Judul : Daddy, I love You
Part : Oneshoot
Cast : Choi Siwon, Choi Jinwoo
Diambil dari sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah
nyata tentang seseorang yang pernah author kenal. Jadi ini bukan
sepenuhnya ide author ya^^ semoga tetap menyenangkan^^
Happy reading^^
*Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not
parade itself, is not puffed up; does not behave rudely, does not seek
its own, is not provoked, thinks no evil; does not rejoice in iniquity,
but rejoices in the truth; bears all things, believes all things, hopes
all things, endures all things*
Translate
*Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu.*
Ada seorang pemuda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan
seorang gadis muda berbakat dan cantik. Namja itu bernama choi siwon,
anak dari konglomerat terkenal di korea. Sebelum bertemu dengan gadis
itu, siwon selalu berdoa,"Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut
Engkau terbaik...".
Akhirnya mereka berdua menikah dan keduanya berdoa, "Tuhan,
berikanlah kami anak yang terbaik buat kami.". Tetapi setelah 7 tahun
mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak.
Setelah penantian panjang dengan terus tidak jemu2 berdoa, keduanya
dikaruniai seorang anak laki-laki setelah 9 bulan masa penantian dalam
kandungan.
Tetapi setelah 3 hari kelahihran putra tercintanya yang ia beri nama choi jinwoo, sang dokter memanggil siwon ke rumah sakit.
"Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda”, kata dokter itu.
"Kabar apapun, saya siap menerimanya, dok. Saya siap menghadapi yang terburuk", kata siwon.
"Dan hal yang buruk itu adalah putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain”.
“Apa maksud dokter?".
Dokter melanjutkan,"Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu cacat mental yang serius".
Siwon lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, "Tuhan,
apapun yang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau
tidak pernah mencelakakan anak-anakMu".
* But above all these things put on love, which is the bond of perfection *
Translate * kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan *
Sejak saat itu, siwon membeli ranjang bayi khusus untuk jinwoo dan
ditaruh di samping ranjang mereka berdua. Beberapa bulan kemudian, sang
istri pergi meninggalkan rumah dan hanya meninggalkan sebuah surat.
*aku tidak mampu lagi. Aku harus segera bangun dari mimpi buruk*
“jika kau pikir jinwoo adalah mimpi burukmu, itu adalah kesalahan besar!!”, ucap siwon.
Hari demi hari berlalu, Siwon selalu kesulitan untuk merawat jinwoo,
tetapi ia menanggung semuanya itu sendirian. Siwon menjadikan jinwoo
sebagai anaknya yang paling istimewa. Siwon memberikannya segala yang
jinwoo mau dan dia perlukan. Dan saat siwon selesai bekerja, ia selalu
mengajak jinwoo bermain. Dengan mainan yang ada atau jika siwon membawa
mainan yang baru untuk anaknya.
Setiap Siwon pergi keluar untuk berpesta dengan rekan kerjanya atau
teman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta jinwoo.
Di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalu
membanggakan anaknya.
“Jinwoo tampan sepertiku kan?”, kata siwon seraya memandang jinwoo digendongannya.
Siwon selalu mengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah
anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya. Ia sangat mengasihi jinwoo,
meskipun dia cacat.
Tetapi setelah jinwoo bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin
kelihatan. Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari
sebentar mulutnya akan keluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air
liurnya menetes.Tetapi meskipun begitu, siwon tetap sangat sangat
menyayangi anak mereka yang cacat itu.
Suatu hari, pagi-pagi sekali jinwoo sudah bangun, sekitar pukul 4.30.
Dalam pikirannya, “Hari ini, aku ingin buat sarapan yang speeeeeesial untuk papa”.
Ia pergi menuju dapur dan mengambil potong roti. jinwoo menaruh roti
itu ke dalam oven dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Setelah bunyi
*ting*, jinwoo mengambilnya dan menaruhnya di atas sebuah piring.
Sebuah roti gosong buatan jinwoo itu diolesi dengan selai kacang keju
yang (amat) sangat banyak. Jinwoo berpikir, “Harus kasih yang baaaaanyak
buat papa, biar ueeeeenak rasanya”.
Setelah itu, ia berlari ke kulkas, lalu mengambil sebutir telur.
Jinwoo memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telur itu,
menuangkan isinya ke dalam panci tersebut dan langsung menaruhnya di
atas piring yang lain, sambil berpikir,”Kalo aku membuatnya dengan
cepat, pasti papa senang, karena tidak menunggu terlalu lama”.
Setelah membuat roti gosong dan telur mentah itu, jinwoo bergegas
mengambil cangkir dan mengambil toples kopi bubuk. Jinwoo berpikir,
“Kalau 2 sendok teh saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka””
Jadilah kopi yang terasa sangat pahit itu.
Lalu jinwoo mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa
menimbulkan suara, membawa semua piring yang di atasnya ada roti gosong
dan telur mentah dan secangkir kopi pahit menuju kamar ayahnya.
Jinwoo membangunkan ayahnya, “Papa, ireonayo!! aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal untuk papa”.
Siwon terbangun dan melihat roti gosong, telur mentah dan secangkir kopi. Ia menghirup aroma 'sedap' dari roti gosong itu ,
“Uwaaa ini pasti sangat enak!!”, seru siwon.
Siwon lalu mencoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya
mengunyah gigitan pertama, jinwoo dengan polosnya bertanya,”Enak kan
pa?'”.
“Iya, enaaaak sekali,” kata siwon lalu melanjutkan makan.
Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan
si anak bertanya,”Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya
loooo….”.
“Wah kamu yang masak? Enak sekali nak”, kata siwon Lalu melanjutkan memakan telur mentah tersebut.
Setelah semua makanan habis, ia meminum secangkir kopi itu itu.
Jinwoo bertanya lagi, “Harum dan enak kan pa?”
Siwon tanpa expresi mual atau apapun,”Pahit, tapi papa suka sekali”.
Dan dengan lugunya jinwoo menjawab,'Ya iya dong papa, kopi kan pahit…,'
Jinwoo mengira ayahnya sedang bercanda.
Setelah semuanya habis, siwon membelai kepala anaknya dan berkata, “Jinwoo ah, kau tahu tidak?”.
“Molla! Wae?”, kata jinwoo.
Lalu si ayah melanjutkan, “Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali”.
“Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa”.
Lalu siwon berkata lagi, “Kamu tahu kenapa papa senang hari ini?”
Jinwoo menggelengkan kepala, “molla!”.
“Karena hari ini kau sudah buat sarapan yang spesiaaaaal untuk papa”.
“jinwoo ah, kau tahu kenapa papa sayang sekali padamu?”.
“Molla!”.
“karena kau anak papa yang sudah membuat papa bahagia”.
“Jinwoo juga sayang sama papa”.
Siwon menitikkan air mata seraya memeluk putranya itu,
“gomaweo, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi ini untuk papa”.
“Cheonmaneyo appa”.
“Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku”, batin siwon.
END
Pesan:
Mengasihi dan menerima seorang anak yang cacat, yaitu seorang anak
yang menurut nalar tidak memiliki masa depan dan tidak dapat diharapkan
pastilah benar-benar memerlukan suatu "kasih yang tidak bersyarat" yang
merupakan suatuhal berat dalam hidup manusia.
Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya, roti gosong, telur
mentah dan kopi pahit, kita memberikan apa yang tidak sempurna dari
kita untuk Tuhan. Tetapi Tuhan menerima semuanya dengan senang hati,
karena Tuhan tahu, bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar