.
''maafkan aku'', ucap kyuhyun cheonsa walau seon-rin tidak mendengar suaranya.


*klotakk* Tiba2 seorang ajeossi melempar seon-rin dengan sekaleng bir yang sudah kosong.
''aahh??'', seru seon-rin kemudian mengambil botol kosong itu.
''Paman, kaleng birmu mengenai kepalaku!!'', kata seon-rin lagi.
''lalu kenapa hah??'', teriak ajeossi itu dengan keadaan mabuk.
''lain kali berhati2lah''.

Ajeossi itu menghampiri seon-rin dan mencoba melayangkan tinjunya.
''ah, paman!!'', pekik seon-rin seraya menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
''jangan sakiti dia!!'', kata seorang namja mengejutkan ajeossi itu.

Seon-rin merenggangkan jarinya dan memastikan siapa namja itu.
''geusarami nuguyeyo?'', gumannya.

Ajeossi itu sepoyongan menghampiri namja itu dan mencoba memukulnya, namun namja itu dengan gesit mengelak.
*bukkkkkk* namja itu merobohkan pemabuk itu dengan sekali tonjokkan.

''sepertinya aku harus bertindak sedikit ekstrim! Sekarang pergilah, jangan biarkan ibumu menunggu terlalu lama di rumah'', kata namja itu.

Seon-rin mengangguk, ''gamsa hamnida! Tuan, siapa namamu?''.
''park jungsoo!!aku harap kita akan cepat bertemu lagi!''.
''mweo??''.
''pergilah!!''.
''Uhm gamsah hamnida, jungsoo ssi!''.



=Keesokan harinya, Rumah Taeyeon=
Seon-rin tidur bersandar di rumah taeyeon. Nyonya park melihat gadis itu kemudian menghampirinya dan menggoyangkan bahunya.
''ireonayo'', kata nyonya park pelan.

Seon-rin perlahan membuka matanya dan melihat nyonya park disana.
''Uhm, ajumma'', kata seon-rin.
''ani! Jangan memanggilku dengan sebutan itu karena aku akan sangat marah'', kata nyonya park.
''kenapa kau tidak mengetuk pintu tadi malam? Diluar sini sangat dingin'', tanya nyonya park lagi.
''gwaenchana. Aku hanya tidak ingin merepotkan ibu, karena tidur disini itu sudah sangat cukup. Aku tidak terlalu kedinginan''.
''Rumah bukan sekedar tempat berteduh. Rumah adalah sekolah kehidupan, tempat setiap anggotanya belajar tentang cinta, tempat berbagi kasih dan tempat belajar tentang rahasia kehidupan yang membuat mereka merasa diterima dan dicintai''.

Seon-rin memeluk nyonya park dengan erat, ''eomma, saranghaeyo!''.



=SMU Shinhwa=
Seon-rin terkejut saat hyunah hakjangnim mengumumkan bahwa dirinya bebas dari hukuman.
''seonyung ah, aku sangat berterima kasih padamu. Hubunganku dengan jinki sudah membaik'', kata hyunah hakjangnim.
''ne, hakjangnim! Aku sangat senang mendengarnya'', kata seon-rin.
''sebagai hadiah aku ingin kau pergi merefreshkan pikiranmu sebelum kau mengikuti olimpiade esok hari''.
''mweo??''.

''taraaa!!'', seru taeyeon, jinki dan kyuhyun dari lorong sekolah.

Taeyeon menunjukkan tiket arena bermain ditangannya.
''pergilah bersama temanmu. Aku mohon kau jangan menolaknya'', kata hyunah hakjangnim.



=Di sebuah pemandian air panas (sauna)=
Keempat sahabat itu tidur telentang bersebelahan dengan memakai pakaian warna biru dan rambut yang diselimuti handuk.
*cekreeet* jinki mengambil sebuah foto kebersamaan mereka.

''kimchiiii!!!'', seru keempatnya dan berpose lucu saat seorang ajeossi mengambil gambar dari kamera jinki.
(Ost Blackpearl- Gogossing)



=Ice Skating Seoul Plaza=
''uwaaa!!'', seru seon-rin seraya mengusap telapak tangannya yang sudah terbungkus dengan sarung tangan.

Yeoja itu tampak kegirangan saat menginjak dasaran es pada arena ice skating.
''kau harus mencobanya, ini sangat mengasikkan'', kata jinki.
''tapi aku tidak bisa bermain ice skating!'', kata seon-rin.
''Uhm sayang sekali, aku dan taeyeon sudah mahir melakukannya. Kami tidak akan cukup sabar jika harus bermain ice skating bersamamu. Nah kyuhyun ah, kau harus mengajari rinrin bermain ice skating!'', kata jinki kemudian meraih tangan taeyeon dan mengajaknya meluncur bersama.

Kyuhyun mengulurkan tangannya, ''ini tidak sulit. Kau harus mencobanya!''.
Seon-rin mengangguk kemudian meraih tangan kyuhyun.
Keduanya meluncur pelan, seon-rin tampak berusaha untuk bisa. Jinki dan taeyeon melambaikan tangan tidak jauh dari tempat seon-rin berada.

''aku bisa melakukannya!!'', seru seon-rin bergaya meluncur sendirian.

*brakkkk gedebukkk* seon-rin terjatuh.

Jinki dan taeyeon tertawa.

Seon-rin meringis kesakitan seraya mengusap pantatnya.
''aigoo!!'', gumannya.

Kyuhyun meminta seon-rin memeluknya erat dari belakang.
''kau harus belajar meluncur dengan baik'', kata kyuhyun.
Seon-rin mengangguk dan berada dekat dengan punggung kyuhyun.
Yeoja itu tersenyum, ''ini menyenangkan. Punggungmu begitu hangat''.

Jinki dan taeyeon saling berlomba meluncur di arena ice skating.
''pegang tanganku! Kita meluncur bersama kalahkan arena ice skating ini, ok?'', kata jinki.
''ok!!!'', seru taeyeon.

Taeyeon dan jinki bersandar pada dinding pembatas arena itu. Keduanya memandang seon-rin dan kyuhyun yang tampak asik dengan permainannya.
''kadang didalam hatiku ada rasa iri. Rinrin sepertinya jauh lebih beruntung'', kata taeyeon.

Jinki mengambil kamera dari tasnya kemudian mengambil foto seon-rin dan kyuhyun.
''setiap orang memiliki peran sendiri dalam hidup ini, tidak perlu iri satu dengan yang lain. Tidak menjadi soal dimana dan menjadi apa posisi kita, tapi yang terpenting adalah bermainlah dengan baik pada setiap peran yang kita mainkan'', kata jinki.


Tidak lama kemudian, keempat sahabat itu duduk seraya menikmati secangkir susu cokelat hangat.
''andai waktu bisa diputar ulang dan tiap goresan peristiwa bisa dirilis kembali untuk kedua kalinya. aku akan belajar mencintai dengan sungguh dan menghargai setiap penggalan peristiwa sebagai mutiara2 yang indah yang tidak boleh dilewatkan begitu saja'', kata seon-rin.



=Hari ke-13, lomba olimpiade matematika dan lari marathon=
Bus smu shinhwa melaju kencang dari seoul ke busan.
Semua rombongan turun dari bus kemudian berjalan ke arah tempat olimpiade matematika. Seluruh siswa seantero korea selatan berkumpul di busan untuk memperebutkan gelar juara.
''seonyung ah??'', panggil hyunah hakjangnim.
''hakjangnim tidak yakin padaku?'', tanya seon-rin.
''sekarang aku yakin padamu! Berjuanglah untuk shinhwa. Hwaitting!''.
''hwaitting!'', kata jinki yang tiba2 muncul dari kerumuman rombongan itu.

Seon-rin melihat ke sekeliling berharap kyuhyun ada di sana.
''apa kau mencari kyuhyun?'', tanya jinki.
Seon-rin mengangguk,
''sebaiknya kau lupakan babo namja itu'', kata jinki lagi.
''mweo??''.
Jinki tersenyum kemudian mengepalkan tangan tanda memberi semangat.

Taeyeon dan seon-rin mengikuti olimpiade dengan baik dan menjawab pertanyaan dari dewan juri dengan hampir tidak ada kesalahan.
''ini bukti, dibalik kelemahanmu, Tuhan memberi kekuatan yang luar biasa. Sekarang kau bahkan lebih pintar dariku'', bisik taeyeon.

Beberapa jam kemudian, olimpiade itu usat, Seon-rin menengok jam tangannya.
''aku harus pergi'', kata seon-rin.

Seon-rin berlari ke arah jalan dan mencari sebuah halte bus.
''rinrin ah!'',

Seon-rin menoleh dan melihat kyuhyun muncul menaiki sebuah scootermatic.
''simpan tenagamu untuk nanti'', kata kyuhyun.
Seon-rin mengangguk, ''ok!''.


=Arena lari marathon=
Seon-rin tertegun melihat arena lari yang ada di sekelilingnya. Yeoja itu mengenakan pakaian olahraga dengan atribut smu shinhwa.

Banyak atlet lari memenuhi arena start, termasuk seon-rin. Yeorim bersiap pada posisinya yang tidak jauh dari seon-rin. Yeorim mengacungkan ibu jarinya ke arah seon-rin.
''eonni, hwaitting!!'', ucapnya.

Di arena penonton, tiba2 muncul rombongan smu shinhwa, nyonya park dan tuan kim serta tuan lee memberikan semangat untuk seon-rin dan yeorim.

*prittttt* peluit berbunyi sebagai tanda lomba marathon itu dimulai, semua peserta berlari sekuat tenaga untuk mencapai tempat finish lebih dahulu.


Seon-rin berlari dan terus berlari. Sorak sorai para penonton semakin kecil terdengar di telinganya. Pandangan seon-rin tiba2 mulai memudar hingga membuat ia mengurangi kecepatannya.

Kyuhyun melihat hal yang tidak beres dari seon-rin, namun yang lain tidak menyadari dan tetap memberikan dukungannya termasuk taeyeon dan jinki.
''seonyung ah!! Bersemangatlahhh!!!'', seru mereka.

*sringggg* darah segar mengalir dari hidung seon-rin namun yeoja itu terus memaksakan diri untuk berlari.

Seon-rin berkali2 mengusap mimisannya dan terus berlari mengejar yeorim yang juga begitu bersemangat dan mengerahkan tenaganya.

*brukkkk* seon-rin terjatuh, yeorim menengok ke belakang dan melihat seon-rin terjatuh dengan darah mengalir dari hidungnya.
''eonni?'', pekik yeorim.
''teruslah berlari yeorim ah! Berlarilah!!'', kata seon-rin.
Yeorim mengangguk kemudian meneruskan larinya dan melesat menyalip beberapa nomor di depannya.


''apa yang terjadi??'', seru para pendukung seon-rin dengan gusar.

Kyuhyun menerobos barisan pengamanan yang menghalanginya masuk ke arena lari. Namja itu mendorong sekuat tenaganya hingga membuat barisan itu terjatuh.
Kyuhyun berlari sekuat tenaga ke arah seon-rin yang jatuh tergeletak.

Namja itu mengangkat tubuh seon-rin. Seon-rin melihat kyuhyun dengan senyuman. Beberapa petugas kesehatan menghampiri kyuhyun dan seon-rin dengan membawa tandu.
''aku akan membawanya'', kata kyuhyun seraya mengendong seon-rin.

*kyuhyun ah, maukah kau berlari untukku?* kata2 seon-rin terngiang pada telinga kyuhyun.

''tolong ambilkan kursi roda'', tanya kyuhyun.
''kau ingin membawanya kemana!?'', teriak petugas kesehatan itu.

Kyuhyun mendudukkan seon-rin pada kursi roda lalu menghapus darah yang mengalir dari hidung yeoja itu.
''aku akan membawanya ke tempat finish!'', kata kyuhyun.

Kyuhyun melihat jalur arena lari yang terbentang di hadapannya dan mulai mendorong kursi roda seon-rin.
*wussssssss* kursi roda itu melaju dengan cepat.

Di dalam arena penonton, jinki dan taeyeon tertegun melihat hal itu dan keduanya saling memandang.

Seon-rin merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.
''terima kasih kyuhyun ah, kau berlari untukku! Dimasa-masa akhir hidupku, tidak ada yang lebih indah kecuali kasih yang kurasakan'', batin seon-rin seraya meneteskan air matanya.

''sesederhana inikah mencintai? Jika kebaikan adalah wajah cinta yang bisa ku lihat, sekarang aku melihatnya. Orang yang mengasihiku melihatku di barisan penonton. Terima kasih Tuhan, kau kirim kyuhyun untuk mengajariku cara mencintai dengan sederhana'', ucap seon-rin lemah.


Seon-rin melihat garis finish itu semakin dekat dan *slaaatttt* kyuhyun dan seon-rin melewati garis finish lomba marathon. Pandangan seon-rin mulai kabur, ia memejamkan matanya dengan sebuah bulir air mata menetes dari kelopak matanya.

''rinrin ah, kita sudah sampai di tempat finish. Kau tahu, aku berlari untukmu'', kata kyuhyun.

Seon-rin tertunduk dan tidak bergeming.
''rinrin ah??'', kata kyuhyun seraya mengoyangkan tubuh seon-rin.

Yeoja itu memejamkan matanya, kyuhyun menyentuh pipi seon-rin. Namja itu terus memanggil nama rinrin dengan menitikkan air mata.
''kau tidur bukan? Ayo bangun sebentar saja, dan lihatlah garis finish ini'', kata kyuhyun.

Mata seon-rin tetap terpejam dan *swingg* roh rinrin terpisah dari raga seonyung.
''aku mencintaimu rinrin ah, buka matamu! Aku ingin melihatmu tetap menjadi seorang manusia'', kata kyuhyun lagi.

Kyuhyun mendekap tubuh seon-rin.
Tampak roh rinrin yang memandang kyuhyun memeluk tubuh seonyung. Kyuhyun menoleh ke arah roh rinrin lalu meletakkan tubuh seonyung perlahan.

*swinggg swingggg* rombongan cheonsa sunbaenim dan para gwanriin bermunculan.

Cheonsa sunbaenim dan beberapa gwanriin mendekati roh rinrin di tengah kerumuman manusia yang tidak melihat mereka.
''kenapa bukan kyuhyun? ini tugasnya'', tanya roh rinrin menolak saat jungsu cheonsa mengulurkan tangannya.
''kyuhyun kehilangan tugasnya. Hukuman karena cheonsa yang memiliki cinta eros. Seorang cheonsa tidak boleh melanggar aturan!'', jawab cheonsa sunbaenim.
''mweo hukuman?? Tidak! Jangan lakukan itu padanya!''.

Tubuh seonyung dibawa dengan tandu ke dalam ambulan. Jinki berteriak histeris dan taeyeon menggenggam tangan namja itu untuk membuatnya lebih tenang.

Rinrin menoleh ke arah kyuhyun yang sudah berubah sebagai cheonsa.
''tugasmu sebagai pendamping rinrin sudah selesai kyu demikian juga tugasmu yang lain. Kau tidak akan diperhitungkan menjadi seorang cheonsa selamanya walau kehidupan dunia ini kelak sudah berakhir! Kau akan kembali dari apa kau diciptakan'', kata cheonsa sunbaenim.

Jungsu Cheonsa mengulurkan tangannya kepada rinrin. Yeoja itu memandang tangan yang terulur di hadapannya kemudian melihat ke arah kyuhyun yang berdiri agak jauh dari mereka.
''Ani!'', ucap rinrin.

Rinrin berlari mendekati kyuhyun lalu memeluk namja itu. Kyuhyun membalas pelukan rinrin.
''Aku cinta padamu! Dan satu2nya yang ku minta ialah mencintaimu selamanya. Jika lidahku tidak dapat mengatakan setiap saat bahwa aku mencintaimu, aku ingin agar hatiku mengulanginya kepadamu seiring tarikan nafasku'', batin kyuhyun seraya meneteskan air mata.
''aku mencintaimu kyu, kau tidak perlu mengatakannya karena aku sudah mengetahuinya. Jika kita musnah, aku ingin musnah bersama karena kau melakukan ini untukku. Andaipun ketika kau hanya mampu berkata satu patah kata *terima kasih* atau *maaf*, tidak mengapa. itu sudah lebih dari cukup untuk sebuah kata yang tulus dari hatimu. Kyuhyun cheonsa, aku mencintaimu!!'', kata rinrin.

Keduanya saling memandang. Bulir air mata menjadi saksi kekuatan cinta mereka yang dahsyat (?).

*Cuppp* kyuhyun mencium rinrin.
''saranghaeyo!!''.

*sriiiingwiiiingg* tubuh rinrin dan kyuhyun perlahan berubah menjadi titik2 berkilauan yang diterbangkan angin lalu hilang lenyap.
Seorang cheonsa yang lenyap dan tidak diperhitungkan membawa serta kisah cinta sejatinya dengan seorang manusia.



Beberapa tahun berlalu, buku yang bercoverkan *Having life* karya lee jinki berjajar di setiap toko buku.

Di sebuah toko buku, jinki menorehkan tanda tangannya pada buku karyanya yang diminati banyak orang. Semua elemen masyarakat seperti menikmati setiap goresan yang jinki tulis dalam bukunya.

Jinki pov
#Rinrin bukan gadis yang kukenal dengan baik tapi dia menjadi akhir dari kisahku. Seorang gadis arogan yang berubah menjadi lemah lembut. Hati rinrin yang bersembunyi didalam seonyung yang kucintai sampai saat ini, menjadi sebuah cinta sejati dengan kisah yang akan ku kenang selamanya#end.

Ditengah wawancara yang dilakukan oleh sebuah stasiun televisi,
''Buku ini aku persembahkan juga untuk kyuhyun, seseorang yang rinrin cintai, yang membawanya sampai ke garis finish. Aku tidak pernah melihatnya sejak di arena lomba marathon di busan. Kyuhyun tidak muncul lagi di sekolah sampai kelulusan dan sampai saat ini. Kyuhyun ah, dimanapun kau berada, aku akan tetap mengingatmu sebagai seorang sahabat'', kata jinki.

Seorang wartawan menanyakan kehidupan pribadi jinki.
''Aku sudah menikah dan memiliki seorang putri namanya lee seonrin, aku mencintai keluarga kecilku'', kata jinki.


Sebuah piagam kejuaraan marathon atas nama lee yeorim terpajang rapi di dinding rumah rinrin.
Yeorim tumbuh menjadi atlet marathon korea yang mewakili negaranya di olimpiade london.



Sebuah mobil berhenti di sekolah taman kanak2.
''appa??'', panggil seorang gadis kecil saat melihat jinki keluar dari mobilnya.

Gadis kecil itu menghampiri ayahnya seraya digandeng oleh seorang wanita, ya wanita itu adalah kim taeyeon.
''apa cita2mu seonrin ah, apa kau ingin menjadi seorang penulis seperti ayah?'', tanya jinki seraya menggendong putrinya itu.
''atau menjadi seorang dosen matematika seperti ibumu?'', tanya taeyeon.
Seonrin kecil menggeleng, ''aku ingin menjadi atlet lari''.

Jinki dan taeyeon saling memandang. Namja itu menunjukkan sebuah kertas usang milik seon-rin.
''kita akan membukanya, aku penasaran dengan tulisan rinrin'', kata jinki.

Isi surat rinrin>
#Selama masih ada hari esok, selalu ada waktu untuk berbenah. Selalu masih ada waktu untuk melihat setiap masalah kita akan sampai pada akhirnya.
Selama masih ada hari esok, jangan pernah mengutuki hidup ini, seperti apapun duka kesedihan kita.
Jika kita berani berharap, maka selalu ada waktu untuk mewujudkan setiap harapan, walau kadang ada ragu dan gelap, meraba tanpa kepastian.
Ya, kadang ada hari yang terlalu berat dan sangat menyakitkan bagi kita, namun selama masih ada waktu untuk berdoa, selalu ada waktu menyembuhkan setiap luka.
Jika pagi hari, kau menatap lewat jendela dan melihat hari baru. Saatnya bersyukur untuk sebuah masa depan baru. Bersyukur atas waktu yang Tuhan berikan untuk memenuhi janjiNya- salam: lee rinrin#

**
Pidato taeyeon saat diangkat menjadi guru besar di kampusnya.
''kalau saja kita biasa menghargai setiap berkat kehidupan, tidak peduli apa yang mereka berikan, kehadiran mereka sendiri dalam hidup kita adalah anugerah terindah. Hargai dan cintailah mereka dengan cinta terbaikmu'', kata taeyeon.
**

Di makam park seonyung,
''terima kasih lee rinrin, kau sudah menemani hari2 kami walau untuk 13 hari. Ingin rasanya 1 hari bersamamu, kami nikmati seperti 1000 hari'', kata jinki dan taeyeon.
''terima kasih park seonyung! Tanpamu, kami tidak akan mengenal lee rinrin lebih dalam'', kata keduanya lagi.

*Deeper in love with you, i love you more than anything in life*

**
Seperti di film2 kalau uda mau ending, muncul tampilan foto slide show: Seon-rin dan kyuhyun di emperan toko menunggu hujan reda. Seon-rin dan taeyeon bersepeda bersama. Keempat sahabat itu menyibukkan diri di perpustakaan. Seonrin-kyuhyun tiduran di lapangan sepak bola. Keempat sahabat makan ramen, sauna dan ice skating bersama. Seon-rin dengan memakai seragam olah raganya di arena lari.
**
(Ost G.Na- I will back off so you can live)

@End


FF ini adalah kisah fiktif belaka bila ada kesamaan tokoh dan ide cerita, mohon dimaafkan karena keterbatasan sebagai author^^
Terima kasih untuk semua reader yang selalu setia membaca FF ini dari awal-akhir.
Terima kasih untuk semua yang mendukung author hingga terbentuk banyak kata2 di FF ini, Tuhan memberkati kalian dengan sangat luar biasa.


Pesan:
Hendaklah kita memiliki kasih, walau dunia ini tidak memilikinya. Kasih itu tidak mementingkan diri sendiri, tidak menyimpan dendam, tidak merencanakan yang jahat. Kasih itu sabar, mengampuni, menerima orang yang kerap menyakiti hati, mau berkorban, menegur dan memperbaiki kesalahan. Karena Akibat yang baik, berawal dari sebab yang baik pula^^

FF 13 Days with Miss Arrogant *18A


Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *18 a

Langkah Jinki berhenti saat melihat seon-rin dan kyuhyun ada di depannya. Namja itu melihat kyuhyun memegang tangan seon-rin.
''kau terus mencoba mengatakan bahwa kau menyukai orang lain dan sekarang aku melihatnya rinrin ah, kau menyukai kyuhyun'', batin jinki.
(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

Seon-rin menatap kyuhyun lalu tersenyum.
''kyuhyun ah, aku ingin mencintaimu sampai dua hari ke depan dan aku berharap kau menyukaiku walau hanya untuk 2 hari saja'', batin seon-rin.

Kyuhyun memandang gadis yang terus tersenyum kearahnya.
''Berhentilah seperti itu'', kata kyuhyun.
''ani!!'', kata seon-rin menggeleng dan terus tersenyum seraya mengedipkan matanya.
''Aiss!!''.
''apa kau pernah terlahir sebagai manusia? Sayang sekali kau hidup tapi tidak merasakan cinta! Sangat tragis!''.
''Ah, aku merasakannya! Apa kau pikir aku tidak bisa mencintai seseorang?''.
''katakan padaku siapa yang kau sukai??''.
''kau ingin memancingku untuk mengatakannya?''.
''katakan padaku!? Ayolah!!''.

Seon-rin menyenggol tubuh kyuhyun dengan sikunya namun namja itu hanya menggeleng kemudian berjalan mendahului seon-rin.

Jinki terus saja memperhatikan kyuhyun dan seon-rin. Yeoja itu pun tampaknya tidak melihat jinki di sana.

Seon-rin berusaha mengejar kyuhyun, ''cheonsa oppa, jamkkanman!!''.

*dukkkkk* sebuah bola basket mengenai kepala seon-rin hingga membuatnya jatuh terhuyung.

Jinki terhenyak kemudian berlari menghampiri seon-rin dan mengusap kepala gadis itu.
''Apa kau baik2 saja?'', tanya jinki dengan wajah cemas.
''hyaaa!! Apa ada orang yang terbentur bola basket akan merasa baik2 saja? Aiss!! Siapa yang berani melempar kepalaku dengan bola??'', kata seon-rin seraya mengepalkan tangannya dan memandang sekeliling.

Seon-rin melihat seorang namja dengan tubuh besar menghampirinya dan mengambil bola basket itu dari tangan jinki.
''apa kau bisa bermain dengan benar? Kepalaku bisa bocor! Kau harus berhati2! Apa matamu kau taruh di bokong?!'', teriak seon-rin emosi.
''saat bola basket ini ada ditangan rinrin dan dia melemparimu berkali2, tapi kau tidak pernah marah. Sekarang, bola basket ini ditanganku dan mengenai kepalamu tanpa sengaja, kau marah dan berteriak padaku?'', kata pemuda itu.
''eh??'', seon-rin tertegun.
''apa kau pikir segala sesuatu tergantung dari tangan siapa?''.
''maafkan seonyung. Kau tidak pernah melihat seonyung marah kan? Jadi jangan menilai dia sebagai gadis yang buruk hanya karena memarahimu satu kali'', kata jinki.

Seon-rin memandang sekeliling, tiba2 ia melihat sosok berpakaian hitam bermunculan. Banyak sosok gwanriin disana, mereka muncul diberbagai tempat. Seon-rin terkejut kemudian memejamkan matanya karena begitu ketakutan.
''ani! Ani! Jangan sekarang! Maafkan aku!!'', ucap seon-rin.

Jinki memandang seon-rin terheran.
''seonyung ah??'', panggil jinki.

Seon-rin membuka matanya dan ia tidak melihat sosok2 gwanriin ada disana.

Sesaat seon-rin menyadari ucapannya menyinggung teman sekolahnya itu.
''mianhaeyo! Mianhaeyo, chinguya!'', kata seon-rin *deep bow*.
Pemuda itu memandang seon-rin kemudian berbalik ke lapangan basket.

''aku tidak menyukai ini, rinrin ah!'', kata jinki.

Jinki berjalan mendahului seon-rin. Yeoja itu mengikutinya dari belakang dan terus meminta maaf namun jinki hanya terdiam dan terus berjalan.
''jangan mendiamkan aku seperti ini, jebal!'', kata seon-rin.
''aku cukup sekali ini saja melakukan kebodohan, kesalahan dan sikap keterlaluan. Babo! Babo! Babo!'', kata seon-rin lagi seraya memukul kepalanya.

Jinki menoleh kemudian memandang seon-rin.
''sekarang kau sudah menyadarinya?'', tanya jinki.
Seon-rin mengangguk, ''ya!''.

Jinki tersenyum kemudian menghampiri seon-rin, ''sekarang, tersenyumlah! Berhenti memukul kepalamu''.

Seon-rin tersenyum dan menarik kedua pipinya dengan kedua tangannya, ''senyum terbaikku! Apa kau sudah memaafkanku?''.
Jinki mengangguk, ''setiap orang memiliki sisi gelap kehidupan yang merupakan kelemahan dirinya. Ada saatnya kadang orang lepas kontrol dan jatuh dalam emosi tak terkendali, sedikit egois, hilang kesabaran dan tanpa sadar melakukan kesalahan'', kata jinki.
''aku benar2 buruk. Ini seorang rinrin yang belum berubah. Aku sangat menyesal''.
''tidak pantas membawa sifat yang kemarin untuk kehidupan hari ini kecuali jika kau ingin menjadi orang asing di sepanjang hari''.
''sireo! (tidak mau)'', seon-rin berkali2 menggelengkan kepalanya.

Jinki tersenyum kemudian menyentuh kedua pipi seon-rin dan memandang matanya.
''kau tidak marah kan karena aku menegurmu?'', tanya jinki.
''jujur saja, aku sangat terkejut. Yang pertama, karena aku tiba2 tidak bisa mengendalikan emosiku. Yang kedua, kau tiba2 berkata sedikit keras padaku'', kata seon-rin.
''persahabatan yang baik adalah saat dimana kita berani berbicara terus terang tentang hal buruk agar membantu orang berkembang lebih baik. Persahabatan yang tidak lagi membutuhkan basa-basi untuk sekedar menjaga keharmonisan semu''.
''kau menganggapku sahabat kan?'', tanya jinki lagi.

Seon-rin tertegun. Yeoja itu seperti mengerti maksud ucapan jinki.
''kau selalu menegaskan bahwa kita sahabat agar membuatku tetap nyaman disampingmu. Aku melihat hatimu begitu terluka karena ini tapi kau selalu berdiri kuat seolah tidak pernah merasakan sakit'', batin seon-rin.



Di depan ruang kelas, taeyeon memperhatikan lorong panjang sekolahnya.
*pukkk* seseorang menepuk pundak taeyeon.
''siapa yang kau tunggu?'', bisik seorang namja didekat telinga taeyeon.
''jinki! Hidupku tidak tenang jika belum melihatnya'', kata taeyeon kemudian menoleh ke arah namja yang mengajaknya berbicara itu.

''mweo? Kau? Aiss!!'', kata taeyeon saat menyadari namja itu adalah cho kyuhyun.

''apa kau menyukai jinki?'', tanya kyuhyun.
''ani!! Aniyo!!'', jawab taeyeon grogi.
''bukankah kau pernah berkata bahwa akan merelakan jinki bersama seonyung asal gadis itu tetap disisimu?''.
''hyaa!! Kapan aku berkata seperti itu?''.
''didalam hatimu. Apa kau tidak ingat??''.
''mweo?? Uwaa!! Kenapa kau bisa mengetahuinya?? Hei cho kyuhyun, katakan padaku, siapa yang memberitahumu??''.
''jika aku menjawab malaikat disisi kananmu yang memberitahuku apa kau akan percaya?''.
Taeyeon tertawa, ''tidak percaya!! aku bisa menahan kentut, tapi menahanku tertawa karena leluconmu, aku tidak bisa''.

Kyuhyun tersenyum, ''aku mencintaimu! Bagaimana mengatakan yang lebih tinggi dari itu?''.
Taeyeon sontak berhenti tertawa dan memandang kyuhyun keheranan.
''mweol malhaeyo? Kau menyukaiku?'', tanya taeyeon.
''jika seseorang berkata padamu *saranghae*, apa yang bisa kau katakan lebih dari itu?''.
''oh, aku pikir kau menyukaiku, karena aku langsung akan menolakmu, haha. Mudah saja, aku akan berkata *jeongmal saranghae*''.
''jika orang itu berkata *jeongmal saranghae*, apa yang bisa kau katakan lebih dari itu?''.
Taeyeon terlihat berpikir sejenak, ''aku mencintaimu selebar.. Uhm sedalam.. Setinggi...''.
''Ah itu sulit, yang penting cinta itu membuat seseorang bahagia dengan apa yang kita lakukan'', kata taeyeon lagi.

''karena kau masih seorang gadis yang berseragam smu jadi cinta hanya kau artikan dangkal!'', kata kyuhyun kemudian berjalan dan duduk ke bangku kelasnya.

Taeyeon yang masih penasaran dengan ucapan kyuhyun menghampiri namja itu dan duduk berhadapan dengannya.
''dangkal? Kau berpikir seperti itu tentangku?'', tanya taeyeon.
''ne!'', jawab kyuhyun.
''Oh! Wae? Waeyo?''.
''setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengalami kebahagiaan. berusaha saja supaya kau mampu menjadi jalan dan bantuan bagi orang lain untuk menemukan kebahagiaannya sendiri, itu cukup''.


Seon-rin berbelok masuk ke dalam perpustakaan untuk menyelesaikan hukumannya.
Jinki berhenti sejenak didepan ruang kepala sekolah. Pelahan tangannya mulai mengetuk pintu yang masih tertutup itu.
Hyunah hakjangnim terheran saat melihat jinki datang ke ruangannya. Namja itu menatap ibunya tanpa seulas senyum.
''apa kau sudah menemui nenek?'', tanya jinki.
''ibu akan sangat marah padaku jika aku datang ke rumah'', kata hyunah hakjangnim.
''datanglah ke rumah nanti sore sebelum aku dan nenek berubah pikiran''.

Hyunah hakjangnim terkejut namun muncul seulas senyum di wajahnya, ''jeongmalyo? gomapda jinki ah''.

Hyunah hakjangnim beranjak dari tempat duduknya,
''aku memintamu jangan membenci seonyung tanpa alasan. Tolong kau minta maaf padanya'', kata jinki.
''kenapa aku harus minta maaf padanya?'', tanya hyunah hakjangnim.
''jika kau tidak melepaskan pengampunan maka tidak akan ada maaf untukmu, itu yang membuatku tidak menyukaimu''.

Jinki memberi salam lalu keluar dari ruang kepala sekolah.



Bel istirahat berdering,
Jinki menahan kyuhyun untuk tetap duduk dibangkunya.
''kenapa begitu sulit mengatakan bahwa kau menyukai rinrin?'', tanya jinki.
''kau tidak perlu menanyakan hal itu padaku'', kata kyuhyun.
''kau benar2 tidak punya hati kyuhyun ah, nyalimu juga kecil. Kenapa ada pria terlahir sepertimu??''.

Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya lalu pergi keluar kelas. Jinki hendak menyusul namja itu namun ditahan oleh taeyeon.
''kenapa kau memaksa jinki ah? Biarkan cinta mereka mengalir seperti takdir'', kata taeyeon.
''tidak! Aku hanya ingin melihat rinrin merasakan apa yang disebutnya bahagia!'', kata jinki.
''aku mengingat kata2 seseorang dan itu merema di hatiku *setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengalami kebahagiaan. berusaha saja supaya kau mampu menjadi jalan dan bantuan bagi orang lain untuk menemukan kebahagiaannya sendiri*'', kata taeyeon lagi mengikuti ucapan kyuhyun.



=Perpustakaan Shinhwa=
Seon-rin tampak membersihkan deretan rak buku.
''kenapa kotor sekali, padahal setiap hari aku selalu membersihkannya'', gerutunya seraya terus menggosok dengan kain lap.

Sesaat yeoja itu menoleh ke arah pintu dan melihat banyak murid shinhwa sudah berbondong2 masuk ke perpustakaan untuk membaca buku dan mengerjakan tugas.
''uwaaa!! Park seonyung!! Kenapa kami selalu melihatmu di sini? Apa kau tidak bosan? Makanya jangan membuat banyak masalah'', kata seorang namja yang datang dengan anggota gengnya.
''tidak ada tempat didunia ini yang tidak mempunyai masalah. Hanya 1 tempat yang sama sekali tidak ada masalahnya, kau ingin tahu?''.
''ya, apa itu??''.
''kuburan!! Sebelum kau menjadi penghuni kuburan, jangan protes ketika melihat orang lain menghadapi masalahnya, itu tandanya kau masih melihat orang itu hidup!!''.

Seon-rin kembali membuka buku matematikanya. Hanya saat istirahat sekolah, yeoja itu diberi kesempatan untuk beristirahat.
''kenapa rumus luas harus panjang dikali lebar? Ah'', guman seon-rin.

Kyuhyun mengambil buku di rak belakang tempat duduk seon-rin lalu duduk di sebelah gadis itu.
''kenapa kau merumitkan dirimu, yang terpenting bukan masalah luas=panjangxlebar tapi kau bisa menggunakan rumus itu dengan benar'', kata kyuhyun.
''Uhm, arasseo! Hwaitting!! Biarkan sang penemu saja yang tahu kenapa rumusnya seperti itu, sekarang aku cukup berlatih mengaplikasikannya'', seru seon-rin seraya mengangkat tangannya.

''hwaitting!!!'', serunya lagi.
''ah, babo!!'', guman kyuhyun saat melihat banyak pengunjung perpustakaan memandang ke arah seon-rin.



=Bel pulang sekolah=
Taeyeon menghampiri seon-rin yang sedang merapikan buku2 di perpustakaan. Yeoja itu harus meletakkan buku2 pada urutan dan rak yang benar.
''aku masih harus di sini taeyeon ah, pulanglah lebih dulu'', kata seon-rin.
''gomaweo kau sudah berusaha untuk persiapan olimpiade. Kita harus berusaha bersama, hwaitting!!'', kata taeyeon.
Seon-rin mengangguk, ''itu tidak sulit, kau tidak perlu berterima kasih padaku''.


Tidak lama kemudian, Seon-rin menenteng tas ranselnya dan berdiri di lapangan sepak bola SMU shinhwa. Yeoja itu menaruh tasnya di bangku penonton lalu mulai melakukan gerakan pemanasan.
''hana! Dul! Set! Hana! Dul! Set!'', ucapnya.

Seon-rin mengambil tempat start dan bersiap untuk berlari. Seon-rin berlari mengelilingi lapangan itu dengan keringat mengalir dari dahinya.
''mudah kan? Ini tidak sulit, hanya menggerakkan kakiku maju ke depan'', gumannya.

Tiba2 yeoja itu merasa dunia berputar2, rasa pening yang berat menghinggapi kepalanya.
''tolong berhenti berputar!'', kata seon-rin.

Gadis itu berjongkok seraya memegang pelipisnya.

Tiba2 seseorang menyedorkan sebotol air mineral pada seon-rin.
''Kau jangan memaksakan diri rinrin ah!'', kata orang itu.

Seon-rin mendongakkan kepalanya dan melihat kyuhyun ada di sana dengan botol minuman ditangannya.
''kau tahu kan lee rinrin itu tidak terkalahkan dalam lomba marathon?'', kata seon-rin.

Yeoja itu merebahkan diri dengan alas rerumputan lapangan sepak bola.
''tapi seonyung tidak bisa lari secepat rinrin!'', kata kyuhyun seraya duduk di samping seon-rin.
''aku tokoh utama dalam kehidupanku. Tokoh utama itu harus menang. Kadang kita bisa belajar banyak dari orang lain, tapi pengalaman hidup pribadi itu tak tergantikan. Dengan mengalami sendiri jatuh bangun, susah padanya kehidupan dan juga kegagalan, kita didewasakan untuk tahu diri serta menghargai hidup''.
''tapi perjalanan tokoh utama itu ada yang mengatur, yaitu sutradara. Kau punya sutradara yang tidak bisa kau sentuh dan kau jumpai secara langsung. Sutradara yang mengarahkan hidupmu dari tempat yang tersembunyi''.

Seon-rin yang masih tiduran di atas lapangan itu menoleh ke arah kyuhyun.
''kyuhyun ah, jika aku benar2 tidak mampu tapi aku ingin berlari, maukah kau berlari untukku?'', tanya seon-rin.
''bukankah kau seorang cheonsa? Kau pasti memiliki kekuatan hebat, kakimu akan berlari secepat kilat'', tanya seon-rin lagi.
''tanpa ataupun dengan kekuatan cheonsa, aku bisa berlari tapi tidak kulakukan untukmu'', kata kyuhyun.
''mweo?? Waeyo?''.

Kyuhyun hanya tersenyum kemudian merebahkan diri di samping seon-rin. Namja itu memandang wajah seon-rin kemudian semakin mendekatkan wajahnya, seon-rin tampak gugup sangat wajah tampan itu begitu dekat di wajahnya.

*dag dig dug dag dig dug* detakan jantungnya terasa semakin cepat.
''ah!! Aigo!!'', ucapnya kemudian bangun dan membersihkan telapak tangannya dari rumput kering yang menempel.

Seon-rin menghirup nafas panjang2 seraya memejamkan matanya,
''Jika hidup bisa diubah, aku ingin mengubahnya menjadi lebih baik. Tapi jika keadaan ini tidak memungkinkan, aku hanya meminta kepada Tuhan untuk berdamai dengan keadaan yang sulit ini dan biarlah Tuhan sendiri yang mengubah cara pandangku terhadap hidup'', kata seon-rin.
Kyuhyun beranjak bangun kemudian memandang lapangan yang membentang di sekelilingnya itu.
''apa seorang cheonsa akan menjadi tua dan mati?'', tanya seon-rin.
''tidak! Cheonsa akan tetap ada, ketika pertama kali penciptaan dan ketika kehidupan ini berakhir. Cheonsa akan musnah dan tidak diperhitungkan jika ia melanggar hukum dan selama ini belum ada yang melanggar aturan itu''.



=Sore Hari, Rumah jinki=
Hyunah hakjangnim keluar dari mobilnya lalu menekan bel pintu rumah jinki. Tidak lama kemudian, nenek jinki membuka pintu rumah itu.
''kau?'', kata nenek jinki.
''ibu maafkan aku!'', kata hyunah hakjangnim seraya memeluk nenek jinki.

Ajumma itu menangis tersedu dan nenek jinki ikut menangis. Jinki melihat hal itu lalu tersenyum.
Hyunah hakjangnim duduk berhadapan dengan jinki dan neneknya.
''dulu aku berpikir tidak akan memaafkanmu karena anda menyakiti nenek dan aku'', kata jinki.
Hyunah hakjangnim terisak.
''tapi rasa benciku tidak bisa melebihi betapa bahagianya aku saat aku bisa melihat ibuku lagi, yaitu anda''.
''eomma, saranghaeyo!'', kata jinki lagi.

Jinki mendekati ibunya lalu memeluk ajumma itu erat. Hyunah hakjangnim semakin terisak karena haru. Nenek jinki tersenyum lalu memeluk keduanya erat.
''kembalilah pulang hyunah-ya'', kata nenek jinki.
''pulang??'', tanya hyunah hakjangnim.
''pulang ke rumah ini''.
Hyunah hakjangnim mengangguk kemudian menghapus air matanya.



=Malam hari, Rumah Taeyeon=
Seon-rin dan taeyeon duduk dijendela kamar taeyeon dengan menghadap ke jalanan depan rumah itu.
''taeyeon ah, apa kau akan marah jika aku mengikuti olimpiade bersamamu dan juga lomba marathon?'', tanya seon-rin.
Taeyeon menggeleng, ''aku mengetahuinya, kyuhyun memberitahuku bahwa kau selalu fokus belajar matematika dan berlatih marathon di sekolah''.
''jeongmalyo?''.
''tadi di sekolah, kyuhyun mendekatiku lalu membicarakanmu''.

Flash back
# Percakapan taeyeon dan kyuhyun saat di kelas.
''taeyeon ah, jangan biarkan rinrin berjuang sendirian, aku harap kau mendukungnya'', kata kyuhyun.
''waeyo?'', tanya taeyeon.
''rinrin mengikuti olimpiade matematika bersamamu dan dia juga ingin mengikuti lomba marathon''.
''usahanya begitu banyak dan dia tidak akan mengikuti marathon jika kau marah dan melarangnya ikut. rinrin belajar matematika lalu berlatih marathon, dia melakukan keduanya untuk mu dan juga untuk pribadinya''.
Taeyeon mengangguk #end.

''gomaweoyo, taeyeon ah'', kata seon-rin kemudian keduanya berpelukan.

''taeyeon ah, jangan bilang pada ibu kalau aku bukan seonyung!'', kata seon-rin.
''Karena ini akan sangat rumit. Biarlah ibu tetap menyangka aku adalah seonyung. Saat aku menjadi rinrin, aku tidak mendapat kasih sayang dari ibuku. Tapi selama waktu ini saat Tuhan memberiku hidup yang kedua kalinya, Tuhan juga memberiku seorang ibu yang baik''.

Tidak disangka, nyonya park yang sudah berdiri di depan pintu, mendengar hal itu.

BerSambung ke part 18b

FF 13 Days with Miss Arrogant *17

Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *17
Seon-rin dan jinki menyusuri jalanan seoul, taeyeon dan kyuhyun meninggalkan mereka lebih dulu.
''tidak ada alasan untuk aku membencimu. Dan itu berkali2 ku katakan tapi kau tidak mengerti'', kata jinki.
''bagaimana jika seonyung memang menyukaimu tapi aku tidak. Apa yang akan kau lakukan padaku?''.
Jinki menatap seon-rin.
(Ost G.Na - I will back off so you can live)

''apa yang kau lakukan padaku??'', tanya seon-rin lagi.
''aku tidak melakukan apa2, hanya aku akan bertanya *kenapa kau tidak menyukaiku? Apa aku kurang tampan?*''
''kau sangat tampan jinki ah, itu karena aku menyukai orang lain''.

Tidak lama kemudian, Jinki dan seon-rin duduk di sebuah halte, kemudian namja itu mengeluarkan sebuah buku.
''ceritakan padaku, bagaimana dirimu saat ini dan aku akan menulisnya'', kata jinki.
''untuk apa? Kau aneh jinki ah'', kata seon-rin heran.
''kau tidak percaya? Kelak aku akan menjadi seorang penulis dan itu tidak akan terjadi jika aku tidak memulainya''.
''Uhm arraseo! ini mungkin terkesan sangat aneh untuk kau dengar. Aku hanya diberi waktu 13 hari untuk memakai tubuh seonyung dan setelah itu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin aku akan meninggalkan dunia ini dan aku berharap aku dapat memberikan sedikit kenangan yang indah bagimu dan semua yang mengenalku sebagai seonyung''.
''awalnya aku tidak mengerti mengapa aku untuk ada didalam raga seonyung, ternyata Tuhan ingin mengubahku dan mengubah pandangan orang lain terhadap gadis menyebalkan bernama lee rinrin'', kata rinrin lagi.

Jinki terus saja menorehkan huruf2 hangul di buku agendanya sedangkan seon-rin terus saja bercerita.
''Uhm jinki ah kau harus tahu, kau bukan menyukai rinrin tapi yang kau sukai sejak dulu adalah seonyung. Karena yang kau lihat adalah seonyung! Kau harus bisa melihat, aku bukan seonyung, aku lee rinrin!'', kata seon-rin.

Jinki berhenti menulis lalu memandang seon-rin.
''orang dunia melihat dengan matanya tapi aku melihatmu dengan hatiku'', kata jinki seraya menyentuh dadanya.
''ne maeumeuro? (dengan hatimu)'', kata seon-rin seraya menunjuk dada jinki dengan telunjuknya.
Jinki mengangguk, ''ne! Apa kau tidak percaya? Bukankah tindakan yang tulus berbicara lebih lantang daripada banyaknya tulisan? Aku melakukan itu dengan ketulusan dan aku berharap kau mengerti. Aku tidak melihatmu sebagai seonyung saja karena didalamnya ada kau, begitu juga sebaliknya''.
''kau membuat hidupmu sendiri rumit jinki ah. Kau hanya cukup berpikir bagaimana caranya berhenti menyukaiku. Itu akan terasa sakit pada awalnya saja''.
''aku akan mencobanya!? Gwaenchana!! Sekarang kau sudah tidak terbeban kan?''.
Seon-rin tersenyum, ''gomaweo''.

''walau kau memaksaku untuk berhenti, aku tidak akan berhenti! Ketika kau memintaku berjalan bersamamu sejauh 1 mil, aku akan berjalan bersamamu sejauh 2mil'', batin jinki.


Seon-rin memandang trotoar jalan yang ada di seberangnya. Ia terkejut melihat kyuhyun berdiri di sana. Namja itu memandanginya dan tersenyum padanya.
Seon-rin beranjak kemudian berlari ke jalan mencoba menghampiri kyuhyun.

*tiiiinnnn* sebuah mobil yang melaju ke arah seon-rin membunyikan klakson dengan keras. Jinki langsung melempar bukunya kemudian berlari meraih lengan seon-rin dan menariknya.

*gludukkk* keduanya berguling di pinggir jalan. Seon-rin memandang jinki yang terus memeluk tubuhnya.
''kau sudah bosan hidup?'', tanya jinki dengan nafas terengal.
''mianhaeyo! Mianhaeyo, jinki ah!'', kata seon-rin.

Jinki melepas pelukannya kemudian beranjak berdiri dan kembali mengambil buku catatannya.
Seon-rin memandang ke seberang dan tidak melihat kyuhyun disana.
''kenapa kau harus muncul lalu menghilang lagi? Itu membuatku resah dan akal sehatku hilang. Apa kau bisa berlaku wajar, kyuhyun ah? Kau membuatku hampir mati!'', batin seon-rin.

Seon-rin menghampiri jinki kemudian memperhatikan namja itu.
''apa kau terluka? Dibagian mana? Apa kau butuh obat?'', tanya seon-rin.
''aku hanya perlu kau duduk disampingku tanpa melakukan hal yang membahayakan dirimu'', jawab jinki.
''aku tidak ingin tubuh seonyung tergores dan kau pergi jauh dari dunia malam ini'', kata jinki lagi.

''tapi aku akan tetap pergi, jinki ah. Cinta tidak berlaku pada orang yang sudah mati. Aku sudah mati dan kau tidak bisa menyangkal hal itu'', kata seon-rin.
''kau hidup!''.
Jinki mencubit tangan seon-rin hingga membuat yeoja itu menjerit dan mengusap lengannya.
''aphayo?'', tanya jinki.
''neomu apha'', jawab seon-rin.
''itu tandanya kau hidup! Orang mati tidak bisa merasakan sakit. Lupakan ini, dan kembali lanjutkan ceritamu!''.


Seon-rin memandang jalanan yang ada di depannya lalu melihat beberapa gadis berlalu lalang dengan syal melilit rapat dilehernya.
''Untuk taeyeon, tuliskan bahwa aku sangat menyayanginya. Aku bahagia saat tahu taeyeon dan seonyung bersaudara serta mengembalikan hubungan yang baik antara bibi park dan paman kim. Dan aku berharap dapat membantumu memulihkan hubunganmu dengan ibumu'', kata seon-rin.
''cukup untuk membicarakan aku dan wanita itu. Fokuslah pada kisah hidupmu rinrin ah'', kata jinki.
''karena kau juga bagian dari hidupku, yang ingin ku perjuangkan. Aku berharap inipun tidak sekedar kata2 dan aku bisa melakukan sesuatu untukmu''.

Seon-rin meminta sesobek kertas kemudian menulis beberapa kalimat. Jinki berusaha mengintip tulisan seon-rin namun ia menutup kertas itu dengan telapak tangannya.
''apa yang kau tulis? Aku penasaran!'', kata jinki.
''ini hanya ucapan terima kasih saja, karena kau sudah mendengarkan semua ceritaku, jinki ah! Aku sadar saat menjadi rinrin, didengarkan lebih senang daripada mendengarkan. Karena mendengarkan berarti kita melupakan kepentingan kita dan fokus pada kepentingan orang lain, itu tidak mudah!'', kata seon-rin.
''bukankah Tuhan menganugerahkan dua telinga untuk kita? Mendengarkan ibarat sebuah pohon besar, dimana dibawahnya ada dua orang yang sedang duduk saling menceritakan rahasia. Pohon mendengarkan rahasia itu, tapi dia tidak pernah menceritakannya pada angin karena ia tahu, angin akan menyebarkannya ke semua penjuru bumi'', kata jinki.



Disebuah jalan, taeyeon mengayuh sepedanya di jalanan yang terang karena sinar lampu. Yeoja itu menghentikan sepedanya kemudian menoleh ke arah boncengan dibelakangnya. Lamat2 ia melihat seon-rin duduk disana dan tersenyum ke arahnya.
''jika kau hanya hidup sementara, aku ingin sehari lebih dari 24 jam, agar kau tetap di sini bersamaku. Tapi aku berharap bisa melihatmu menikah, memiliki anak dan menjadi tua. Kita hidup bersama. Aku dengan pria yang kucintai dan kaupun demikian'', batin taeyeon.

Yeoja itu mengayuh sepedanya perlahan. Pandangan matanya seolah mengingat kenangan masa lalu dimana rinrin melemparinya dengan telur dan sering mengejeknya. Kemudian muncul kenangan2 saat rinrin berada didalam raga seonyung. Tidak terasa air mata taeyeon mengalir membasahi kedua pipinya.
''Tuhan, jangan ambil orang kusayangi lagi, seperti Engkau membawa pergi seonyung. Ijinkan aku melihat rinrin lebih lama walau ia berada didalam seonyung'', ucapnya.



=halte bus=
Sebuah bus berhenti di halte itu. Seon-rin dan jinki memutuskan untuk menunggu bus berikutnya untuk melanjutkan cerita yang akan ditulis jinki.

''hei, apa orang tuamu tidak mencarimu? Kenapa kau tidak pulang ke rumah?'', tanya seorang wanita yang baru pulang dari kantornya.
''kami akan menunggu bus berikutnya'', kata jinki.
''itu bus terakhir''.
''mweo??''.
''ayo kita naik bus itu saja!''.

Seon-rin mencangklong tasnya kemudian beranjak berdiri.
''apa yang akan kita lakukan?'', tanya jinki.
''kita kejar bus itu!'', jawab seon-rin.
''jeongmalyo??''.

Seon-rin dan jinki berlari menyusuri pinggiran jalan seraya mengejar bus berwarna hijau yang melaju pelan di depannya.
''ini benar2 menyenangkan'', seru jinki seraya menggandeng tangan seon-rin yang berlari sedikit dibelakangnya.
Pandangan seon-rin mulai kabur dan ia memperlambat larinya.
''wae??'', tanya jinki .
''gwaenchana, kita harus mengejar bus itu'', kata seon-rin terengah.
''tidak, jika itu membuatmu sakit!''.
''mweo?''.
''maafkan aku, untuk hal ini aku tidak mengerti, seharusnya aku tidak mengajakmu berlari''.



=Rumah Taeyeon=
Seon-rin berdiri di teras rumah seraya memandang jinki yang ada di halaman.
''jinki ah, gomaweo!'', kata seon-rin.
Jinki tersenyum kemudian berjalan keluar halaman. Tiba2, seon-rin menghampiri namja itu. Seon-rin memberikan sebuah lipatan kertas pada jinki.
''tolong kau buka kertas itu, saat aku benar2 tak bisa kau lihat lagi'', kata seon-rin.
''kau tidak akan pergi! Hidup keduamu adalah anugrah'', kata jinki.
''kalau begitu, bukalah saat kau benar2 mencetak buku karyamu hingga bisa dibaca orang2 di seluruh dunia. Kelak, aku ingin melihatmu sebagai penulis hebat!''.
''ne! Uhm, aku ingin bertanya bagaimana cara membacamu tentang kata NOWHERE?''.
''kenapa kau bertanya hal semudah itu, aku akan membacanya sebagai kata No Where''.
''no where berarti tidak ada dimanapun. Tapi kalau kau tahu aku membacanya sebagai Now Here berarti sekarang berada di sini''.
''kamu adalah now here bukan no where. Kau mengerti bukan?''.


Seon-rin mengetuk pintu rumah taeyeon, tidak lama kemudian pintu terbuka dan nyonya park berdiri di sana.
''ibu belum tidur?'', tanya seon-rin.
''aku menunggumu pulang!'', jawab nyonya park.
''ibu sekarang bisa istirahat dengan tenang karena aku sudah pulang''.
Seon-rin beranjak menaiki tangga rumah itu,
''eomma, saranghae'', kata seon-rin.
Nyonya park tersenyum kemudian mengangguk.

Tidak lama kemudian, seon-rin duduk di tempat belajar taeyeon dengan memakai baju piyama. Seon-rin mengeluarkan buku matematika yang ia pinjam dari perpustakaan. Yeoja itu mulai membaca lembar demi lembar dan mencoba memahaminya.
Seon-rin membuka jendela kamar taeyeon hingga membuatnya merasa lebih segar.

Seon-rin terus membaca dan memahami rumus seraya menyelipkan pensil yang ia gunakan di sela telinganya.

Kyuhyun terus memperhatikan seon-rin. Namja itu duduk di jendela yang terbuka, namun seon-rin tidak menyadari hal itu karena ia muncul dalam wujud cheonsa.
''kadang manusia kerap mengeluh ketika melihat orang yang keras kepala, seolah2 sangat mustahil untuk mengubah hati mereka tapi Tuhan tidak pernah terlalu cepat untuk menyerah apalagi berkaitan dengan orang berdosa, Tuhan selalu punya cara untuk membuat orang sadar akan perbuatannya'', kata kyuhyun pada dirinya sendiri.

''aku harus istirahat, ini benar2 melelahkan'', guman seon-rin seraya menguap.

*wussss* tiba2 angin berhembus hingga menggoyangkan gorden jendela kamar itu.

Seon-rin melongok ke luar rumah untuk menutup jendela. Di jalan depan rumah taeyeon, ia melihat sosok kyuhyun yang hanya terlihat punggungnya saja berjalan menjauh dari tempat itu.
''aku berharap angin itu adalah kau, kyuhyun ah! Apa kau mendengarku sekarang? Jika kau mendengarku, aku berkata *gomaweo, jeongmal gomaweoyo*'', batin seon-rin.

''terima kasih walau kau tidak pernah mengatakannya, tapi aku meyakini bahwa kau mencintaiku dalam diam. Kita dipertemukan pada takdir yang rumit. Jika aku bisa menemui Tuhan, aku meminta untuk tidak menghapus kenangan tentangmu. Bukan surga namanya jika aku tidak melihatmu disana'', batin seon-rin lagi.

*klekk* seon-rin menutup jendela kamar itu.


Kyuhyun menoleh ke arah jendela kamar taeyeon yang sudah tertutup.

Seon-rin memandang taeyeon yang tertidur pulas. Perlahan yeoja itu keluar dari kamarnya kemudian berjalan ke dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil sebungkus roti.

Tidak lama kemudian, seon-rin bersimpuh di dekat tempat tidur taeyeon seraya membawa sebuah roti yang diberi sebatang lilin menyala.
''ini adalah 10 hari dimana kau mengenalkan aku arti kasih. Bagiku matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, karena Tuhan memberiku penerang abadi, kau, jinki dan kyuhyun'', ucap seon-rin kemudian meniup lilin itu.

**Kasihmu sanggup mengubahku dan menguatkan aku dalam pengharapan. Engkau permata hatiku dan dunia tidak sanggup menggantikanmu. Menjadikanku indah dan semakin indah**

Kemudian, seon-rin tidur di samping taeyeon. Saat seon-rin benar2 tertidur, taeyeon terbangun dan melihat tumpukan buku matematika dan sepotong kue di meja belajarnya.
''seoyung benar2 bekerja keras. Tidak, ini rinrin. Untuk seorang lee rinrin ini adalah hal berat. Tapi dia tidak menyerah untuk berusaha'', batin taeyeon.
''seonyung ah, apakah kau melihat kami dari surga? Kau melihat bagaimana rinrin sekarang? Kau tidak akan menyesal karena rinrin ada didalam tubuhmu'', guman taeyeon seraya memandang langit2 rumah dan tampak seolah seonyung tersenyum ke arahnya.

Taeyeon membalikkan tubuhnya dan melihat wajah seon-rin yang sudah tertidur pulas.
''kau berusaha untuk menjadi seperti seonyung dan itu kau perjuangkan secara mati2an, maafkan aku rinrin ah'', batin taeyeon.


=Kamar nyonya park=
Nyonya park tertidur dengan nyenyaknya. Di dalam mimpi nyonya park>
Nyonya park seolah berada di dalam rumahnya yang lama, tiba2 terdengar seseorang mengetuk pintu rumah itu.
''seonyung ah??'', kata nyonya park saat melihat putrinya berdiri di depan pintu.
''ibu, ketika aku mengetuk pintumu, tolong bukakan seperti saat ini engkau membuka pintu untukku, walaupun aku datang menjadi orang lain'', kata seonyung.
''kau ada bersama ibu''.

Seonyung tersenyum lalu memeluk ibunya, ''dia mengasihimu seperti aku mengasihi ibu''.#end.

Nyonya park terjaga dari tidurnya lalu mulai duduk merenung.
''Kenapa aku bermimpi tentang seonyung? Seonyung masih ada bersamaku tapi aku merasa ini seperti sebuah pesan'', batin nyonya park.


Nyonya park masuk ke dalam kamar taeyeon dan melihat kedua putrinya tertidur pulas.
''aku mengasihi kalian. Melihat kalian berkumpul bersama, itu adalah kebahagiaanku'', ucap nyonya park lirih kemudian menutup pintu kamar itu.



=Rumah Jinki=
Jinki berkutat dengan laptopnya untuk menulis kata demi kata yang berkaitan dengan buku yang ingin ia rilis.
''god is good all the time'', ucapnya lalu meregangkan tubuhnya karena kelelahan.

Namja itu mengambil kertas yang ia selipkan di buku agendanya. Jinki hendak membuka kertas yang terlipat rapi itu namun ia teringat pesan seon-rin untuk membukanya kelak saat namja itu berhasil menjadi penulis.
''aku tidak sabar ingin secepat mungkin menjadi penulis hebat. Kira2 apa yang rinrin tulis untukku ya?'', Guman jinki.



=Keesokan harinya, Rumah taeyeon=
Pagi2 buta, matahari belum memancarkan cahayanya, Seon-rin mengeluarkan sepeda milik taeyeon dari garasi.
''kau akan pergi kemana?'', tanya tuan kim.
''aku hanya ingin bersepeda saja. Taeyeon masih tidur dan aku tidak ingin mengganggunya'', kata seon-rin.

Seon-rin mengayuh sepedanya dengan santai, sesekali ia menghirup udara segar dalam2. Pepohonan hijau di kanan-kiri jalan begitu menyegarkan mata.

Tak lama kemudian, ia berhenti di sebuah persimpangan jalan yang menuju kedua arah yang tidak pernah ia lewati. Seorang ajeossi berjalan melewati seon-rin.
''Uhm ajeossi? Apakah paman tahu jalan2 didepan sana menuju kemana?'', tanya seon-rin.
''kau ingin pergi kemana?'', tanya ajeossi itu.
''aku hanya ingin bersepeda saja disekitar sini''.
''kalau begitu kau ambil jalan mana saja, itu tidak menjadi masalah. Karena kau tidak memiliki tujuan jelas jadi bagimu jalan itu sama saja''.

Seon-rin memandang jalan di depannya itu kemudian berpikir sejenak.
''hidup tanpa arah dan tujuan hanyalah menyia2kan waktu yang sangat terbatas. Kita harus menyelesaikan perjalanan kita sebelum kita kehabisan waktu. Jalan mana yang akan kita pilih di setiap persimpangan, tergantung tujuan dan harapan kita'', kata ajeossi itu lagi.
''ya paman, kau benar. Aku harus menyelesaikannya tetap waktu dan aku sudah memutuskannya'', kata seon-rin kemudian mengayuh sepedanya.

Ajeossi itu memandang seon-rin yang mengayuh sepedanya dengan penuh semangat itu. Tiba2 tubuhnya mulai tampak samar2. Ajeossi itu berubah menjadi kyuhyun dalam bentuk seorang cheonsa.



=SMU Shinhwa=
Taeyeon mengayuh sepedanya memasuki halaman smu shinhwa. Seon-rin duduk di boncengan belakang terus berseru seraya membentangkan kedua tangannya.
''naega haengbokhan saramiya!! (aku adalah orang yang berbahagia)'', seru seon-rin.
''apa itu karena kau dapat sesuatu dari bersepeda tadi pagi?'', tanya taeyeon.

Belum sempat seon-rin menjawab pertanyaan taeyeon,
Tiba2 *cittttt* taeyeon tiba2 menghentikan laju sepedanya. Seon-rin melongok ke depan dan melihat tuan park berdiri di dekat mobilnya.
''itu paman park!'', kata taeyeon.

Melihat taeyeon dan seon-rin, tuan park mendekati mereka berdua. Seon-rin menyuruh taeyeon untuk pergi ke kelas lebih dulu.

''kemana kau membawa ibumu pergi?'', tanya tuan park.
''kau mencari ibuku? apa kau tidak puas menyakiti hatinya?'', kata seon-rin.

Seon-rin melihat ayahnya (tuan lee-red) keluar dari mobil kemudian berjalan menghampiri mereka.
''appa?!''ayah sudah sembuh, syukurlah'', batin seon-rin lagi.

Tuan park menunjukkan lembar kertas ke dekat wajah seon-rin.
''ibumu mengajukan cerai ini pasti hasutanmu!'', kata tuan park.
''kau mencoba membunuhku saat di rumah sakit'', kata seon-rin.

Tuan lee sangat terkejut mendengar hal itu, ''tuan, apa benar yang dikatakan seonyung?''.
''kau tidak perlu ikut campur!'', kata tuan park.

''aku harus mengungkapkan kebenaran yang ada walau itu melibatkan ibuku sendiri tapi aku berharap pengampunan itu ada saat seseorang benar2 menyadari kesalahannya, waktuku tinggal 2 hari lagi'', batin seon-rin.

''kau menyuruh istri paman lee untuk melepas selang oksigenku!'', kata seon-rin.

Tuan lee kaget saat mendengar istrinya terlibat dalam kejahatan tuan park.
''kau mengada2 seonyung ah'', kata tuan park.
''aku tidak akan membawamu ke kantor polisi, hanya saja aku ingin pengakuanmu pada ibuku dan jangan lupa tanda tangani surat cerai yang diajukan ibuku'', kata seon-rin.
''apa yang bisa dilakukan anak kecil sepertimu hah?''.
''aku bisa melakukan apapun termasuk mencekikmu sampai mati''.

*plakkk* tuan park menampar seonyung dan tampak begitu marah.
''hanya seperti ini kekuatanmu?'', kata seon-rin.

Tuan lee memberikan kunci mobil milik tuan park, ''aku keluar! Aku bisa memaksa istriku untuk membuat sebuah pengakuan jika itu benar!''.

Tuan park pergi ke arah mobilnya dengan perasaan dongkol. Tidak lama kemudian, mobil itu keluar dari halaman sekolah.

''gamsa hamnida, ajeossi!'', kata seon-rin.
''apa kau baik2 saja?'', tanya paman lee.
''aku tidak menyangka istriku tega berbuat itu padamu. Dia benar2 keterlaluan, tidak puas selalu menyakiti rinrin dan sekarang menyakitimu'', kata tuan lee lagi.
''rinrin baik2 saja karena paman selalu melindunginya''.
Seon-rin *bow* lalu melangkah ke koridor sekolah.

*tesssss* air mata yeoja itu kembali membasahi pipinya.

Tiba2 tangan seon-rin digandeng seseorang dari belakang.
''hapus air matamu dan tetaplah kuat''.

Seon-rin menoleh dan melihat namja itu adalah cho kyuhyun.
''Uhm gomaweo, karena kau selalu datang disaat aku membutuhkanmu. Aku menjadi seorang yang berbahagia!'', kata seon-rin seraya menghapus air matanya.
''kapan kau bahagia?'', tanya kyuhyun.
''aku bahagia karena cinta, sinar matahari dan udara segar''.
''kapan kau tidak memikirkanku? Aku merasa kau memikirkanku setiap saat'', kata seon-rin.
Kyuhyun memandang seon-rin kemudian berpaling ke arah lain.
''kau ingin balon?'', tanya kyuhyun.
''mweo?'', kata seon-rin keheranan.
''balon! Apa kau ingin aku membelikanmu balon?''.

Seon-rin dan kyuhyun bergandengan tangan kemudian menghampiri penjual balon yang sedang berdiri di dekat pintu gerbang sma shinhwa.
Penjual itu terlihat sibuk mengisi balon2nya dengan gas helium kemudian mengikatnya dengan benang.
''kau ingin balon yang mana?'', tanya kyuhyun.

Seon-rin mengamati balon2 yang menggantung di bagian belakang sepeda penjual itu.
''aku ingin balon warna hitam itu! Apakah balon hitam itu tetap bisa terbang tinggi? Aku heran karena aku baru kali ini melihat balon berwarna hitam'', kata seon-rin.

Penjual itu tertawa, ''tidak peduli apa warna balonnya, tapi yang membuat balon itu terbang dengan baik adalah isi didalamnya''.

''balon hitam itu sepertimu. Bukan penampilanmu yang menentukan kualitas hidup. hidupmu diukur dari isi yang ada didalam dirimu. Kemampuanmu menghargai hidup, mempertanggungjawabkan hidup yang Tuhan beri, kemampuanmu untuk mencintai dan menjadikan diri pantas untuk dicintai dan kemampuan memanfaatkan peluang untuk maju, itulah yang menunjukkan seberapa tinggi nilai hidupmu'', kata kyuhyun.
''apa sekarang kau masih melihatku sebagai balon hitam?'', tanya seon-rin.
''ya!''.
''kalau begitu, aku ingin membeli semuanya dan meledakkannya! Agar kau hanya bisa melihatku saja!''.
Kyuhyun tersenyum seraya mengusap kepala seon-rin.
''aku ingin membeli semua balon berwarna hitam'', kata kyuhyun kemudian memberikan lembaran won pada penjual itu.

Kyuhyun memberikan balon2 hitam yang terikat benang itu pada seon-rin.
''kau ingin semuanya kan? Sekarang bawa ini!'', kata kyuhyun.
''mweo?? Hyaaa, kyuhyun ah!!'', teriak seon-rin.

Kyuhyun dan seon-rin berjalan masuk ke halaman sekolah. Yeoja itu terlihat kerepotan dengan balon2 yang ia bawa.
''kau harus bisa memegangnya dengan satu tangan'', kata kyuhyun.
''wae?? Ini merepotkan!'', kata seon-rin.
''kau tidak mematuhiku?''.
''Arasseo! Arasseo!''.
Seon-rin memindahkan untaian benang balon2nya di tangan kirinya.

*slaappp* kyuhyun menggandeng tangan seon-rin dengan erat.
''apa aku boleh menerbangkan balon2 ini?'', tanya seon-rin.
''lakukan apa yang kau pandang baik'', kata kyuhyun.

Seon-rin melepaskan ikatan balon2nya kemudian menerbangkannya. Keduanya memandang balon2 hitam yang membumbung di angkasa.
''kelak orang2 yang kukasihi akan melihatku terbang jauh ke atas sana dan tidak terlihat lagi'', kata seon-rin.
''apa jika aku sudah ada diatas sana kita masih bisa bertemu lagi, kyuhyun ah? Atau aku tidak mengingat semuanya termasuk pernah mengenalmu? Itu membuatku takut. Jika Tuhan memberiku kesempatan, aku ingin hidup sekali lagi bersamamu'', kata seon-rin lagi.

''maafkan aku rinrin ah, aku hanya bisa menggenggam tanganmu erat. Pertanyaanmu sangat sulit ku jawab'', kata kyuhyun.
''kau tidak pernah menjawab pertanyaanku, sekarang jawablah dengan jujur. Apa kau pernah mengenal apa itu cinta?'', tanya seon-rin.
''Cinta itu unik dan kadang aneh. Jika kau ingin orang lain bahagia, cintailah mereka. Jika kau ingin dirimu bahagia, cintailah mereka lebih dalam lagi''.
''apa sekarang kau bahagia?''.
''ne! Naega haengbokhan saram''.
''apa itu karena kau mencintai seseorang? apa aku boleh tahu siapa dia? Aku berjanji, aku tidak akan terluka karena kelak setelah aku menjadi roh, aku tidak akan merasakan sakit hati''.


Jinki berjalan ke arah halaman sekolah. Ia menghentikan langkahnya saat melihat seon-rin dan kyuhyun. Namja itu melihat kyuhyun memegang tangan seon-rin.
''kau terus mencoba mengatakan bahwa kau menyukai orang lain dan sekarang aku melihatnya rinrin ah, kau menyukai kyuhyun'', batin jinki.

(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

@tobe continue

FF 13 Days with Miss Arrogant *16

Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *16
Seon-rin dan hyunah hakjangnim sedang terlibat percakapan tanpa menyadari taeyeon dan jinki melihat mereka.

''bagaimana kau tahu semua ini? Aku ingin jinki lebih baik karena dia memang putraku!'', kata hyunah hakjangnim.

Jinki terkejut mendengar pernyataan kepala sekolahnya itu.
''hyunah hakjangnim adalah ibuku?'', guman namja itu.

Taeyeon memandang jinki lalu melihat ke arah seon-rin dan hyunah hakjangnim.

(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

''dan anda membiarkan jinki hidup dengan neneknya. anda harus tahu bahwa jinki sangat merindukan ibunya. Jinki juga hidup tanpa ayahnya!'', kata seon-rin seraya memandang kepala sekolahnya dengan tatapan tegas.
''Aku ingin melihat putraku berhasil. Itu adalah kebanggaan seorang ibu pada anaknya. Kenapa kau ini, jangan mendikteku park seonyung! Kau akan mengerti jika sudah dewasa, pikiranmu sekarang masih kekanak2an!'', kata hyunah hakjangnim.

''kebanggaan seorang ibu tanpa mendampingi anaknya bertumbuh menjadi orang yang berhasil? Kau hanya melihatnya dari kejauhan tanpa melakukan apapun! Apa Kau pantas menerima keberhasilanku, nyonya lee hyunah?'', kata jinki.

''jinki ah??'', pekik hyunah hakjangnim saat melihat jinki sudah berdiri disana.


Kyuhyun melihat hal itu tidak jauh dari sana. Jungsu cheonsa juga memperhatikan mereka dengan berdiri di samping kyuhyun.
''ini yang namanya takdir mengharukan'', ucap jungsu cheonsa seraya mengusap air matanya.
''dasar kepiting!'', guman kyuhyun.
''mweo? Kau memanggilku apa?''.
''kepiting itu gampang mengeluarkan air mata, bukankah hal ini sering kau lihat?''.
''sekarang berbeda karena ini melibatkan orang yang kamu sukai, benar tidak kyu?''.
''apa2an kau ini! Kenapa kau memojokkanku? Aku masih seorang cheonsa, arasseo?''.
''kenapa kau masih berpura2? Jangan membuatku terharu dengan apa yang menimpa perasaanmu nantinya! Karena itu benar2 berat buatku!''.

Kyuhyun mengacuhkan jungsu cheonsa dan terus memperhatikan 4 manusia itu.
''hei kyu! Kau mencintainya kan? Katakan padaku! Ayolah!'', renggek jungsu cheonsa.
''kira2 cheonsa sunbaenim tahu tidak ya? Ini bisa gawat kan? Oh tapi sepertinya cheonsa sunbaenim sudah tahu'', kata jungsu cheonsa lagi.

''apa jika aku menjawab bahwa aku menyukai rinrin akan muncul petir yang menyambar atau mungkin turun salju dengan tiba2? Kenapa kau ingin tahu semuanya?'', kata kyuhyun yang mulai kesal.
''tidak separah itu! Aku hanya melihat kalian berdua saja, aku bisa membaca perasaan manusia tapi tidak untuk cheonsa''.
''melihat tidak berarti sama dengan kau mengetahui segalanya. Mengetahui tidak berarti sama dengan mengatakan semua yang kau ketahui''.


Jinki terus menatap hyunah hakjangnim. Ajumma itu terlihat cemas karena jinki terlihat begitu marah padanya.
''kenapa tidak kau katakan bahwa kau ibuku?'', tanya jinki pada ibunya.

Hyunah hakjangnim memandang ke arah seon-rin.
''ini gara2 kau seonyung! Kau yang membuat hal ini rumit, jinki lebih baik tidak tahu dan sekarang dia tahu karenamu!'', bentak hyunah hakjangnim.
''hakjangnim! Kenapa anda menutupi bahwa anda juga merindukan jinki. Jangan hidup dalam kepura2an'', kata seon-rin.
''cukup! Lebih baik anda pergi. Aku tidak peduli siapapun anda, karena sikap anda yang membuatku membencimu'', kata jinki berjalan meninggalkan mereka.

''Jamkkanman!'', seru taeyeon pergi menyusul jinki.

Hyunah hakjangnim berjalan ke arah mobilnya yang ia parkir di halaman sekolah. Ajumma itu menunduk di stir mobil lalu mulai menangis.
''jinki tidak bisa menerimaku! Tidak mungkin lagi hubunganku dan jinki akan baik seperti yang akau harapkan''.


Taeyeon menarik tangan jinki.
''pergilah ke kepala sekolah, bukankah seharusnya kau senang karena menemukan ibumu?'', tanya taeyeon.
''karena aku tidak berharap ibuku adalah dia!'', jawab jinki.
''Uhm sejak kecil aku hidup bersama ayahku. Aku sama sepertimu, tidak pernah merasakan bagaimana seorang ibu membelai dan menyuruhku tidur. Jangan kau berpikir bahwa aku berbeda karena aku memiliki seorang ayah disampingku. Ayah tidak bisa menjadi seorang ibu, selamanya. Kau seharusnya bersyukur jinki ah, Tuhan memberimu kesempatan untuk bertemu ibumu walau pengakuan ini begitu menyakitkan''.
''aku tidak membenci semua ibu yang meninggalkan anaknya di dunia ini. Aku hanya tidak bisa menerima bahwa dia, orang yang kutemui setiap hari adalah ibuku! aku hanya ingin mendengar ibuku berkata *aku merindukanmu, maafkan aku*. Tapi itu tidak kudengar darinya''.

Taeyeon menepuk bahu jinki,
''dalam menyelesaikan masalah ini jadilah seperti seorang pria! Jangan katakan kau mengasihi Tuhan jika kau tidak bisa mengampuni orang lain, termasuk ibumu''.



=Perpustakaan Sinhwa=
Seon-rin bersandar di dekat pintu masuk perpustakaan.
''gwaenchana! Semua baik rinrin ah'', kata kyuhyun lalu mengusap kepala yeoja itu.
''kau memanggilku siapa?'', tanya seon-rin.
''rinrin! Apa itu salah?''.
''ani, aniyo!'', kata seon-rin mengusap rambutnya sendiri.

Kyuhyun tersenyum kemudian mengusap rambut yeoja itu lagi. Seon-rin menolerh kemudian memandang namja itu.
''shampoo apa yang kau pakai?'', tanya kyuhyun.
''aiss!! Kenapa kau tanyakan itu padaku?'', kata seon-rin.
''karena aku selalu ingin mengusapnya!''.
''apa kau memujiku?''.
Kyuhyun mengangguk, ''Ah, ini lebih menyenangkan dibanding harus berdiri untuk membawa roh manusia ke api penyucian. Terima kasih kau sudah menjadi baik!''.
''ini berkat kau, kyu cheonsa!''.

Seon-rin menoleh ke arah lain kemudian merenung sesaat,
''jinki ah??'', pekik seon-rin yang tiba2 teringat tentang jinki.

Yeoja itu celingukan mencari sosok jinki dan dilihatnya hanya lorong sekolah yang sepi.

''kau park seonyung!'', panggil petugas perpustakaan.
''ya?'', jawab seonyung.
''oh seonsaengnim! Maaf aku lupa buku2 itu,, uhm'', kata seon-rin lagi.
''aniyo! Semua buku sudah tersampul rapi di mejamu. Gomaweo''.
''eh??'', seon-rin terbengong.

Kyuhyun memandang ke arah pintu dan melihat jungsu cheonsa mengacungkan ibu jarinya.
''ternyata ulah jungsu cheonsa'', guman kyuhyun.

''seonsaengnim, bolehkah aku pinjam beberapa buku matematika?'', tanya seon-rin kepada petugas perpustakaan saat menyuruhnya pulang.
Ajumma itu mengangguk, ''tentu!''

Seon-rin mengambil beberapa buku dari Rak. Petugas itu keheranan dengan banyak buku yang dibawa seon-rin.
''apa kau yakin akan membacanya semua?'', tanya petugas itu.
''tentu! Aku akan membacanya! Semuanya!! Uhm gamsa hamnida'', kata seon-rin.


Kyuhyun membantu seon-rin membawakan beberapa buku matematikanya lalu menyusuri koridor sekolah.
''kau yakin akan membacanya?'', tanya kyuhyun.
''apa kau tidak dengar tadi?'', kata seon-rin.
''aku tidak yakin kau akan membacanya, karena buku2 ini akan membuatmu mual''.
''tidak! Mungkin sedikit membuatku diare. Kau jangan khawatir''.


Jinki memandang mobil hyunah hakjangnim masih terparkir di halaman sekolah.
''apa tidak sebaiknya kau menemui ibumu? Kau mengerti apa yang kukatakan tadi kan?'', tanya taeyeon.
''tidak perlu. Untuk seonyung, dia sudah bersama kyuhyun. Sebaiknya aku akan mengantarmu pulang. Kau tidak perlu khawatir karena kyuhyun akan menjaganya dengan baik'', jawab jinki.
''kegundahan hatimu adalah kecewa karena hyunah hakjangnim itu ibumu atau kau kecewa karena seonyung bersama kyuhyun?''.
''keduanya! Ah gwaenchanayo, ayo kita pulang!''.
''kau tidak bertanya padaku kenapa aku memintamu menjadi seorang pria? Bukan karena aku menganggapmu sebagai wanita, tapi pikiranmu yang labih membuatmu tampak lemah''.


Di koridor sekolah, seon-rin lamat2 melihat jinki dan taeyeon.
''jinki ah!'', seru seon-rin seraya berlari ke arah jinki dengan tas ransel penuh dengan buku.
''kau temui ibumu sekarang. Ayolah!'', desak seon-rin.
''aku sudah memberitahunya, tapi jinki tidak mau'', kata taeyeon.
''tidak! Aku tidak mau!'', kata jinki.

Jinki meninggalkan mereka lalu mengambil sepedanya.
''jinki ah, jamkkanman!'', kata taeyeon.
''mweo?'', kata jinki.
''kau pakai sepedaku! Bagaimana denganku?''.
''benar juga! Baiklah, ayo kita pergi dari sini''.

''tunggu sebentar!'', kata kyuhyun.

Ketiganya menoleh kemudian memandang namja dengan beberapa buku di tangannya.
''apa kau juga akan menyuruhku untuk melakukan hal itu?'', tanya jinki.
''Aniyo! Uhm Bagaimana kalau kita makan ramen bersama, aku traktir'', kata kyuhyun lagi.


Hyunah hakjangnim melihat keempat muridnya itu keluar dari halaman sekolah. Ajumma itu memperhatikan jinki yang sedang menuntun sepeda milik taeyeon.



=Kedai Ramen=
Jinki terlihat tidak menikmati semangkuk besar ramen yang ada di atas mejanya. Seon-rin duduk di samping taeyeon dan berhadapan dengan jinki serta kyuhyun.
''taeyeon ah, apa kau masih marah padaku?'', bisik seon-rin.
''tolong jangan bawa masalah kita di meja makan'', kata taeyeon.
''arraseo'', ucap seon-rin lunglai.

Taeyeon merangkul leher seon-rin, ''karena kita tidak ada masalah. Teruskan makanmu''.
Seon-rin tersenyum kemudian mengangguk, ''ne! gomaweo''.

''Apa kau tidak suka aku traktir?'', tanya kyuhyun.
''uhm aniyo! Mienya enak!'', jawab jinki lalu mulai makan dengan sumpitnya.

''apa kau masih memikirkan ibumu?'', tanya seon-rin pada jinki.

Jinki terdiam dan terus melanjutkan makannya.
''aku mengalami hal yang lebih berat ketika aku tahu ibuku melakukan kejahatan besar'', kata seon-rin.
''ibu? Nuguya?'', tanya taeyeon.
''uhm maksudku ibu..'', seon-rin terlihat gugup seraya memandang kyuhyun yang duduk di depannya.

''ibu rinrin? Itukah yang kau maksud?'', tanya taeyeon.
''kami tahu kau adalah rinrin yang ada di dalam tubuh seonyung! Aku harus memanggilmu apa? Seonyung atau rinrin?'', tanya taeyeon lagi.
''itu??'', kata seon-rin.
''siapa itu rinrin? Dia seonyung! Kau sangat aneh taeyeon ah'', kata kyuhyun menimpali berpura2 tidak tahu.
''kau tidak akan mengerti, ini sangat rumit!'', kata taeyeon.
''lupakan! Anggap Ini tidak pernah terjadi. Bukankah kita disini untuk bersenang2?'', kata jinki.

Keempatnya mulai menikmati mie ramennya, sesekali seon-rin mengambil mie dari ketiga mangkuk sahabatnya itu.
''bukankah kau punya semangkuk mie yang sama?'', tanya kyuhyun.
''aku hanya ingin mencicipinya saja, bisa jadi rasanya berbeda kan?'', kata seon-rin.

Seon-rin meletakkan sumpitnya,
''Uhm, beberapa waktu aku bekerja di perpustakaan, aku mengingat beberapa hal. Apa kalian mau mendengarnya?'', tanya seon-rin.
Ketiga sahabatnya saling memandang kemudian mengangguk,
''aku punya sahabat dekat dan sempurna untuk diriku. Aku berpikir sahabatkulah orang yang paling tahu dan mengenal diriku dengan baik setelah Tuhan. Yang bisa memahami semua yang ku katakan. Aku kira orang yang mengerti diriku hanya pantulanku didepan cermin dan ternyata aku salah karena Mereka selalu siap kapanpun aku ingin melihatnya, selalu tertawa bersama tawaku dan ikut menangis ketika aku menangis. Sampai suatu hari aku ingin mendekap dan memeluk sahabat sempurnaku. Terima kasih sudah mau berteman denganku, kalian istimewa!'', kata seon-rin dengan mata berkaca2.

Keempat sahabat itu berdiri kemudian saling berpelukan dengan gaya teletubbies (berpelukan-red haha)
''Gomaweo'', kata seon-rin *deep bow*


Tidak lama kemudian, Taeyeon dan seon-rin memberi salam perpisahan pada kedua namja itu.
''sampai ketemu besok di sekolah'', kata taeyeon dan seon-rin.

Saat hendak melangkah mengambil sepeda, jinki menarik tangan seon-rin.
''aku ingin bicara denganmu sebentar, kau pulanglah denganku'', kata jinki.

Seon-rin memandang ke arah taeyeon dan yeoja itu mengangguk tanda setuju.
''kau pergilah dengan jinki. Jika aku sampai rumah lebih dulu akan kusampaikan pada ayah dan ibu'', kata taeyeon.

Taeyeon dan kyuhyun berjalan lebih dahulu.
''kau tinggal dimana?'', tanya taeyeon seraya menuntun sepedanya.
''kalau dari sini, aku harus naik bus lagi'', jawab kyuhyun.
''berarti lumayan jauh, kau tinggal dengan siapa?''.
''seorang diri''.
''mweo? Jeongmalyo?''.
Kyuhyun tersenyum.

''aku rasa seonyung lebih tahu dibandingkan aku. Apa yang akan jinki bicarakan padanya?'', kata taeyeon.
''biarkan itu menjadi urusan mereka berdua. Apa kau berani pulang sendiri? Atau aku akan mengantarmu?'', tanya kyuhyun.
''aniyo! Aku berani pulang sendiri, hanya mengayuh sepedaku dengan cepat''.

Taeyeon berjalan pelan seraya menuntun sepedanya kemudian menoleh ke arah namja cool yang berjalan di sampingnya.
''aku sedikit heran denganmu'', kata taeyeon.
''mweo?'', kata kyuhyun.
''Ah tidak! Mungkin kau tidak pernah tahu siapa itu lee rinrin, jadi kau tidak menyadari perubahan seonyung! Aku mengenalnya sejak kecil dan sekarang dia berubah. Tapi kenapa itu bisa terjadi?''.
''setiap kelahiran, hidup baru, perubahan hidup selalu menjadi bagian dari misteri. Kita tak perlu mengetahui semua hal yang menjadi misteri untuk percaya''.
''misteri? Apa yang dialami seonyung itu misteri?''.
''apa kau bisa menjelaskan Bagaimana seekor sapi cokelat yang makan rumput hijau bisa menghasilkan susu putih atau mentega yang berwarna kuning?''.
Taeyeon menggeleng,
''Tak perlu tahu bagaimana Tuhan bekerja, namun jika kita melihat seorang yang dulunya arogan bisa menjadi orang yang baik. Seorang wanita yang dulu penuh sumpah serapah sekarang memiliki banyak bahasa bijaksana. ketika seseorang dengan keberaniannya merangkul musuhnya dalam pelukan maaf. Kita tahu Tuhan bekerja didalam jiwanya'', terang kyuhyun.
Taeyeon terdiam kemudian menghentikan langkahnya. Kyuhyun menoleh ke arah yeoja itu kemudian melambaikan tangannya.

''Aku akan menunggu bus di sana. Kau pulanglah dengan hati2'', kata kyuhyun.
''ne, annyeong! Uhm gomaweo kyuhyun ah! Kalau ada manusia memiliki hati malaikat, aku rasa kau orangnya!'', kata taeyeon tersenyum.
Yeoja itu melambaikan tangan kearah kyuhyun dan mulai mengayuh sepedanya.


Kyuhyun berdiri di halte bus dan memandang beberapa kendaraan dan pejalan kaki yang berlalu lalang.

*ssttttt swiiingg* tiba2 namja itu hilang dari pandangan mata. Anehnya, orang2 di halte bus tidak memperhatikan bahwa orang yang berdiri disana hilang tanpa bekas.


Tidak jauh dari tempat itu, Jinki berjalan seorang diri, sesekali merapatkan jaketnya.
Seon-rin berlari menyusul jinki lalu menepuk bahu namja itu dari belakang.
''kau menyiksaku, kau menyuruhku untuk tetap tinggal hanya untuk ini?'', seru seon-rin.
''ya, karena aku menyukaimu rinrin ah'', kata jinki.
''ini adalah hukumanmu, karenamu aku jadi mencintai dua gadis sekaligus. Apa kau mau bertanggung jawab?'', tanya jinki lagi.
''dua gadis? Seonyung dan taeyeon?''.
''seonyung dan kau, rinrin ah''.
''mweo?''.
''lupakan! Kau lebih babo, aku tidak ingin menjelaskan apapun''.
''Uhm jinki ah, jangan menyukaiku. Nanti kau akan kecewa, banyak gadis sepertiku diluar sana, bahkan lebih dariku!''.
''Bagaimana bisa engkau menuntut orang lain untuk mencintaimu seperti dirimu apa adanya, sementara kau sendiri lebih senang menjalani hidup dengan berlaku seperti orang lain? Bukankah kita tak bisa melihat orang lain apa adanya dengan jelas jika kita sendiri tak pernah mampu melihat diri kita sendiri apa adanya?''.
''Kau lebih cocok dengan gadis seperti seonyung!''.
''Yakinlah, orang lebih memilih untuk mencintaimu justru karena kau berbeda dari yang lain, bukan karena kau sama saja dengan kebanyakan orang pada umumnya''.

Jinki berjalan meninggalkan seon-rin yang masih terbengong.
''hei kau jinki ah! Jangan katakan aku babo!! Apa kau lebih pintar dariku? Kau sama sepertiku tidak bisa matematika!'', teriak seon-rin.
''Kau selalu mengalihkan pembicaraan kita! Uhm aku lebih pintar darimu!'', kata jinki.
''kalau begitu kau bisa kan mengajariku matematika?''.
''kau tidak perlu berbelit2 hanya untuk berkata *ajari aku matematika* tanpa kau harus berkata kau lebih pintar dariku. Kemarilah!''.
Seon-rin menggeleng.

''wae guraeyo? Kemarilah!!'', kata jinki seraya melambaikan tangannya.
''kau yang kemari, kau yang meninggalkan aku disini'', kata seon-rin.

Jinki menghampiri seon-rin lalu menggandeng tangannya.
''jinki ah, gomaweoyo! Aku tidak memikirkan kau melihatku sebagai seonyung atau sebagai diriku sendiri. Kau menganggap seolah tidak terjadi apa2'', kata seon-rin.
''tidak ada alasan untuk aku membencimu. Dan itu berkali2 ku katakan tapi kau tidak mengerti'', kata jinki.
''bagaimana jika seonyung memang menyukaimu tapi aku tidak. Apa yang akan kau lakukan padaku?''.
Jinki menatap seon-rin.

(Ost G.Na - I will back off so you can live)

@tobe continue