Green  Pencil

Sabtu, 06 Juli 2013

FF 13 Days with Miss Arrogant *8


Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *8
Yeorim menyeberang jalan mencoba menghampiri seon-rin dan kyuhyun.
*tiiiiinnnnn* sebuah mobil melaju sambil membunyikan klaksonnya.
Seon-rin terkejut saat melihat mobil itu melaju lalu melihat yeorim berjalan ke arahnya.
''yeorim ah!!'', seru seon-rin panik.
(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

Yeorim berdiri mematung di tengah jalan saat melihat mobil itu semakin mendekat, seolah tidak ada waktu untuk menyelamatkan diri.

*wusss* tubuh yeorim terpental kebelakang karena seperti ada angin yang mendorongnya dengan keras.
''waaaaaa!!!'', teriaknya.

Yeorim terjungkal di tepi jalan dengan tong sampah menutup kepalanya dan mobil itu melaju kencang di jalanan depan rumah rinrin. Yeoja itu selamat dari tabrakan mobil karena sebuah mujizat yang datang tiba2.
Seon-rin masih syok dan tidak percaya yeorim selamat dari tabrakan karena tubuh yeoja itu terdorong oleh angin yang tiba2 datang menghempas yeorim ke tepi jalan.
''yeorim ah??'', seru seon-rin sambil menghampiri yeorim lalu mengangkat tong sampah yang menutup kepala yeorim.

Kyuhyun masih berdiri di seberang jalan.

''eonni! Apa aku benar2 masih hidup?'', tanya yeorim gemetar.
''ne! Kau selamat'', kata seon-rin.

Seon-rin membantu yeorim berdiri dan gadis smp itu membersihkan debu di celananya.
''tapi tunggu, bagaimana kau bisa terpental ke belakang??'', tanya seonrin lagi.
''aku kira angin yang besar itu seperti seorang superman yang terbang menyelamatkan aku, ternyata tidak ada ada superman!'', kata yeorim.
''lalu bagaimana bisa hal itu terjadi padamu? Kau bukan seorang super hero? Tapi kau seperti terbang ke belakang''.

Seon-rin memandang yeorim masih dengan penuh keheranan dan berharap yeorim memberi jawaban yang pasti padanya.
''lupakan! Aku tidak ingin mengingat hal itu. Uhm eonni bagaimana kau tahu namaku?'', tanya yeorim.
''mweo?? uhm, itu???''.
''itu juga tidak penting. Bukankah kau teman rinrin?''.
''bagaimana kau bisa memanggil kakakmu hanya dengan nama saja? Kau harus memanggil rinrin dengan sebutan eonni!''.
''itu juga tidak penting. Kakakku sudah bahagia di surga''.

''adik kurang ajar! Rasanya aku ingin menendang pantatnya'', batin seon-rin.

''aku masih bisa membaca pikirannya karena rinrin belum bersih. Kelak suatu saat aku tidak akan bisa membaca pikirannya lagi'', guman kyuhyun lalu menghampiri dua yeoja yang ada di seberang jalan.

''Kenapa kau begitu santai menanggapi orang yang hampir tertabrak mobil?'', tanya seon-rin.
''aku tidak suka menjadi panik'', jawab kyuhyun.
''apa kau merasakan ada hal yang bersifat supranatural di sini?''.
''tidak! Ini tahun 2012, apanya yang supranatural?''.


=di sebuah Restoran klasik =
Taeyeon berjalan beriringan dengan jinki. Gadis itu terlihat celingukan mencari meja yang sudah dipesan ayahnya.
''ayah??'', panggil taeyeon lalu menghampiri ayahnya.
''annyeong hasimnikka?'', sapa jinki *bow*.
''Nuguya?'', tanya tuan kim.
''lee jinki imnida. aku teman sekolah taeyeon''.

Tuan kim menyuruh jinki duduk di salah satu bangku yang ia pesan.
''taeyeon ah, apa kau bisa mengambilkan ponsel ayah di mobil?'', tanya tuan kim lalu memberikan kunci mobilnya pada gadis itu.
Taeyeon mengangguk lalu pergi keluar restoran mencari mobil ayahnya.

''jangan terlalu dekat dengan taeyeon'', kata tuan kim.
''mweo??'', ucap jinki terkejut.
''aku tidak ingin putriku memiliki cinta yang bertepuk sebelah tangan, aku sebagai ayah akan menjaga hatinya''.

Jinki hanya terdiam,
''apa kau hanya bisa memberikan taeyeon pengharapan saja? Kalau hanya itu yang bisa kau berikan, sudahi saja, jangan dilanjutkan lagi! Sekarang kau pikirkan bagaimana taeyeon bisa hidup jauh darimu''.
''ajeossi??''.

Jinki menoleh ke arah pintu restoran dan melihat taeyeon masuk ke dalam tempat itu setelah pergi ke parkiran mobil.
''ayah??'', seru taeyeon lalu menghampiri ayahnya dan jinki.
''ponselmu tidak ada di dalam mobil'', kata taeyeon lagi.
''jeongmalyo? Aduh, bagaimana ini!'', seru tuan kim.

Tuan kim meraba saku jaket yang ia taruh didekat kursinya.
''astaga, ternyata ponselku ada disini'', kata tuan kim lagi seraya mengambil ponselnya.
''ayah! Kau selalu seperti itu'', kata taeyeon.
''kau bisa lihat, jinki ah? ayahku selalu lupa menaruh manager elektroniknya'', kata taeyeon pada jinki.
Namja itu tersenyum, ''itu lebih baik, bagaimana jika ayahmu lupa meninggalkanmu di pinggir jalan dan kau tidak ingat arah pulang ke rumahmu?''.
''ya! Itu bisa membuatku stress'', jawab taeyeon lalu duduk disamping jinki.

Jinki menengok jam ditangannya lalu menoleh ke arah taeyeon.
''taeyeon ah, aku harus pulang sekarang. Nenek pasti akan sangat khawatir''


=Rumah Rinrin=
Seon-rin dan kyuhyun berjalan masuk ke halaman rumah itu.
Seon-rin tiba2 menghentikan langkahnya dan memandang rumah itu. Nyonya lee muncul dengan gulungan rol ada di rambutnya.
Ajumma itu memandang yeoja dan namja asing yang ada di halaman rumahnya bersama yeorim.
''eomma, ini teman rinrin yang waktu itu datang di perkabungan rinrin'', kata yeorim.

Seon-rin mengulurkan tangannya lalu menjabat tangan nyonya lee.
''siapa namamu?'', tanya nyonya lee.
''seonyung. Park seonyung!'', jawab seon-rin.

Kyuhyun berdiri di dekat seon-rin lalu melihat mimik muka seon-rin terlihat sedih.
Gadis itu tiba2 berlari keluar dari halaman rumahnya dan berjongkok sambil menundukkan kepalanya.

Di halaman rumah rinrin,
''anak itu kenapa??'', tanya nyonya lee.

Kyuhyun membungkuk memohon pamit pada nyonya lee dan yeorim lalu menyusul seon-rin keluar halaman rumah.

Dilihatnya gadis itu masih tertunduk.
''wae gurae?'', tanya kyuhyun.
''aku tidak bisa seperti ini terus, kenapa aku harus mengalami hal ini??'', ucap seon-rin lirih.
''mweo??''.
''mereka keluargaku. Dan aku harus berdiri seolah2 tidak mengenalnya'', seru seon-rin lalu berdiri dan berjalan meninggalkan kyuhyun lalu mengambil sepedanya dan mulai mengayuh.

Kyuhyun membiarkan seon-rin pergi sendirian meninggalkan dirinya.
''lee rinrin, ini adalah hal terberat yang harus kau jalani. tolong untuk 13 hari ini ubah hatimu. Tuhan mengasihimu lebih dari yang mampu kau mengerti'', guman kyuhyun.

Seon-rin menghentikan sepedanya lalu menoleh ke belakang. Seon-rin tidak melihat kyuhyun ada di sana.
''astaga, apa kyuhyun curiga padaku? Kenapa aku berbicara tentang keluarga? Ya tuhan semoga kyuhyun tidak menyadari ucapanku'', kata seon-rin.

Yeoja itu sedang celingukan mencari sosok kyuhyun dan memastikan namja itu tidak menyadari hal yang ia ucapkan.

Jinki mengayuh sepedanya di jalan itu dan melihat seon-rin berdiri dengan sepeda dituntun di sampingnya di tepi jalan yang ia lewati. Namun, seon-rin tidak menyadari si pengendara sepeda yang terus membunyikan bel sepedanya agar yeoja itu segera menoleh ke arahnya.

Seon-rin malah terus berjalan tanpa memperhatikan sepeda yang berhenti di seberang jalan dan terus membunyikan bel.
''aiss!! Apa telinganya terbuat dari tutup panci? Kenapa dia tidak mendengar bel sepedaku'', gerutu jinki.
''hei seonyung ah!!'', seru jinki sambil melambaikan tangannya.

Yeoja itu menoleh dan menghentikan langkahnya.
Jinki menoleh memastikan jalanan itu sepi lalu berlari menghampiri seon-rin.
''apa telingamu tertinggal di rumah?'', tanya jinki.
''kau siapa??'', tanya seon-rin dengan muka tanpa ekspresi.
''eh??''.
''apa kau mengenalku??''.
''kalau tidak mengenalku ya sudah'', kata seon-rin lagi lalu menyelonong pergi meninggalkan jinki yang masih terbengong.

Seon-rin menahan tawanya dan terus berjalan sambil mendorong sepedanya lebih cepat.
''jinki baboya! aku tidak bisa menahan tawaku saat melihat ekspresi wajahnya'', kata seon-rin sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.

*pletak* kepala seon-rin dipukul seseorang dari belakang. yeoja itu mengelus kepalanya dan menoleh ke belakang.
''kau berpura2 lupa ingatan? Baboya!'', seru jinki.
''aisss!!'', gerutu seon-rin.
''tadi seperti benar2 bukan seonyung yang ku kenal. Tapi tunggu dulu!''.

Jinki mencengkram bahu seon-rin lalu memperhatikan yeoja itu dengan seksama.
''kau bukan seonyung!'', kata jinki.
''mweo?? Bagaimana kau,,,,'', kata seon-rin terkejut.
''ya! Kau berbeda, seonyung yang sekarang terlihat begitu bodoh''.
''apa??''.

Jinki tertawa seraya mengusap wajah seon-rin yang terlihat tegang.
''bodoh'', kata jinki.
''aku akan mengantarmu pulang'', kata jinki lagi sambil mengandeng tangan seon-rin.
''bagaimana dengan sepedaku??'', tanya seon-rin seraya menunjuk sepedanya.
''kalau begitu kita bersepeda beriringan'', kata jinki.


=Rumah Rinrin=
Nyonya lee mengendap-endap keluar rumahnya agar tidak diketahui yeorim. Tidak disangka, yeorim berlari keluar rumah mengejar nyonya lee.
''eomma!! Pergi kemana??'', seru yeorim.
Melihat anaknya berlari mengejar dirinya, nyonya lee bergegas sembunyi di balik pohon.
Yeorim celingukan mencari ibunya sedangkan nyonya lee terus merapat dibalik sebuah pohon di dekat rumahnya.


=Kantor Tuan Park=
Nyonya lee masuk ke gedung perkantoran milik tuan park. Ajumma itu menoleh ke sekeliling memastikan suaminya tidak melihatnya di tempat itu.
''dimana ruang kerja direktur park?'', tanya nyonya lee.

Seorang resepsionis menunjukkan ke arah lift.
''di lantai 21'', jawab resepsionis itu.
''apa kau bisa mengantarku ke sana? Aku tidak bisa mengoperasikan lift'', kata nyonya lee berbisik.
Resepsionis itu tersenyum.

Di depan ruang kerja tuan park,
Resepsionis itu menunjuk sebuah ruangan kepada nyonya lee.
''gomaweoyo'', kata nyonya park.

Ajumma itu masuk ke dalam ruangan yang tidak terkunci.
''direktur???'', seru nyonya lee.
Teriakan nyonya lee membuat tuan park terkejut.
''wae gurae??'', tanya direktur park.
''aku telah melakukan apa yang kau suruh, dan sekarang aku ingin meminta hakku'', kata nyonya lee.
''kau berteriak hanya untuk ini??''.
''ne! Kau harus bertanggung jawab''.
''kau melakukan tugas apa??''.
''kau menyuruhku melepas selang oksigen seonyung. Dan itu sudah dilakukan''.
''tapi kau tidak membuatnya mati''.

Tuan park mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.
''tolong kirimkan mobil keluaran terbaru ke alamat pegawai yang bernama lee byunghyun'', kata direktur park.

Nyonya lee terkejut saat tuan park menyebut nama suaminya.
''anda membelikan aku mobil??'', tanya nyonya park kegirangan.
''jika kau bisa benar2 menjauhkan seonyung dari keluargaku, aku bisa memberimu rumah yang jauh lebih mewah dari yang kau punya''.


=Rumah Jinki=
Kepala sekolah shinhwa, lee hyunah hakjangnim ada datang ke rumah jinki.
Nenek jinki terlihat begitu marah saat hyunah hakjangnim menginjakkan kaki di teras rumah itu.
''sudah aku bilang jangan datang kemari!!'', seru nenek jinki.
''ibu?? Kau masih begitu marah padaku?'', tanya guru hyunah.
''apa kau datang kemari untuk mengambil jinki dariku?''.
''eomma, jinki sudah dewasa. apa kau membiarkan jinki tidak mengenal ibunya selamanya?''.
''aku katakan padanya bahwa ibunya sudah mati. Kau pergilah!''.

Nenek jinki menutup pintu rumah lalu mengintip dari balik tirai.
''maafkan aku, aku hanya tidak ingin jinki akan sama sepertimu, mementingkan karir pribadi dan mengesampingkan keluarga'', ucap nenek jinki lirih.

Hyunah hakjangnim mengetuk pintu rumah itu berkali2 dan memohon untuk nenek jinki membuka pintu untuknya.
''Ibu! Apa karena perceraianku dengan suamiku sehingga kau begitu membenciku??'', tanya hyunah hakjangnim.
''bukan karena kau bercerai dengan suamimu tapi karena kau lebih mementingkan karir mu sebagai guru'', jawab nenek jinki.


=Di Sebuah jalanan, seoul=
Kyuhyun berjalan dengan tangan ia masukkan ke dalam saku celananya.
''kau pesimis??'', terdengar suara namja terngiang di telinga kyuhyun.
''angel without wings, park jungsu! Keluar dari persembunyianmu'', kata kyuhyun.

*clingggggg* tiba2 muncul jungsu dengan pakaian putih bersinar seperti sunlight (?).

''kau mengangguku'', kata kyuhyun saat melihat rekan sesama malaikatnya muncul didekatnya.
''hei kyu cheonsa, apa kau pesimis sekarang?? Lebih baik kau bawa roh gadis itu ke dalam api penyucian, agar kau aman'', kata jungsu cheonsa.
''aniyo! Aku masih punya harapan setidaknya 12 hari lagi bukan?'', tanya kyuhyun.

Beberapa siswi smu shinhwa yang kebetulan lewat jalan itu, melihat kyuhyun sedang berbicara seorang diri.
''bukankah itu siswa baru sekolah kita??'', tanya salah seorang gadis itu.
''ya, dan dia berbicara sendiri. Apa namja itu sudah gila?'', jawab yang lain.
''tidak mungkin shinhwa menerima murid gila sepertinya''.

Kyuhyun menoleh ke arah rombongan siswi smu shinhwa itu.
''apa yang kalian bicarakan??'', seru kyuhyun.
''astaga! Dia tahu kita sedang membicarakannya'', bisik seorang gadis diantara mereka.
''aniyo! Aniyo!'', seru gerombolan gadis itu seraya berlari meninggalkan namja itu.

Kyuhyun menoleh ke arah jungsu cheonsa berdiri dan *clinggggg* jungsu cheonsa kembali menghilang tanpa bekas.
''kau tidak membantuku sama sekali? Aiss!!'', gerutu kyuhyun.
''tidak!!'', seru jungsu cheonsa dan kembali menampakkan wujudnya dalam bentuk manusia biasa sehingga orang lain bisa melihat sosok malaikat itu dengan mata telanjang.

Dua namja itu berjalan beriringan dan berhenti di samping penjual es krim.
''es krim'', kata jungsu cheonsa.

Kyuhyun dan jungsu cheonsa sedang menikmati es krimnya.

Sebuah mobil melaju di jalanan itu. Taeyeon duduk di samping ayahnya melihat kyuhyun sedang berdiri di tepi jalan sambil menikmati es krim.
''appa, stop!'', kata taeyeon pada ayahnya.
Tuan kim sontak menepikan mobilnya.

Taeyeon membuka kaca mobilnya lalu mendongak keluar.
''hei murid baru, kau tidak bersama seonyung??'', tanya taeyeon.
''oh, gadis babo itu! Tidak!'', jawab kyuhyun.
''hyaaaa!! Jangan katakan dia bodoh, dia lebih pintar darimu''.
''tunggu! Bukankah seonyung bilang akan memberimu les gratis?'', tanya taeyeon.
''ya les, tapi jangan katakan les ku gratis!''.

Kyuhyun mendongakkan kepalanya sehingga terlihat oleh tuan kim.
''hallo ajeossi! Putrimu sangat cantik, apakah dia cantik seperti ibunya??'', tanya kyuhyun.

Taeyeon menoleh ke arah ayahnya lalu memandang ke arah kyuhyun.
''ayah dan ibuku bercerai. Dia tidak pernah menemui kami lagi. Jadi menurutku ibuku tidak cantik'', kata taeyeon.
''kau tahu malaikat tak bersayap?'', tanya kyuhyun.
Taeyeon menggeleng.
''malaikat tak bersayap adalah orang yang mencintaimu dan ada didekatmu tapi kau tidak menyadari bahwa dia istimewa''.
''aku masih tidak mengerti apa itu malaikat tak bersayap''.
''malaikat tak bersayap itu adalah datang pada saat semua orang meninggalkanmu, selalu melihat yang baik darimu dan melupakan yang buruk, selalu ada waktu untuk mendengarkan dan mengerti masalahmu. Kau akan menemukannya!''.

Namja itu melambaikan tangan ke arah taeyeon lalu berjalan mendahului mereka.

''manusia tidak tahu apa2 tentang hidupnya'', kata jungsu cheonsa.
''mereka tahu tapi tidak mengerti'', kata kyuhyun.

Sosok jungsu cheonsa dan kyuhyun perlahan2 mulai hilang.
*swiiiiinggggg* di jalanan itu sosok kyuhyun dan jungsu tidak terlihat lagi.

''mweo?? Kenapa namja itu jalannya cepat sekali'', guman taeyeon sambil memandang ke arah depan mobilnya.
''ya! Mereka seharusnya masih berjalan lewat sini'', kata tuan kim.
''aneh sekali! Uhm ayah, bagaimana dengan ibuku? Apa aku punya saudara? Kau tak pernah bercerita padaku''.
''kau bahagia bersamaku? Aku bisa menjadi seorang ayah, seorang ibu dan seorang saudara''.
''tunggu!! Saudara?? Aku punya saudara??''.
''uhm, maksud ayah...''.
''aku yakin dengan apa yang ayah katakan, aku punya saudara. Kenapa ayah selalu mendidikku seolah2 aku anak tunggal''.
''karena sekarang kau anak tunggal''.
''tunggu!! Aku sudah menemukan titik terang. Aku punya saudara yang selama ini ayah rahasiakan''.
''kau bicara apa??''.
Tuan kim melajukan mobilnya lebih cepat.


=rumah seonyung=
''stop! Stop!'', kata seon-rin.
Jinki menghentikan sepedanya tepat di halaman rumah seonyung.
''wae gurae??'', tanya jinki.
''kau menginjak rumput kesayangan ibuku'', kata seon-rin lalu turun dari sepedanya.
''jeongmalyo??''.
''eomma, ini rumput kesayanganmu kan? Ayo katakan pada jinki'', kata seon-rin saat melihat nyonya park muncul dari dalam rumahnya.
''kau lupa tanaman kesukaanku seonyung ah??'', tanya nyonya park.
''mweo??''.
Nyonya park lalu masuk ke dalam rumah.

Jinki hanya terbengong, ia tidak menyangka ucapannya membuat hubungan seon-rin dan ibunya jadi tidak baik.
''seonyung ah, mianhae. Aku akan menjelaskan pada ibumu'', kata jinki lalu beranjak masuk ke dalam rumah seonyung.
''hajima!!'', kata seon-rin lalu menarik tangan jinki.
''aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Tolong percaya padaku'', kata seon-rin.
Gadis itu masuk ke dalam rumah.

Di dalam kamar nyonya park,
Ajumma itu membuka sebuah kotak kecil seperti kotak perhiasan. Diambilnya sebuah foto keluarga, nyonya park dengan seorang pria sebayanya dan dua orang anak.
''seonyung, melupakan tanaman kesukaanku. Aku benar2 kecewa'', kata nyonya park sambil memandangi foto itu.

Seon-rin berdiri di depan pintu kamar nyonya park.
''ya ampun kenapa ibu seonyung bersikap seperti anak2'', batin seon-rin.
Yeoja itu mengentuk pintu kamar nyonya park.
''eomma! Kau marah padaku??'', tanya seon-rin.
''kau marah hanya karena aku tidak bisa mengingat tanaman kesukaanmu??'', tanya seon-rin lagi.
''kalau begitu aku akan melupakan hal yang sudah ku ingat, agar kau tidak marah padaku'', kata seon-rin karena nyonya park tidak kunjung membukakan pintu untuknya.
''mungkin nanti ibu seonyung membuka pintu kamarnya lalu menamparku dan mengataiku anak durhaka'', batin seon-rin seraya tertawa kecil.

*cekretttt* Pintu kamar itu terbuka.
Nyonya park memandang seon-rin lalu memeluknya.
''seonyung ah, mianhae. Eommaga mianhadan malhagosipheoyo (aku ingin mengucapkan kata maaf)'', kata nyonya park.
''jangan lupakan semua yang kau ingat'', kata nyonya park.
Seon-rin tertegun.

Seon-rin pov
#aku tidak pernah mengalami hal ini selama aku hidup dengan ibuku. Seonyung tidak pernah dipukul sepertiku dan tidak pernah mempunyai ibu yang galak padanya.#end.

=Malam hari, rumah seonyung=
Tuan park keluar dari mobil seraya menerima panggilan telepon dari seseorang.
Tuan lee (ayah rinrin) menaruh kunci mobil di ruang tengah lalu beranjak keluar rumah.
Seon-rin hendak naik ke tangga lantai atas dengan rambut yang basah setelah keramas.
Seon-rin sontak menyusul tuan lee keluar rumah.
''appa!!'', seru seon-rin.
(Ost: G.Na - I will back off so you can live)

@ tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar