Green  Pencil

Sabtu, 06 Juli 2013

FF 13 Days with Miss Arrogant *7B


Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *7B

Lanjutan dari *7A

''taeyeon ah!!'', seru seon-rin seraya memandang ke arah lain hingga membuat jinki menoleh ke arah yang ditunjuk seon-rin.
*wusss* seon-rin bergegas kabur dari tempat itu.
''hyaaa, astaga gadis itu sudah mulai pintar berbohong!!'', gerutu jinki.
''aku tidak akan mencarimu! Lari sekencang mungkin park seonyung!!'', teriak jinki lagi.

Seon-rin berlari kencang menyusuri koridor sekolah, sesekali yeoja itu menoleh ke belakang memastikan jinki tidak mengejarnya.
*grubyakkkkkkk* Seon-rin menabrak tubuh seorang namja hingga ia jatuh terpental.
''aduhhh!!'', seru seon-rin sambil menyentuh pantatnya.

Seon-rin memandang namja yang bertubrukan dengannya. Anehnya namja itu tidak terjatuh dan masih tetap berdiri dengan tegaknya.
''tunggu! Tunggu!'', seru seon-rin menghentikan langkah kaki namja itu.

Pria itu menoleh lalu memandang yeoja yang sedang berdiri membersihkan pantatnya.
''aku tidak melihatmu tadi, kenapa aku tiba2 bisa menabrakmu? Aneh sekali, apa kau punya pintu kemana saja? Kau seperti nobita!'', kata seon-rin.
''karena matamu ada di belakang kepalamu. Kau kekanak2an!'', kata namja itu.
''hei kau! Pria bernama cho kyuhyun, dari mana kau datang? Indonesia ya? *apa kabar indonesia, aku sangat mencintai makan*. Apa kau pikir aku tidak bisa berbahasa indonesia?''.
Seon-rin mengucapkan beberapa patah kalimat menggunakan bahasa indonesia yang kontan membuat kyuhyun menahan tawanya.

''Dengarkan, jangan terlalu percaya diri di sini. Jangan merasa diatas dimanapun kau berada, termasuk di shinhwa''.
''ya namaku cho kyuhyun dan aku percaya diri apalagi jika harus berhadapan denganmu, kau jauh dibawahku. dari apa yang kau lakukan, itu sudah cukup menunjukkan bahwa kau bodoh dan kekanak2an'', kata kyuhyun.

Seon-rin mengepalkan tangannya ke arah kyuhyun, ''apa? Dibawahmu?? Aku juara lari marathon''.
''aniyo! Aniyo! Aku juara matematika, park seonyung!!'', kata seonyung lagi.

''aku tidak mau bisu mendadak hanya karena mengucapkan kata lee rinrin'', batin seon-rin.

''kau?? Park seonyung?? Jinjaya kau lebih hebat dariku??'', tanya kyuhyun.
''aku sibuk! Aku malas mengurusi orang sepertimu!'', kata seon-rin.
''aku akan bertanya pada Tuhan dulu, apa yang akan Tuhan lakukan untuk mengubahku menjadi lebih dari mu'', kata seon-rin lagi.
''kenapa kau tanyakan hal itu. Tetapi tanyakan apa yang dapat kau lakukan untuk Tuhan. Kenapa kau tidak juga mengerti?''.

Seon-rin terdiam kemudian pergi dari tempat itu, Kyuhyun hanya tersenyum memandangi yeoja yang berlari kencang darinya.
''dia masih saja selalu mencoba kabur dari kenyataan'', guman kyuhyun.

Di sebuah bangku di depan kelas, seon-rin duduk sambil terengah. Perlahan ia bangkit sambil memegang dadanya karena jantungnya berdetak tidak karuan.
*teeessssss* tiba2 hidung seon-rin mengeluarkan darah. Seon-rin mencoba mengusap dengan tangannya.
Yeoja itu bergegas pergi ke toilet. tidak di sangka di depan toilet, ia berpapasan dengan taeyeon.
''hyaaa, seonyung ah!! Kau meninggalkanku sendirian'', teriak taeyeon.

Seon-rin hanya melambaikan tangan sedangkan tangan kirinya terus menutupi hidungnya. Kemudian seon-rin masuk ke toilet dan menguncinya.
''apa nafasku bau?? Kenapa seon-rin menutup hidungnya ketika aku berbicara??'', guman taeyeon.
''hah hah hah!!'', taeyeon menghembuskan nafasnya ke telapak tangannya kemudian mencoba membaui.
''tidak bau'', gumannya lagi sambil memandang pintu kamar mandi dimana ada seon-rin di dalamnya.

Di dalam toilet, seon-rin membasuh hidungnya yang masih mengeluarkan darah.
''astaga! Aku berada didalam tubuh seorang penyakitan'', gumannya.

Beberapa saat kemudian,
''taeyeon ah, apa kau masih di luar?? Hallo taeyeon ah!!'', seru seon-rin memastikan taeyeon ada di toilet itu.

Perlahan seon-rin membuka pintu kamar mandi dan mengintip keluar.
''taeyeon sudah pergi, syukurlah!'', kata seon-rin.


=Perpustakaan sekolah=
Taeyeon melihat jinki sedang sibuk menulis sesuatu di sebuah lembaran kertas. Yeoja itu mendekati jinki perlahan lalu melongok ingin tahu apa yang ditulis namja itu.
''kau dihukum guru kang??'', tanya taeyeon berbisik.
Jinki mengangguk dan masih terus menulis.
''kenapa lembar jawabmu ada 2?'', tanya taeyeon lagi.

Jinki mengambil bungkusan roti yang dibawa taeyeon kemudian memakannya.
''kau tidak boleh makan di perpustakaan, kembalikan rotiku!'', kata taeyeon.
''aku lapar!''.

Jinki menikmati roti yang ia rebut dari tangan taeyeon dan yeoja itu terus saja memperhatikan jinki dari mulutnya yang terus mengunyah roti sangat terlihat manis. Taeyeon memandang mata sipit jinki kemudian pipinya yang terlihat cubby jika sedang mengunyah.
''astaga! Taeyeon ah, sadarlah!'', guman taeyeon.


Seon-rin berjalan di dekat taman sekolah dengan tangan ia lipat kebelakang tubuhnya. Yeoja itu mencoba belajar bersiul.
''haha ternyata aku bisa! Aku bebas dari tugas guru kang, asal aku tidak bertemu dengan guru galak itu'', guman seon-rin lalu tersenyum sendirian.

Melihat seon-rin tersenyum sendirian, membuat orang yang bertemu dengannya saling berbisik sambil memandang seon-rin. Seon-rin merasa beberapa gadis yang berdiri tidak jauh darinya sedang menertawakan dirinya.
''kalian menertawakanku?? Apa ada yang lucu dengan wajahku?? Apa kau tidak punya pekerjaan lain selain tertawa??'', teriak seon-rin.

Para murid perempuan itu terkejut saat seon-rin meneriaki mereka.
''kenapa seonyung berubah, tidak seperti seonyung yang ku kenal dulu'', bisik seorang murid itu.
''iya, mungkin ini dampak dari mati surinya'', kata murid yang lain.
''hei kau!! Aku bisa mendengarnya dengan jelas! Lebih baik kalian pergi dari hadapanku sebelum aku mencabut semua rambut di kepalamu'', teriak seon-rin sambil mengacungkan jarinya ke arah gerombolan gadis itu.
Gadis2 itu mengangguk ketakutan kemudian berhambur pergi dari tempat itu.

''kau masih berteriak di sekolah ini? Jika kau berteriak akan ku cabut semua rambut di kepalamu'',
Terdengar suara seorang namja di dekat tempat Seon-rin berdiri. Yeoja itu menoleh ke sumber suara dan melihat kyuhyun ada disana.
''hyaa kau!! Tidak ada angin dan badai, kenapa kau tiba2 ada disini? Dari mana kau datang?'', tanya seon-rin.
''kenapa kau berteriak?? Padahal orang yang kau ajak bicara itu ada di dekatmu'', kata kyuhyun.
''karena aku merasa mereka jauh dariku jadi aku sedikit berteriak''.
''kau yang membuat jarak! hatimu yang membuat jarak dengan hati gadis2 itu. Jika didalam hatimu ada amarah, kau tidak akan puas jika hanya dengan berbicara pelan. Membentak! Itu kesenanganmu?''.
''kau bicara apa? Aku tidak mengerti dan tidak ingin mengerti''.
''apa jika kau berteriak karena marah akan membuatmu lega, park seonyung??''.
''hentikan omong kosongmu''.

Seon-rin meninggalkan tempat itu namun kyuhyun dengan cepat menarik tangan gadis itu.
*Swwiiiiiinggggg* hati seon-rin tiba2 merasa getaran saat kyuhyun menggenggam tangannya.
''apa yang bisa membuatmu berubah??'', tanya kyuhyun.
Seon-rin memandang kyuhyun.

Seon-rin pov
#kenapa pria babo bernama cho kyuhyun ini seolah2 tahu semua sifatku? Aku ada didalam tubuh seonyung bukan dalam raga seorang lee rinrin! Kenapa dia seakan mengerti bahwa kelakuanku tidak pernah baik? Apa aku benar2 gadis yang berkelakuan buruk sehingga semua orang menyuruhku untuk bertobat?#end.

''itu,, itu,,'', ucap seon-rin.
Kyuhyun mendorong kepala seon-rin.
''kau tidak akan bisa berubah'', kata kyuhyun lalu meninggalkan seon-rin sendirian yang masih terbengong.

Seon-rin memandang tangan yang baru saja digenggam kyuhyun lalu menyentuh dadanya.
''astaga!! Kenapa seonyung mempunyai jantung yang berdetak tidak normal?'', guman seon-rin.

''hei! Aku bisa berubah! Tunggu saja! 1 hari lagi! Tidak, 5 hari lagi! Tidak, sebentar lagi!'', seru seon-rin.

Bel pulang sekolah berbunyi, seon-rin bergegas meninggalkan kelasnya lalu berlari menyusuri koridor sekolah.
Taeyeon berlari menyusul seon-rin.
''seonyung ah, jankkanman!!'', kata taeyeon lalu menepuk pundak seon-rin.

Seon-rin menghentikan langkahnya lalu menoleh, ''mweo??''.
''ayo kita pergi makan, bersama ayahku'', kata taeyeon.
''kita belum pernah makan bersama, ayah ingin mengenalmu lebih dekat'', kata taeyeon lagi.

Seon-rin melihat jinki sedang berjalan di koridor yang sama.
''jinki ah???'', panggil seon-rin.
Jinki menghampiri dua yeoja itu.

''taeyeon mengajakmu makan bersama ayahnya'', kata seon-rin.
''hyaaa!! Seonyung ah! Aku mengajakmu!'', seru taeyeon.
Jinki memandang taeyeon yang salah tingkah.

''nanti aku akan menyusul kalian, aku ada urusan sebentar'', kata seon-rin.
''urusan?? Urusan apa?'', tanya jinki penasaran.
''oh! Uhm!! Guru kang, ya tugas guru kang yang harus ku kerjakan''.
''aku sudah mengerjakan tugas matematikamu, kau tidak perlu menemui guru kang''.

Seon-rin melihat kyuhyun dengan tas ransel dipunggungnya berjalan di koridor itu juga.
''aku akan mengajari kyuhyun tentang matematika komputer, maklum dia sedikit babo'', kata seon-rin sambil menunjuk ke arah kyuhyun.

Jinki dan taeyeon menoleh ke arah kyuhyun kemudian seon-rin berlari mendekati kyuhyun lalu menarik ransel milik namja itu.
''ayo kita belajar bersama sebentar! Shinhwa tidak menerima murid babo'', kata seon-rin.
''apa kau sedang sakit panas??'', tanya kyuhyun.
''bukankah kau yang meminta seonyung untuk mengajarimu matematika?'', tanya taeyeon.
''dia menjadi tentor matematikaku??'', tanya kyuhyun sambil menunjuk ke arah seonrin.

Jinki memandang seon-rin, ''kau membohongiku lagi, seonyung ah?''.
''aniyo! Aniyo!'', kata seon-rin sambil menggelengkan kepalanya.

''ayo taeyeon ah, kita pergi saja!'', kata jinki lalu menarik tangan taeyeon.

Seon-rin hanya memandang jinki dan taeyeon berlalu dari tempat itu.

''seonyung tidak cemburu aku memegang tangan taeyeon? Astaga, apa posisiku dihatinya? apa seonyung tidak menyukaiku? Apa hanya aku yang menganggapnya terlalu berlebihan'', batin jinki dengan banyak pertanyaan dihatinya.
''hei jinki ah??'', kata taeyeon.
''mweo??''.
''kau akan membawaku kemana??''.
''pulang''.

Taeyeon menunjuk sebuah papan bertuliskan *toilet*.
''kau membawaku ke toilet'', kata taeyeon tanpa ekspresi.

Jinki tertawa kemudian menyentuh dahi taeyeon, ''kenapa bisa seperti ini ya? Kau demam?''.
Taeyeon menarik tangan jinki lalu menyentuh dahi namja itu.
''kau harus menyentuhnya di dahimu sendiri, kau demam ya??'', kata taeyeon lalu tertawa.


Di sisi lain sekolah,
''kau membiarkan mereka pergi berdua?'', tanya kyuhyun.
Seon-rin mengangguk.
''waeyo??'', tanya kyuhyun lagi.
''aku memulai untuk melakukan sesuatu yang baik'', jawab seon-rin.
''bagaimana jika itu baik menurutmu saja? Kau tidak bisa melihat kekasihmu itu pergi dengan rasa marah?''.
''jinki bukan pacarku, dia kan menyukai... Uhm tidak tidak''.
Kyuhyun tersenyum.
''ya sudah kalau begitu, aku akan melakukan sesuatu hal yang penting'', kata seon-rin merapikan tas ranselnya lalu melangkah pergi dari tempat itu.

''hallo park seonyung! Kenapa kau hobi sekali berbohong'', kata kyuhyun.
Seon-rin menghentikan langkahnya lalu menoleh, ''apa katamu?''.
''bukankah kau bilang pada temanmu bahwa kau akan mengajariku matematika, sekarang ayo ajari aku''.
''tidak! Aku sibuk''.
''berarti kau berbohong''.
''hyaa!! Ikut denganku!!''.
''gurae! Jangan berteriak seperti itu, kekanak2an sekali''.

Kyuhyun dan seon-rin berjalan beriringan lalu pergi ke area parkir sekolah.
''dimana sepedamu?'', tanya seon-rin.
''eobseo'', jawab kyuhyun.
''apa kau ingin bilang bahwa kau mau nebeng sepedaku?''.
Kyuhyun mengangguk.
''tidak! Karena kau tidak punya sepeda, kita tidak jadi belajar bersama''.

Seon-rin bersiap hendak mengayuh sepedanya namun kyuhyun dengan sigap menahan ban belakang sepeda seon-rin.
''apa yang kau lakukan??'', teriak seon-rin seraya menoleh ke belakang dan terus mengayuh, tetapi sepedanya hanya ngepot2(?) di tempat dan tidak bisa melaju.
''kau akan meninggalkan aku disini?? Turun dari sepedamu sekarang!!'', teriak kyuhyun hingga membuat seon-rin terkejut.

Seon-rin turun dari sepedanya dan kyuhyun dengan santainya naik ke sepeda milik yeoja itu.
''kau ingin tetap disini?'', tanya kyuhyun.
Seon-rin menggeleng.
''kalau begitu, cepat naik!'', kata kyuhyun lagi lalu mulai mengayuh pedal sepeda itu.

Sepeda seon-rin melaju dengan kencangnya dan kyuhyun mengayuh dengan penuh semangat.
''hei! Kau mau kemana??'', tanya seon-rin.
''ke rumahmu'', jawab kyuhyun.
''kenapa namja ini tahu dimana rumahku?'', batin seon-rin.

*ciiitttttt* kyuhyun mengerem sepeda itu mendedak hingga bergesekan dengan jalan aspal.
Kyuhyun tertegun karena ia dapat membaca pikiran seon-rin (cheonsa gitu loh-red)

Seon-rin menengok ke arah kyuhyun dan melihat wajah namja itu begitu serius.
''wae gurae? (ada apa?)'', tanya seon-rin.
''aniyo, gwaenchanayo. Jigeum urineun eodi e? (sekarang kita kemana?)'', tanya kyuhyun.
''karena kau sudah lewat jalan ini, kita pergi ke rumah rinrin saja''.

Seon-rin tidak menanyakan bagaimana kyuhyun tahu jalan ke rumahnya karena ia tidak ingin kyuhyun curiga padanya.

Kyuhyun mulai mengayuh sepedanya.
''Biga waseyo (hujan turunlah)'', batin kyuhyun.
*breeeeesssssss* tiba2 awan yang cerah mulai menurunkan tetes2 air.

Kyuhyun mengayuh sepeda itu lebih cepat lalu berteduh di emperan toko yang sudah tutup.
Seon-rin mengulurkan telapak tangannya sehingga tetes2 air hujan memenuhi telapak tangannya.
''ini benar2 air hujan! Aneh sekali'', guman seon-rin.

Kyuhyun hanya tersenyum lalu mengikuti seon-rin dengan mengulurkan telapak tangannya.
''iya benar, ini air hujan'', kata kyuhyun.
''hyaaaa!! apa aku bertanya padamu?'', teriak seon-rin.

*plukkk* kyuhyun menutup mulut seon-rin dengan telapak tangannya.
''sudah aku katakan padamu jangan berteriak padaku!'', kata kyuhyun.

Seon-rin memberi isyarat dengan telunjuknya mengarah ke mulutnya agar kyuhyun segera melepaskan bekapan tangannya.
''apa kau lapar?'', tanya kyuhyun.

Seon-rin terdiam dan hanya menunjuk ke arah mulutnya.
''kau ingin makan??'', tanya kyuhyun lagi.
Seon-rin melakukan hal yang sama.

Disaat yang sama, penjual sosis goreng kelilingan berteduh di emperan toko yang sama.
''paman, tolong buatkan aku seporsi sosis goreng'', kata seon-rin seraya menghampiri penjual itu.

Seon-rin duduk di dekat penjual sosis goreng itu sedang kyuhyun tetap berdiri di dekat sepeda.
''gamsa hamnida'', kata seon-rin saat menerima seporsi sosis goreng itu.

Yeoja itu mulai menikmati makanannya tanpa menawari namja yang sedang berteduh di dekat sepedanya.
''aiss!! Panas, pedas'', seru seon-rin sambil mengibaskan telapak tangannya ke arah mulutnya.

Seon-rin membuka tasnya dan mencari beberapa lembar uang won.
''mweo?? Uangku dimana??'', seru seon-rin sambil terus mengaduk2 isi tasnya.
Kyuhyun hanya tersenyum.

''paman, sungguh aku tidak bermaksud membeli sosis gorengmu tanpa membayar. Tapi uangku hilang! Aku menaruhnya di saku ini tapi sekarang uangku raib'', kata seon-rin.
''apa uangmu punya kaki sehingga ia bisa pergi jalan2?'', tanya ajeossi itu.
''gidariseyo (tunggulah)''.

Seon-rin mendekati kyuhyun lalu mencolek bahu namja itu.
''hei cho kyuhyun apa kau punya uang? Aku pinjam'', kata seon-rin.
''don eobseoyo (tidak ada uang)'', jawab kyuhyun.
''pelit sekali! Apa kau tidak malu jika seorang pelajar shinhwa membeli sosis goreng tidak bayar?''.
''itu urusanmu dan keluargamu''.

''kau! Bayar sosis yang sudah kau beli'', kata penjual sosis itu dengan nada marah.
''sebentar paman!'', kata seon-rin.

''aku akan memberi uang asal kau mengikuti apa yang aku mau'', kata kyuhyun.
''ya berikan dulu uangnya'', kata seon-rin.
''kau berjanji akan melakukan apa saja yang aku perintahkan padamu?''.
''baiklah! Baiklah!''.
Kyuhyun memberikan beberapa lembar uang won pada seon-rin.

Hujan mulai reda,
Seon-rin penasaran dengan uang yang ia taruh di dalam saku tasnya.
''aneh sekali, aku benar2 menaruhnya di dalam tas'', guman seon-rin lalu mulai membuka semua saku tas ranselnya.
''wahhhh'', seru seon-rin saat melihat uangnya ada didalam salah satu saku tasnya.
''aku mencarinya disini, tadi tidak ada disini kenapa sekarang bisa ada disini?'', gumannya lagi.
''gunakan matamu dengan baik'', kata kyuhyun.


Beberapa waktu kemudian,
''stop!'', kata seon-rin.
Kyuhyun menghentikan sepedanya lalu menoleh ke seon-rin.

Yeoja itu turun dari sepeda dan memandang sebuah rumah yang ada di seberang jalan.

Dari dalam rumah itu, muncul yeorim sambil membawa tong sampah dan berdiri di depan rumahnya sambil memperhatikan seon-rin dan kyuhyun.
Seon-rin melihat yeorim memperhatikannya kemudian berpura2 memandang ke arah lain lalu mengajak kyuhyun pergi dari tempat itu.
''eonni!'', panggil yeorim.

Seon-rin berpura2 tidak mendengar yeorim terus memanggilnya.
''eonni!!'', panggil yeorim dengan suara yang lebih nyaring.

Yeorim menyeberang jalan mencoba menghampiri seon-rin dan kyuhyun.
*tiiiiinnnnn* sebuah mobil melaju ke arah yeorim sambil membunyikan klaksonnya.

Seon-rin terkejut saat melihat mobil itu melaju lalu melihat yeorim berjalan ke arahnya.
''yeorim ah!!'', seru seon-rin.

(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar