Green  Pencil

Sabtu, 15 Juni 2013

Finding Destiny *3


Judul: Finding Destiny
(Sekuel dari Eagle or Chicken? Diary)
Genre: Saeguk, Friendship, Romance
Part: 1- 13
Cast:
Park Shin Hye
Yoo Seung Ho
Bang chul yong / Mir MBLAQ
Lee Hongki (FT Islands)
Im Yoona (SNSD)

#Chul-ho: raga bang chulyong dengan roh seungho#
*seung-yong: raga yoo seungho dengan roh chulyong*

Ost: Luna ft Kristal - Calling Out

Part *3

kedua namja itu melihat sesuatu hal yang aneh pada dirinya.
Seungho dan namja asing itu langsung menyentuh wajahnya dan,

''hyaaaaaa!!!!'', teriak dua namja itu saking kagetnya.


=paviliun shinhye, dalam istana=
''hyaaa!!!'', teriak shinhye ikut berteriak karena terkejut.

Namja itu memandang wajahnya sekali lagi,
''hyaaa!!'', teriak seungho dengan tubuh asing itu lagi.
''kenapa? Ada apa denganku?'', seru namja itu lalu memandang shinhye.

''aku tidak tahu, jangan memandangku seperti itu'', kata shinhye dengan ketidak mengertian.

Namja asing itu melangkah keluar dari paviliun shinhye dengan gontai.
''tunggu, kalau kau seperti ini, kau akan ditangkap oleh prajurit kerajaan, apa kau tidak tahu bagaimana ketatnya biro keamanan menjaga istana ini?'', kata shinhye.

Namja itu menoleh, ''tolong aku, bawa aku keluar dari istana ini tanpa diketahui penjaga. Kalau kau menolongku, aku akan berhutang padamu dan aku akan membayar hutangku itu''.

Shinhye mengangguk, ''guraeyo, lewat sini''.

Shinhye menunjukkan jalan rahasianya untuk keluar dari istana tanpa diketahui penjaga pintu gerbang.

Shinhye pov
#kenapa aku dengan mudah percaya pada orang asing itu? Seolah2 aku mengenalnya. Bukankah seharusnya aku berteriak memanggil penjaga untuk menangkapnya karena dia masuk ke paviliunku tanpa ijin#end.

''aku baru menyadari ternyata kau mempunyai jalan rahasia'', kata namja asing dengan roh seungho itu.

''suamiku saja tidak tahu, sekarang hanya kau dan aku saja yang tahu'', kata shinhye.



=di tepi sungai=
Seungho begitu terkejut melihat dirinya.
''wajah siapa ini? Ini bukan diriku, apa yang terjadi denganku'', guman pria bertubuh seungho itu.

Roh asing dengan tubuh seungho itu memejamkan matanya lalu mencoba menghitung, pada hitungan ke seratus namja itu membuka matanya.
''Bang Chul Yong, bangunlah dari mimpimu'', teriak namja dengan roh seorang pria bernama bang chulyong yang ada didalam tubuh seungho.

Namja itu melihat dirinya tidak kembali dan tetap dengan tubuh pria asing.
''hyaaaaa!!!'', seru namja itu.

''apa karena ini hingga anak buahku mengarahkan pedang padaku? Mereka mengiraku orang asing'', kata seungho lagi.

''tubuh siapa ini?? Ada apa denganku??'', teriak seungho sekeras2nya.

Raga Seungho dengan roh asing itu berjalan menyusuri jalanan hutan.
Tidak lama kemudian, Seungho dengan roh chulyong sampai di sebuah pasar rakyat.

seung-yong (seungho dengan roh bang chulyong) menghampiri sebuah kedai dan meminta arak beras dan dua potong kue beras.
''tapi aku tidak punya uang untuk membeli arak beras dan kue ini'', kata seungho.

Ajumma pemilik kedai itu mengangguk lalu memberikannya dengan gratis.
''kau seorang dari istana dalam? Kau terlihat seperti prajurit, kau tidak perlu membayarnya, kau hanya harus membayarnya dengan menjadi seorang prajurit yang baik'', tanya ajumma itu.

''benarkah? Apa aku seorang prajurit?'', tanya seung-yong.

Ajumma itu mengernyitkan dahinya, ''kenapa kau berbalik tanya padaku?''.

Seung-yong merenungkan hal aneh yang terjadi pada dirinya. Kejadian saat dirinya berkelahi dengan beberapa prajurit istana joseon ditengah hutan lalu seorang kepala prajurit menusuknya dengan pedang.

''ini tubuh seorang prajurit? Apakah kami bertukar roh? Aku tidak percaya, lalu dimana tubuhku yang sesungguhnya?''.


=di luar benteng istana joseon=
Tubuh Pria asing dengan roh seungho itu berjalan keluar dari istana.
''uhm terima kasih, siapa namamu?'', tanya namja itu berpura2 tidak mengenal shinhye.

''namaku park shinhye'', bisik shinhye lalu tersenyum.
''aku hanya berpesan padamu, apapun keadaanmu sekarang belajarlah bersyukur dan belajarlah berkata cukup. Aku cukup baik aku cukup bahagia aku cukup untuk tersenyum'', kata shinhye.

Namja itu mengangguk lalu berjalan meninggalkan shinhye.
''kau masih tetap sama shinhye ah, dulu sekarang dan selamanya'', batin namja dengan roh seungho itu.

''aku tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi kepada shinhye. Yeoja itu pasti tidak percaya. Kalau dia percaya, dia pasti sedang tidak waras'', kata roh seungho yang ada didalam sosok asing itu.

Pria tak dikenal itu berjalan gontai semakin jauh dari istana, tiba2 seorang berbaju hitam mencegatnya.

''ketua?'', tanya pria berbaju hitam itu pada roh seungho.

''kau siapa? Uhm apa kau mengenalku? Siapa aku?'', tanya roh seungho.

orang itu tertawa, ''jelas2 kau bang chulyong, ketua kami''.

''aku bang chulyong??'', tanya chul-ho (bang chulyong dengan roh seungho -red).

''kau mengira kami akan lupa padamu, tentu tidak! Walau aku melihatmu memakai topeng kami tetap mengenalimu'', kata pria berbaju hitam itu.
''ketua, kami mencarimu! Tanpamu kami sangat ketakutan'', kata pria itu lagi.


Chul-ho mengikuti pria itu yang berjalan semakin jauh dari wilayah joseon masuk ke dalam hutan.



=di sebuah pasar wilayah joseon=
Seung-yong (seungho dengan roh bang chulyong) keluar dari kedai.

Gerombolan prajurit suruhan tuan im melihat sosok yang dicarinya berada dipasar.
''bukankah itu putra mahkota?'', tanya seorang prajurit sambil menunjuk ke arah seung-yong (seungho dengan roh chulyong).

''ya itu putra mahkota'', jawab seorang prajurit yang lain dengan yakin.

pasukan biro keamanan itu langsung berlari ke arah seung-yong sambil berseru, ''putra mahkota!!''.

Seung-yong melihat kelompok prajurit itu berlari kearahnya mengira akan menangkap dirinya.
Karena pada saat itu, bang chulyong tidak menyadari bahwa dirinya berada pada raga yang lain, yaitu putra mahkota yoo seungho.

Seung-yong berlari diantara kerumunan orang dan tidak sengaja menabrak seorang yeoja.

Gadis itu menoleh dan melihat pria yang dikenalnya berlari melintas dihadapannya.
''yoo seungho??'', panggil yeoja itu yang ternyata adalah im yoona.

Seung-yong terus saja berlari karena tidak merasa seseorang memanggilnya.

Yoona berlari mengejar seung-yong.
''seungho ah??'', yoona menarik baju seung-yong.

Seung-yong menoleh, karena panik namja itu menarik tangan yoona dan mengajaknya bersembunyi.

''seungho ah, aku benar2 khawatir padamu, apa yang terjadi?'', tanya yoona.

''apa kau mengenalku? Siapa aku?'', tanya seung-yong.

Yoona menatap seung-yong dengan tatapan aneh, ''mweo? Apa kau amnesia?? Kau yoo seungho, putra mahkota dinasti joseon''.

''mweo??'', teriak seung-yong lalu dengan reflek menutup mulutnya dengan tangannya.

''aku ada didalam tubuh seorang putra mahkota?? Mungkin ini adalah jawaban Tuhan untuk mengubah nasib hidupku'', batin seung-yong lalu tertawa.

Yoona tidak mengerti dengan sikap seungho yang terkesan begitu aneh.
''ayah mengirim utusan dari biro keamanan untuk mencarimu''.

''berarti prajurit itu mengejarku bukan karena ingin menangkapku? Haha, kenapa aku ketakutan ya'', seung-yong menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Yoona semakin tidak mengerti dengan sikap seung-yong.
''kau aneh sekali seungho ah. Ini seperti bukan kau!''.



=disebuah tempat ditengah hutan=
Sekelompok pria berbaju hitam menyambut kedatangan chul-ho.
''ketua? Ketua??'', kata seorang pria lalu memeluknya erat.

chul-ho (chulyong dengan roh seungho) melepas pelukan namja itu.
''ketua chulyong, kami merasa kau sedikit aneh? Waeyo?''.

''aku juga merasakan hal yang sama denganmu. Aneh sekali seorang pria memelukku dengan sangat erat seperti yang kau lakukan sekarang'', kata chul-ho lalu tertawa untuk mengurangi rasa tegangnya.

''ketua, ceritakan pada kami, bagaimana kau bisa selamat. kami melihatmu baik2 saja sekarang itu adalah sebuah mujizat'', kata seorang pria berbaju hitam itu.

''ketuamu baru saja kembali dan kau sudah bertanya bagaimana aku selamat?'', kata chul-ho.

''oh, mianhaeyo. Aku terlalu bahagia karena melihatmu selamat, apa kau tersinggung?''.

Chul-ho hanya menggeleng lalu menepuk bahu pria itu.



=istana joseon=
Yoona berjalan beriringan masuk ke dalam istana.
Seung-yong terlihat terpana melihat suasana istana dengan kemegahannya.
Seung-yong begitu takjub dengan bangunan istana dengan paviliunnya yang begitu megah, air mancur dan taman yang mengelilingi istana itu.

''ini tempat dimana para bangsawan tinggal? Apa yang aku rampok dari mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka dapat. Mereka hidup dengan berkecukupan sedangkan diluar istana banyak rakyat miskin'', batin seung-yong.
''kaum bangsawan bingung akan makan dengan menu apa sedang rakyat miskin bingung akan makan apa'', batin seung-yong lagi.

''kau harus menemui istrimu'', kata yoona membuyarkan lamunan seung-yong.

''mweo?? Istri??'', seru seung-yong terkejut.

''waeyo? Kau terlihat begitu terkejut. Ya istrimu, apa kau tidak ingin bertemu dengannya?''.

''oh, anieyo! Ya ya istriku, mana dia?'', kata seung-yong dengan senyuman kaku.

Seung-yong pov
#aku tidak menyangka pria bernama yoo seungho ini memiliki istri. aku benar2 sial. Aku khawatir yeoja itu akan menyadari aku bukan suaminya. Eotteohke?#end.


=sekolah seni, istana joseon=
Shinhye sedang melihat kinerja hongki mengajar di sekolah seni.
''jangan melihatku seperti itu, aku sangat gugup'', kata hongki.

''aku akan melihatmu terus sampai kau benar2 terlihat gugup'', kata shinhye tersenyum.

Beberapa murid sekolah seni terlihat menahan tawa melihat raut muka seonsaengnim nya yang berubah memerah.
''jangan menertawakanku!'', teriak hongki.

Murid2nya hanya tertunduk.
''jangan memarahi muridmu. Kenapa kau sekarang sering marah2?'', kata shinhye.


Shinhye menoleh dan melihat dari kejauhan yoona berjalan dengan seorang namja yang sangat dikenalnya.

''seungho? Itu seungho?'', guman shinhye.

Shinhye berlari dari pelataran sekolah seni lalu menghampiri yoona.

Hongki menengok shinhye sudah tidak ada di sekolah seni.
''aiss!! Melihat terus?? Kenapa tiba2 dia menghilang, selalu saja seperti itu'', gerutu hongki.


''seungho ah! Seungho ah!!'', shinhye langsung memeluk tubuh namja itu erat.

Seung-yong hanya berdiri mematung karena tidak mengenal yeoja yang memeluknya itu.

''ya ya kau pasti sangat merindukan aku, oh mana istriku?'', tanya seung-yong.

''mweoya??'', ucap yoona dan shinhye serentak lalu saling pandang.

''yeoja ini istrimu'', kata yoona sambil menunjuk ke arah shinhye.

Seung-yong memegang dagu shinhye, ''kau istriku ya? Aiss!! Kenapa aku bisa lupa. Kau sedikit berbeda''.

''apanya yang berubah?'', tanya shinhye penasaran.

''semuanya. Kau menjadi lebih gemuk, oh tidak tidak, kau lebih kurus'', kata seung-yong cengar cengir.

''hyaaa!!!'', teriak shinhye lalu memukul kepala seung-yong.

''mweo? Kau berani memukulku?'', seru seung-yong sambil menyentuh kepalanya.

Yoona beranjak dari tempat itu dan membiarkan seung-yong dan shinhye bertengkar.

''kenapa seungho menjadi tidak berwibawa'', batin yoona.

*pletak*
Shinhye memukul kepala seung-yong lagi lalu tertawa.
Melihat shinhye menertawakannya, seung-yong mendengus.
''gadis ini begitu menakutkan, bukankah aku putra mahkota? Tapi dia seenaknya memukul kepalaku, tidak hanya sekali bahkan sudah dua kali'', batin seung-yong.

''seungho ah, aku sangat gembira ketika melihatmu kembali walau kau menjadi sedikit babo. Hal yang sangat berarti didalam hidupku ketika kau menepati janjimu. Kau berjanji untuk kembali dan sekarang kau menepatinya. Aku tidak peduli apa kata orang, hidupku hanya karena percaya'', cerocos shinhye.

Seung-yong hanya mengangguk seolah2 mengerti dengan ucapan shinhye yang panjang lebar seperti pidato para raja.



=Rumah yoona=
Yoona melihat tuan im sedang berbicara dengan pengawal biro keamanan istana.
''kau melihat putra mahkota? Kenapa kau tidak membawanya kemari, bodoh'', teriak tuan im.

''putra mahkota tiba2 lari dari kami, seolah2 seperti ketakutan melihat kami'', jawab seorang kepala pengawal.

''mweo? Aneh sekali, bukankah kau mengenakan seragam biro keamanan? Seharusnya putra mahkota mengenalimu''.

Yoona mendekati ayahnya yang sedang beradu pendapat itu.
''ayah, seungho sudah kembali ke istana'', kata yoona.

tuan im memberi isyarat kepada kepala pengawal itu keluar dari tempat itu.
''apa kau bilang??'', tanya tuan im pada yoona.

''ya seungho sudah kembali ke istana''.

''apa yang kau lakukan ketika seungho kembali? Kau pasti akan menarik perhatiannya lagi kan?''.

''aku tidak melakukan apa2, seungho bersama shinhye''.

*plak*
Tuan im menampar pipi anaknya itu.
''kau terlihat patah semangat yoona ah, kau bisa mendapatkan seungho kembali. Kau tidak akan bisa memiliki seungho hanya dengan berdiam diri'', cerocos tuan im.

''ayah, kenapa kau menamparku?'', seru yoona.

''apa yang akan kau lakukan untuk mendapatkan seungho? Apa kau tidak ingin jabatan putri seperti yang saat ini shinhye terima?''.

''ya aku ingin, tapi ayah jangan menamparku'', yoona meninggalkan ayahnya lalu masuk ke dalam kamarnya.

''aiss, kau keras kepala yoona ah, aku mendidikmu untuk menjadi wanita yang tidak lemah!'', teriak tuan im.



=paviliun shinhye=
shinhye sibuk mondar mandir melayani seung-yong dari menyiapkan air hangat dan juga memasakkan sup untuknya.

''kenapa kau tidak menyuruh dayang untuk menyiapkan semuanya? Kau seorang putri. Apa gunanya dayang disini jika tidak untuk membantumu'', tanya seung-yong.

''bukankah ini sudah ku lakukan dari dulu, sejak kita pertama menikah'', jawab shinhye sambil mencicipi supnya.

Shinhye menciduk sup buatannya ke dalam mangkuk dan meletakkannya di atas meja didepan seung-yong.

''ayo makan!'', ajak shinhye.

Seung-yong mengambil sendok dan mulai mencendok sup di mangkok itu.

''aku sangat merindukan saat2 seperti ini, terima kasih seungho ah''.

''ne'', jawab seung-yong singkat karena tidak tahu harus mengungkapkan apa.

Shinhye memperhatikan seung-yong,
''uhm aku ingin memberitahumu satu hal''.
''malhaseyo (katakan)'', kata seung-yong.

''seungho ah, aku hamil. Kita akan punya anak''.

''mweo???'', teriak seung-yong.
''kapan aku menghamilimu!!'', kata seung-yong lagi.

Shinhye hanya bisa melongo mendengar pernyataan seung-yong.

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar