Green  Pencil

Sabtu, 06 Juli 2013

FF 13 Days with Miss Arrogant *10


Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho Kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *10

Jinki meletakkan sepedanya di dekat sepeda seon-rin lalu mengikuti yeoja itu dari belakang.
''seonyung ah??'', panggil jinki.
*seeettt* langkah kaki seon-rin terhenti lalu yeoja itu dengan ragu menoleh ke belakang.
''jinki ah??'', kata seon-rin terkejut melihat jinki ada dibelakangnya.
''kenapa kau datang ke rumah rinrin?''.
''itu karena,,,,''.
(ost A Pink- My My)
''Apa kau mengikutiku dari sekolah?'', tanya seon-rin lagi.

''kenapa kau datang ke tempat ini?'', tanya jinki lagi dengan pertanyaan yang sama.
''aku datang kemari karena,,,,,'', kata seon-rin dan tampak kebingungan.

Seon-rin tidak berani memandang ke arah jinki yang terus menatapnya.
''sebenarnya aku,, Uhm jinki ah..'', kata seon-rin lirih yang sudah merasa tidak bisa berkelit.

''hei park seonyung! Aku menunggumu, kenapa kau keenakan di sini?'', kata seorang namja yang berdiri di halaman rumah itu.
''kyuhyun ah??'', kata seon-rin seolah tidak percaya kyuhyun ada di sana.

Jinki memandang namja itu kemudian menoleh ke arah seon-rin.
''kau belum menjawab pertanyaanku seonyung ah?? Kenapa kau datang ke rumah rinrin?'', tanya jinki.
''aku menyuruh seonyung datang ke rumahku, ku rasa ia salah masuk ke rumah orang. Ini rumah rinrin? Siapa dia?'', tanya kyuhyun berpura2 tidak tahu.
''ne, aku kesasar, kenapa kau tidak memberitahuku alamat yang benar?'', kata seon-rin seraya tertawa untuk menenangkan hatinya.
''Rinrin adalah seorang siswi smu shinhwa, Ia meninggal karena kecelakaan'', kata jinki.

''Aku harus pergi ke rumah kyuhyun. Tto mannayo!'', kata Seon-rin kemudian membungkukkan badannya untuk memberi salam pada jinki kemudian mengambil sepedanya dan mengikuti kyuhyun.
Gadis itu berjalan seraya mendorong sepedanya lebih cepat.

''jalanmu cepat sekali? Aku mendorong sepedaku, bebanku lebih berat'', gerutu seon-rin.
Kyuhyun tidak menjawab dan terus berjalan. Seon-rin berlari menyusul kyuhyun seraya mempercepat langkahnya.
''kau meninggalkan kekasihmu sendirian di sana?'', tanya kyuhyun saat menoleh ke arah seon-rin.
''ne? Kekasih, nuguya?'', jawab seon-rin.

Yeoja itu menoleh ke arah jalan hingga tampak tembok pembatas rumah itu.
''apa maksudmu lee jinki?'', tanya seon-rin.
''ne!'', jawab kyuhyun singkat.
''uhm kyuhyun ah, gamsahaeyo, kau menolongku tepat waktu''.


=Di halaman rumah rinrin=
Jinki masih berdiri di halaman rumah rinrin. Namja itu duduk di teras rumah seraya merenung hal2 aneh yang ia alami bersama seon-rin.
''apa yang terjadi sebenarnya? Siapa yang berubah? Aku atau seonyung? Aku merasa banyak hal yang membuatku berpikir bahwa dia bukan seonyung yang ku kenal'', batin jinki.

''nuguya??'', sapa yeorim, adik rinrin yang masih dengan seragam sekolahnya saat melihat pria asing duduk di teras rumahnya.

Jinki memandang gadis yang berdiri di halaman rumah rinrin.
''apa kau adiknya rinrin?'', tanya jinki.
''ne? Kau siapa?'', kata yeorim.

Di dalam rumah rinrin,
Jinki memandang sekeliling dalam rumah itu,
''akhir2 ini banyak orang asing yang datang ke rumah ini, dan semuanya mengaku teman rinrin. Padahal semasa dia hidup, aku tidak pernah melihat seorangpun dari temannya yang bermain ke sini'', kata yeorim.
''kau memanggil kakakmu hanya dengan sebutan nama??'', tanya jinki.
''ya, pertanyaan itupun juga pernah diucapkan seorang gadis yang mengaku teman rinrin. Tapi aku lupa namanya''.
''uhm, oppa! Ada urusan apa kau kemari??'', tanya yeorim lagi.

Jinki memandang foto rinrin dengan seragam sekolah shinhwa dan beberapa trophy kejuaraan lomba marathon.
''walau kakakku sedikit babo tapi aku akui dia ahli dalam marathon. Di shinhwa aku rasa tidak ada yang bisa mengalahkannya. Kadang itu yang membuatku iri padanya!'', kata yeorim lalu mengusap bingkai foto kakaknya.
''walau aku sering nakal tapi kadangkala aku sangat merindukannya. Dia selalu mengalah untukku. Walau rinrin sering dipukul ibuku untuk kesalahan yang tidak ia buat'', kata yeorim lagi.
''aku tidak melihat ibumu di rumah. Ne eommaga eodi gaseyo? ( kemana ibumu pergi)'', tanya jinki.
''ibu pasti sedang mencoba mobil barunya. Ibu tiba2 membeli mobil baru. Kau tahu, mobil itu sangat keren. Aku dan ayah tidak habis pikir darimana ibu dapat membeli mobil mahal itu''.
''jeongmalyo??''.
Yeorim mengangguk, ''ne!''.

Jinki teringat kejadian di sekolah, saat seon-rin dengan lantang mengatakan bahwa ia tidak ingin mengikuti olimpiade matematika dan memilih lomba marathon.


=Di sebuah jalan=
Seon-rin melangkahkan kakinya seraya menoleh ke arah kyuhyun beberapa kali yang berjalan disampingnya.
''cheonsa, gomaweoyo (malaikat, terima kasih)'', kata seon-rin.
Kyuhyun menoleh.
''kau benar2 angel without wings'', kata seon-rin lagi.
Kyuhyun tersenyum.
''kakak malaikat???'', panggil seon-rin.
Kyuhyun hanya terdiam dan terus berjalan.

Seon-rin hanya mendengus karena kyuhyun tidak menjawab satupun dari pertanyaannya.
''neon jibeun eodiseyo? (dimana rumahmu?)'', tanya seon-rin.
''apa aku menyuruhmu untuk mengikutiku? Aku terdiam agar kau sadar diri, ternyata tidak'', jawab kyuhyun.
''mweo??'',
Seon-rin menghentikan langkahnya.

''pulanglah!'', kata kyuhyun.
''kakak malaikat, dimana rumahmu??'', tanya seon-rin lagi.
Kyuhyun menoleh ke arah seon-rin.
''cepat pulang!!'', teriak kyuhyun.
''aniyo! Cheonsa Oppa'', goda seon-rin seraya menggelengkan kepala.
''apa sekarang kau sudah tidak menjadi gadis arogan lagi?'', tanya kyuhyun.
''tidak untuk sekarang. Karena bila bersamamu aku menjadi gadis yang cukup manis''.
Kyuhyun memandang seon-rin. Namja itu mengulurkan tangannya dan seon-rin tanpa ragu menggapai telapak tangan namja itu. Kyuhyun dan seon-rin bergandengan tangan.

Kemudian *swiiingggggg* Tubuh seon-rin serasa mengalami hempasan seperti gelombang waktu.
Roh rinrin terpisah dari tubuh park seonyung. Yeoja itu tidak menyadari bahwa dirinya kini dalam wujud lee rinrin.

Rinrin membuka matanya dan sangat takjub saat melihat aktivitas beberapa orang dengan sayap terbang di sekitarnya. Mereka terlihat tidak canggung melihat orang asing seperti rinrin berada di sana memperhatikan mereka. Ada yang sibuk membawa kecapi, sebuah buku besar dan beberapa gulungan kitab.
''ini dimana? Aku belum pernah melihat tempat ini?'', tanya rinrin pada kyuhyun yang berjalan di sampingnya.
''apa kau pernah mendengar tentang neverland? Negeri para peri?'', tanya kyuhyun.
''aku pernah membaca buku cerita itu, milik adikku yeorim''.
''kau punya adik?? Bukankah kau anak tunggal??''.

Rinrin terkejut saat dirinya keceplosan berkata yeorim adalah adiknya. Yeoja itu terheran saat ia dapat mengungkapkan rahasia miliknya pada kyuhyun.

''kau kemarilah'', kata seorang namja berwajah sangat terang hingga membuat rinrin silau.
Kyuhyun mendekati namja itu lalu berjalan meninggalkan rinrin sendirian.

''kyuhyun ah, kau kemana??'', seru Rinrin.

Yeoja itu bergegas menyusul kyuhyun namun namja itu raib tidak berbekas. Rinrin hanya melihat beberapa rombongan pria membawa kecapi.
''annyeong haseyo??'', sapa rinrin.
Gerombolan pemusik itu hanya tersenyum lalu meneruskan perjalanan mereka.
''aneh sekali, kenapa mereka hanya tersenyum. Mereka itu sombong atau apa sih? Aiss!!'', guman rinrin.

Rinrin melihat seorang yang tidak bisa diketahui jenis kelaminnya apakah dia wanita atau pria (di FF ini diperankan oleh Heechul super junior).
''uhm hallo! Apa kau bisa memberitahuku, tempat ini apa namanya? Apa ini yang disebut dengan surga? Berarti aku sudah mati?'', tanya Rinrin.
Sosok yang sedang membaca sebuah buku besar berwarna emas itu menoleh ke arah rinrin.
''Surga?'', kata sosok itu.
''maafkan aku, apa aku boleh bertanya? Kau pria atau wanita? Buku apa yang sedang kau baca?''.
Sosok itu menutup buku yang ia baca kemudian memberikannya pada rinrin.
''kenapa orang2 disini pelit bicara? Apa mereka sedang terkena sariawan masal?'', gumannya.
Yeoja itu membaca judul yang tertera di sampul buku itu.
''love in silence. Kisah dua saudara bernama luna dan lorina. Luna hanya memiliki satu mata yang bisa melihat dan lorina memiliki dua bola mata yang normal. Suatu hari, luna menemui lorina yang sedang berkumpul dengan teman2nya, hingga membuat lorina menjadi ejekan banyak orang karena memiliki saudara dengan satu mata normal'', kata rinrin saat membaca tulisan di buku itu.
''*kau membuatku menjadi bahan ejekan orang, kenapa kau tidak mati saja?*, itulah ucapan yang terlontar dari mulut lorina. Hal itu membuat luna sangat sedih. Karena malu, lorina pergi meninggalkan rumahnya. Beberapa tahun berlalu, Ia kembali ke rumahnya dan tidak melihat luna ada di sana. Yang ia temui hanyalah sebuah buku kecil yang ada di atas meja''.
''*Aku sangat bersedih hati ketika saudaraku menjadi ejekan teman2nya. Saat Kami kecil, lorina mengalami kecelakaan. Aku sangat terkejut ketika lorina harus kehilangan satu mata. Aku tidak sanggup melihat lorina tumbuh dengan satu mata, jadi aku memberikan milikku untuknya. Aku bahagia karena lorina memperlihatkan indahnya dunia untukku dengan mata itu* with love- luna'', kata rinrin mengakhiri akhir kisah buku itu.
Yeoja itu berlinang air mata, ''Apa ini benar2 surga? Apa aku bisa menemui seonyung? Aku banyak melakukan hal yang jahat padanya dan kisah ini membuatku sangat menyesal karena semua kesalahan yang pernah ku buat pada seonyung dan pada semua orang yang di sekelilingku'', kata rinrin terisak.

''hanya ada 3 hal dalam hidup ini: yang pertama adalah hari kemarin. Kita tidak bisa mengubah apapun yang telah terjadi, tidak bisa menarik perkataan yang telah diucapkan, tak mungkin lagi menghapus kesalahan. Biarkan hal itu terlewat. Yang kedua adalah hari esok'', kata sosok itu (heechul-red).
''aku sangat menyesal! Aku menyia2kan hidupku. Apa yang harus aku lakukan?'', tanya rinrin.
''Hari esok belum tiba jadi biarkan saja. Yang terutama adalah hari ini. Kita lebih banyak melakukan banyak hal hari ini jika kita mampu memaafkan hari kemarin. Dan melepaskan ketakutan hari esok. Hiduplah apa adanya karena hari kemarin dan hari esok adalah permainan pikiran yang rumit. Perlakukan semua orang dengan kebaikan hati, bukan karena siapa mereka tetapi karena siapakah diri kita sendiri''.
Rinrin mengangguk dengan pesan yang diucapkan oleh sosok itu.
''kau masih diberi kesempatan untuk hidup dan ini bukan surga seperti yang kau pikirkan'', kata sosok itu lagi.


Di sebuah tempat,
''kyu?'', tanya jungsu cheonsa dengan suara lembut penuh kebijaksanaan.
''ne? Waeyo?'', jawab kyuhyun.
''kau membawa roh gadis itu ke tempat ini, Ada apa?''.
''Agar kau tahu dengan jelas bahwa gadis itu sudah berubah. Aku ingin menyelamatkan jiwanya''.
''Bagaimana kalau cheonsa sunbaenim tahu?? Kau sudah berpikir apa yang akan terjadi dengan gadis itu? Rinrin akan segera di lemparkan ke dalam api penyucian''.
''gadis itu?? Tidak!''.

Kyuhyun kembali ke tempat dimana ia meninggalkan rinrin namun gadis itu tidak ada di sana.
''aku tidak bisa melacak keberadaan rinrin di sini'', guman kyuhyun.


Rinrin lanjut berjalan sambil menoleh ke setiap bangunan berwarna keemasan. Hati yeoja itu seraya diberi kesejukan dan kelegaan karena petuah yang diberikan oleh heechul melalui the book of love in silence.

''Tempat apa lagi ini??'', guman rinrin saat melihat seorang gembala dan beberapa kawanan domba di padang rumput dengan tiga aliran sungai yang jernih.
''Paman??'', panggil rinrin.
''Ya manusia! Apa yang membawamu kemari??'', tanya gembala domba itu.
''Kenapa paman ini memanggilku manusia?? Bukankah dia juga manusia? Aneh'', batin rinrin.

Gembala itu meninggalkan rinrin namun rinrin memanggilnya.
''paman, siapa yang menjaga domba2mu? bagaimana jika domba2 itu hilang? Nanti dicuri orang jahat!'', tanya rinrin.
''gembala yang baik akan meninggalkan yang 99 untuk mencari 1 yang hilang'', kata gembala itu.

Tidak lama kemudian, gembala itu datang lagi seraya menggendong seekor anakan domba di bahunya.
''paman, apa kau tahu dimana rumah cho kyuhyun? Kyuhyun? kyu? Cho?'', tanya rinrin.
''kyu?? Tenang saja. Diapun akan melakukan sama sepertiku'', kata gembala itu.
''paman, kenapa kau selalu memakai perumpamaan. Moreugesseoyo ajeossi!''.

Gembala itu hanya tersenyum karena ia melihat kyuhyun sudah ada di belakang yeoja itu.
''paman? Kau menjawab pertanyaanku dengan senyuman? Kau sama seperti pemusik yang ku temui tadi''.

Rinrin menoleh ke belakang dan melihat kyuhyun disana.
''kyu? Cho? Kyuhyun!!!'', seru rinrin lalu mencoba memeluk namja itu.
Namun kyuhyun mencegah rinrin memeluk tubuhnya.


=Seoul, Rumah Taeyeon=
*krrriiing kriing* terdengar bel sepeda berbunyi di halaman rumah taeyeon. Yeoja yang sedang asik membaca novel itu bergegas menutup bukunya lalu melongok dari jendela.
''jinki ah??'', seru taeyeon.
Jinki melambaikan tangan ke arah taeyeon.
''jamkkanman!!'', seru taeyeon lagi lalu bergegas menuruni tangga rumahnya.

*grubyyaaaakkk* Taeyoen terjungkal dari tangga rumahnya hingga membuat kakinya terkilir.
Taeyeon keluar dari rumahnya dengan kaki terpincang.
''taeyeon ah?? Kau terjatuh?? Bagaimana dengan kakimu?'', tanya jinki.
''aniyo! Hanya terkilir. Aku terburu2 hingga tidak melihat satu pijakan anak tangga'', jawab taeyeon kemudian duduk di teras rumahnya dan meluruskan kakinya lalu memijitnya pelan.
''terburu2?? Untuk apa??''.
''aku takut kau tiba2 menghilang''.

Jinki tersenyum lalu menyentuh pergelangan kaki taeyeon.
''kakimu sakit karena seorang lee jinki dan itu membuatku menyesal'', kata jinki.
''aniyo!'', kata taeyeon.
''lihat, kakiku sudah baik2 saja'', kata taeyeon lagi dan mencoba untuk melompat namun ia mengaduh lalu memijit pergelangan kakinya.
Jinki memapah taeyeon untuk duduk di bangku teras rumahnya.
''Uhm, jinki ah, apa kau ingin minuman dingin? Aku rasa kau belum pulang ke rumah'', kata taeyeon sambil memandang seragam yang dipakai jinki.
''ne? Aku rasa nenekku akan membawa sapu panjang dan menghadangku di depan rumah''.

Sebuah mobil berhenti di depan rumah taeyeon. Nyonya park turun dari mobil kemudian berjalan mendekati taeyeon dan jinki.
''ajumma!!'', seru taeyeon.
Nyonya park tersenyum.
''darimana ajumma tahu rumahku?'', tanya taeyeon lagi.
''dari sekolah. Apakah seonyung di sini?'', tanya nyonya park.
''seonyung belum pulang ke rumah?'', tanya jinki.
''kau bersama seonyung?'', tanya taeyeon sambil memandang jinki.
Namja itu mengangguk, ''tapi seonyung lebih memilih pergi bersama kyuhyun''.
''kenapa kau biarkan seonyung pergi dengan pria asing? Kau bagaimana jinki ah, kau tidak menjaga seonyung dengan baik!'', kata nyonya park dengan nada khawatir.
''ajumma, kyuhyun teman sekelas kami. Jangan menyalahkan jinki'', bela taeyeon.

Nyonya park mencengkram krah seragam jinki. Taeyeon melerai nyonya park namun tubuhnya oleng karena kakinya terkilir. Taeyeon meringis kesakitan. Nyonya park terkejut lalu menyentuh pergelangan kaki taeyeon.
''Aigo! kakimu terkilir. Apa kau punya kotak obat?'', tanya nyonya park.
Taeyeon menunjuk ke arah dalam rumahnya.
''tapi ajumma, aku baik2 saja! Benar kan jinki??'', kata taeyeon seraya menoleh ke arah jinki dan mengerlingkan matanya.
''tidak! Taeyeon sakit'', kata jinki.
''tunggu! Aku akan mengobatimu'', kata nyonya park lalu bergegas masuk ke dalam rumah taeyeon mencari kotak obat.

''jinki ah, tolong cegah bibi park mencari kotak obat. Aku baik2 saja'', kata taeyeon.
''kenapa kau sekarang menolak orang yang ingin memperhatikan dirimu?'', tanya jinki.
''entah kenapa, bila bibi park terlalu memperhatikanku aku menjadi sedikit canggung! Aku seperti menggantikan posisi seonyung!''.

Saat masuk ke dalam rumah taeyeon, nyonya park tergerak dengan deretan bingkai foto yang berjajar rapi di ruang tengah rumah itu.
Nyonya park mengambil salah satu bingkai foto taeyeon dan ayahnya saat berlibur di jepang.
''pria ini??'', guman nyonya park.

(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar