Ini tentang mimpiku dan mimpimu, dimana kedua kaki kita dapat menginjak di tanah negeri yang dijanjikan Tuhan pada kita. Your Word Create Your World. Tidak ada yang mustahil, jika Tuhan berkehendak maka semuanya jadi, tugas kita adalah berdoa dan berusaha.. Fighting Haseyo ^^
Sabtu, 15 Juni 2013
Finding Destiny *2
Judul: Finding Destiny
(Sekuel dari Eagle or Chicken? Diary)
Genre: Saeguk, Friendship, Romance
Part: 1- 13
Cast:
Park Shin Hye
Yoo Seung Ho
Bang chul yong / Mir MBLAQ
Lee Hongki (FT Islands)
Im Yoona (SNSD)
#Chul-ho: raga bang chulyong dengan roh seungho#
*seung-yong: raga yoo seungho dengan roh chulyong*
Ost: Davichi - Love oh Love
Part *2
*slaaatttt*
Anak panah itu melaju dan mengenai dada kanan seungho, membuat tubuh namja itu terjatuh dan terguling2 ke lembah.
''putra mahkota????'', pekik para prajurit melihat putra mahkota terlempar ke dalam lembah.
Beberapa prajurit mencoba menyusur tempat dimana seungho terguling.
Sebagian prajurit berpencar dengan harapan lebih cepat menemukan putra mahkota dan dalam keadaan hidup mengingat anak panah itu melesat mengenai dada seungho.
=paviliun shinhye=
''seungho ah!!'', teriak shinhye lalu terbangun dari tidurnya.
Yeoja itu menghapus keringat yang mengalir dingin dikeningnya, tiba-tiba dirinya bermimpi tentang seungho dan didalam mimpinya itu seungho menghilang semakin jauh darinya hingga yeoja itu ditengah kegelapan berteriak memanggil nama seungho.
''kenapa perasaanku tidak enak, aku tiba2 teringat seungho'', gumannya.
shinhye memperhatikan sebuah lampion yang ada di pojok kamarnya lalu diambilnya lampion itu dan shinhye pergi ke taman depan paviliunnya.
''seungho, dimanapun kau berada aku ingin lampion ini menjadi tiang api untukmu yang memberimu terang dan kehangatan ketika malam. Aku benar2 takut saat ini kau sendirian dan butuh pertolongan'', kata shinhye lalu menerbangkan lampion itu.
Shinhye memperhatikan lampion itu terbang membumbung tinggi ke langit.
*pletak*
Seseorang melempar sebuah batu kecil ke arah shinhye hingga membuat gadis itu menoleh mencari sosok yang mencoba jail padanya.
''siapa kau? Keluar!'', teriak shinhye.
*pletak*
kerikil kecil kembali mengenai jidat shinhye, membuat yeoja itu bergidik ngeri, bulu kuduk shinhye tegak karena merinding.
''apa kau hantu? Dan Kau takut padaku sehingga kau tidak berani muncul?'', seru shinhye dengan suara gemetar.
''hei hantu kau dimana? Kau malu muncul karena aku terlalu cantik?'', teriak shinhye celingak celinguk mencari sosok yang melempari kerikil itu.
''siapa yang bilang kau cantik? Tidak tidak'', terdengar suara hongki dari kegelapan malam dan sosok namja itu semakin nampak berjalan ke arah shinhye.
Shinhye tertawa melihat ekspresi hongki,
''ternyata kau hantunya''.
''aisss!! Mana ada hantu semanis diriku'', ujar hongki.
''kenapa kau malam2 kemari?'', tanya shinhye.
''anieyo, aku hanya ingin melihatmu baik2 saja, dan ternyata kau memang baik2 saja sekarang''.
''hongki ah, sebenarnya perasaanku sedang tidak enak, tiba2 aku memikirkan seungho''.
''mweo? Apa terjadi sesuatu dengan seungho''.
''nado molla''.
=disebuah rumah kecil di luar istana=
Tuan im (ayah yoona) mendatangi seorang peramal.
''aku ingin yoona menjadi seorang putri pendamping putra mahkota'', kata tuan im.
''ada saat dimana roh itu berada di tempat yang tidak seharusnya'', kata peramal itu.
Tuan im mengeryitkan dahinya, ''apa yang kau katakan? Aku bertanya tentang putriku dan kau berbicara mengenai roh?''.
''ini malam bulan purnama bukan? Dimana pintu roh terbuka''.
''kau bicara apa? Kau jangan main2 denganku, aku bisa membunuhmu'', tuan im mencengkram baju wanita peramal itu.
''pria yang kau bicarakan saat ini sudah mati'', ujar peramal itu tertawa.
=paviliun shinhye=
Hongki sedang menikmati keindahan bulan purnama bersama shinhye.
''apa kau begitu merindukan seungho?'', tanya hongki.
''ne, seungho oppareul geuriweoyo'', shinhye mengangguk.
Hongki memperhatikan shinhye lalu tersenyum.
Hongki pov
#aku ingin menyentuh wajahnya, ya wajah shinhye yang begitu halus. Ketika aku bersamanya aku tidak perlu sebuah penerang karena hatinya cukup membuat dunia ini bersinar#end.
*tik tik tik*
rintik2 hujan mulai turun di joseon.
''hujan!!'', pekik shinhye dan hongki.
Hongki menutupi kepala shinhye dengan kedua telapak tangannya.
Namja itu mengantarkan shinhye sampai di depan paviliunnya.
''hongki ah, gomaweoyo, kau tetap menjagaku untuk tidak basah tanpa kau memperhatikan dirimu sendiri'', ucap shinhye.
Hongki mengangguk lalu melambaikan tangan.
''aneh sekali, kenapa tiba2 hujan'', guman shinhye dan hongki bersamaan.
=di tengah hutan=
Ditempat semak2 daerah lembah yang bernama lembah roh, tempat seungho berkelahi dengan para perampok itu.
Prajurit joseon tetap mencari sosok seungho di tengan hujan deras yang turun dengan tiba2 itu dan disertai petir yang menggelegar.
''apa kau menemukan putra mahkota?'', tanya seorang prajurit.
Sisa para prajurit yang masih hidup itu menggeleng dan terlihat putus asa.
Dengan kondisi diri mereka sendiri yang begitu buruk dengan luka akibat perang dengan perampok dan juga hilangnya seungho membuat mereka semakin terputuk.
Hujan sangat deras dengan kilat seperti berkas cahaya di langit, para prajurit memutuskan untuk berlindung karena kondisi lereng yang begitu licin tidak memungkinkan mencari seungho dalam kondisi seperti itu.
Tiba-tiba terjadi sebuah fenomena ^^
Sebuah sinar biru keluar dari tubuh seungho dan dari tubuh pria tidak dikenal itupun juga mengeluarkan sinar berwarna putih. Sinar itu melayang di atas lembah dimana tubuh kedua namja itu tergeletak.
Kemudian, Sinar putih itu masuk ke tubuh seungho sedang sinar biru masuk ke tubuh pria asing itu yang merupakan salah satu dari anggota perampok.
=didalam istana joseon=
Seorang pembawa pesan memasuki istana dalam joseon dengan terengah-engah.
Si pembawa pesan tidak datang ke paviliun shinhye melainkan datang ke paviliun ibu suri.
Seorang dayang menghampiri ibu suri.
''ibu suri, ada pembawa pesan yang ingin menemui anda?'', kata dayang itu.
''suruh untuk menemuiku'', perintah ibu suri.
Tidak lama kemudian si pembawa pesan masuk ke ruangan ibu suri.
''kau membawa pesan apa?'', tanya ibu suri.
''saya diutus untuk mengabarkan bahwa putra mahkota pulang ke joseon lebih awal dari rencana'', ujar si pembawa pesan.
''lalu?''.
''di jalan kami mengalami kendala, rombongan perambok berbaju hitam menyerah kami dan putra mahkota terguling masuk ke lereng'', terang pria itu sedikit ketakutan.
''mweo??'', seru ibu suri saking terkejutnya.
Ibu suri mendatangi biro keamanan istana didampingi dengan beberapa dayang istana.
*ibu suri datang*
Tuan im segera menyambut kedatangan ibu suri.
''kepala biro keamanan, kau segera menurunkan prajurit terbaikmu untuk mencari putra mahkota'', kata ibu suri memberi perintah.
''apa yang terjadi dengan putra mahkota?'', tanya tuan im penasaran dengan kedatangan ibu suri dan juga perintah mengutus prajurit biro keamanan.
''putra mahkota kembali ke joseon lebih awal dari rencana, rombongannya dihadang perampok, cari tahu apa yang terjadi, aku sangat khawatir'', kata ibu suri.
Tuan im mengangguk, ''lagi2 gerombolan hitam itu kembali beraksi''.
''mweo?''.
Tuan im menunjukkan catatan biro keamanan sederetan kasus mengenai perampokan gerombolan hitam.
=keesokan harinya, paviliun shinhye=
Yeoja yang sedang tertidur lelap itu dibangunkan dengan suara dayang memanggilnya.
''putri?? Putri??'', seorang dayang masuk ke paviliun shinhye nampak wajahnya memerah karena tegang.
''ada apa?'', shinhye mengucek matanya karena masih ngantuk.
''putra mahkota diserang gerombolan perampok, biro keamanan sedang mengirim utusan untuk menyusur keberadaan putra mahkota''.
Shinhye menyandarkan tubuhnya ke dinding dan menundukkan kepalanya.
''seungho apa yang terjadi denganmu? Kau berjanji akan kembali untukku'', ucapnya lirih.
=paviliun ibu suri=
Shinhye berlari ke paviliun ibu suri dengan terengah.
''ibu suri, apa anda sudah tahu tentang seungho?'', tanya shinhye.
''ne'', jawab ibu suri lalu menatap shinhye dengan tatapan tajam.
''seungho kembali lebih awal karena mendengar kau sakit'', kata ibu suri lagi.
''mweo? Aku baik2 saja, aku tidak sakit, aku sudah tidak mimisan lagi'', terang shinhye meyakinkan ibu suri.
''kau mengandung, shinhye ah''.
''mweo?'', shinhye begitu terkejut dengan pernyataan ibu suri.
''tabib istana tidak,,,,'',
Belum selesai shinhye berbicara, ibu suri memotong pembicaraan shinhye.
''aku melarang tabib istana memberitahu mu tentang itu''.
''kenapa??''.
Ibu suri hanya diam saja tanpa menjawab sepatah katapun.
''kenapa anda tidak menyukaiku? Anda terlihat sangat membenciku'', shinhye keluar dari paviliun ibu suri.
''hyaa kau tidak tahu sopan santun shinhye ah, kau memang tidak pantas tinggal di istana'', teriak ibu suri dari dalam paviliun nya.
''wanita tua itu memang menyebalkan, apa alasannya hingga dia membenciku, istana ini tidak hanya untuk kalangan bangsawan'', gerutu shinhye sambil mencincingkan hanboknya.
=biro keamanan joseon=
Shinhye mendatangi biro keamanan istana, dan melihat tuan im dan yoona ada disana.
''Kepala biro keamanan im jongwon'', panggil shinhye.
Tuan im menoleh lalu tersenyum, ''woii putri park, apa keperluanmu datang kemari?''.
''tuan im, apa pasukanmu sudah menemukan putra mahkota yoo?''.
''kami sedang mencari putra mahkota''.
''shinhye ah, kau tidak perlu khawatir, percaya ayahku akan melakukan yang terbaik'', kata yoona yang tiba2 muncul lalu berdiri disisi shinhye.
=di lembah didekat hutan=
Pria tak dikenal yang berpakaian hitam itu membuka matanya.
Bajunya lusuh karena terkena lumpur akibat hujan deras yang terjadi semalam.
Pria itu melihat sekeliling dan dengan terhuyung2 pria itu berjalan menyisir lereng.
Namja itu menengok pakaiannya yang koyak namun tidak didapati luka goresan sedikitpun ditubuhnya.
Pria itu berjalan ke arah istana, semua orang memandang pria yang berpakaian lusuh itu dengan tatapan aneh.
=gerbang istana pintu selatan=
Namja itu mencoba masuk istana dengan menyuruh seorang penjaga untuk membukakan pintu untuknya.
''buka pintunya, aku ingin masuk'', kata pria itu.
Penjaga pintu langsung mendorong pria asing itu ke belakang hingga hampir membuat namja itu jatuh sempoyongan.
''kau mau masuk kemana, hei pria pengemis'', teriak penjaga istana.
''apa katamu?'', seru pria itu.
''apa kau ingin meminta belas kasihan kepada raja?''.
''kau tidak pantas berbicara seperti itu, aku putra mahkota yoo seungho''.
Mendengar pernyataan namja itu, kontan saja penjaga pintu selatan tertawa terbahak.
''kalau begitu aku raja joseon dan dia wanita yang duduk disana adalah ibu suri'', cibir penjaga pintu.
''mweoya??'',
Pria asing yang mengaku bernama yoo seungho itu menyerobot masuk ke dalam istana.
Beberapa pengawal langsung mengejar pria yang menyusup masuk ke istana.
Pria itu dengan gesit masuk ke dalam sebuah paviliun.
Disaat yang sama seorang yeoja sedang melepas tali pakaiannya untuk berganti hanbok.
*cekret*
pintu kamarnya dibuka seseorang.
Shinhye menoleh dan melihat pria asing masuk ke dalam kamarnya.
''kyaaa!!!'', teriak shinhye dan langsung menutupi tubuhnya.
pria itu langsung memberi isyarat jari, ''kenapa kau tutupi tubuhmu? Kau masih berpakaian!''.
Shinhye menengok tubuhnya dan melihat dirinya masih berpakaian, hanya talinya saja yang terurai.
''nuguya? (siapa kau?)'', tanya shinhye.
''hyaa aku tidak bertahun2 meninggalkanmu, kenapa kau berpura2 lupa ingatan? Apa kepalamu baru saja terbentur batu?'', teriak namja itu.
''mweo? Apa aku sudah pernah bertemu denganmu? Mungkin di pasar atau di tempat lain?'', tanya shinhye penasaran dengan sosok yang mengaku kenal dengannya.
''mweoya??'',
*pletak* namja itu memukul kepala shinhye.
''hyaaa!? Kau siapa hingga berani memukulku?'', teriak shinhye.
=diluar istana joseon, ditengah hutan=
Ditengah hutan, Sosok seungho membuka matanya dengan sedikit terhuyung, namja itu berdiri.
Seungho menengok tubuhnya yang lusuh karena terkena air hujan tanpa memperhatikan apa yang dipakainya, seungho berjalan ke dalam hutan.
Seungho menatap dari kejauhan, sebuah tempat dengan banyak pria berpakaian serba hitam.
Seungho perlahan2 mendekat, dua orang pria sedang memperbincangkan seseorang.
''apa yang harus kita lakukan tanpa ketua?'', tanya seorang pria.
''aku melihat prajurit itu menusuk ketua dengan pedang!'', jawab seorang pria yang lain.
''apa yang kalian bicarakan, aku selamat!'', kata seungho.
Dua pria itu langsung menoleh dan melongo melihat orang tak dikenal masuk ke wilayahnya.
''siapa kau??'', dengan reflek pria berbaju hitam itu langsung mengarahkan pedangnya ke arah seungho.
''wow wow wow, apa yang kau lakukan? Apa kau mau mati!! Kau berani mengacungkan pedangmu kepada ketuamu?'', teriak seungho.
Dua namja itu saling memandang,
''apa kita sedang bermimpi?'', tanya seorang pada yang lain.
*pletak*
Namja berbaju hitam itu memukul kepala temannya.
''tidak mungkin kita memiliki mimpi yang sama''.
Seungho dengan gesik menedang pedang yang teracung ke arahnya.
Pedang itu terlempar ke udara, lalu seungho segera menangkapnya.
''pria ini memiliki keahlian seperti ketua?'', ucap kedua namja itu.
Seorang namja bersiul, tidak lama kemudian rombongan pria berbaju hitam langsung mengelilingi seungho dan mengarahkan pedangnya.
''turunkan pedang kalian!'', teriak seungho.
Kelompok pria berbaju hitam itu masih mengarahkan pedangnya.
''serang dia!! Bisa saja pria ini utusan dari istana'', perintah seorang namja dari kelompok itu.
Terjadi perkelahian sengit dan tidak seimbang hingga membuat seungho memutuskan untuk mundur lalu kabur dari tempat itu.
Seungho berhenti tepat ditepi sebuah sungai.
''aiss, kenapa mereka menyerangku, kurang ajar'', guman seungho.
Seungho menyentuh tenggorokannya karena kehausan.
Perlahan seungho mendekati anak sungai yang memiliki aliran air yang begitu jernih.
=paviliun shinhye=
Namja asing itu mulai mendekati shinhye hingga membuat shinhye mundur kebelakang dan sedikit takut.
Yeoja itu memasang jurus kuda2 untuk mewaspadai pria asing itu akan mencelakainya.
''kenapa semua orang terkejut melihatku, penjaga pintu itu dan juga kau'', kata pria asing itu.
''kau penyusup! aku akan memanggil pengawal'', teriak shinhye berlari keluar dari kamarnya.
Tapi namja itu dengan sigap menarik tubuh shinhye kembali masuk ke dalam kamarnya.
''apa wajahku berubah menyeramkan sehingga kau takut padaku?'', tanya namja itu.
Pria itu menoleh ke kotak didekat tempat tidur shinhye dan terlihat mencari sesuatu.
''apa yang kau cari'', tanya shinhye.
''aku mencari cermin, bukankah biasanya kau menyimpan cermin itu disini'', jawab namja asing itu seraya masih terus mencari cermin yang dimaksudnya.
Shinhye mengambil sebuah cermin kecil dari mejanya lalu memberikannya kepada namja asing itu.
''sekarang cerminku aku letakkan di meja, kenapa kau bisa tahu semua kebiasaanku?'', kata shinhye.
namja itu mengambil cermin itu dan mulai memandang wajahnya sendiri di cermin itu.
Disisi lain, ditepi sungai diwaktu yang sama,
Seungho melonggokkan wajahnya ke anak sungai itu.
kedua namja itu melihat sesuatu hal yang aneh pada dirinya.
Seungho dengan roh asing dan namja asing dengan roh seungho itu langsung menyentuh wajahnya dan,,,
''hyaaaaaa!!!!'', teriak dua namja itu saking kagetnya.
(ost Davichi - Love oh Love))
@tobe continue
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar