Green  Pencil

Sabtu, 06 Juli 2013

FF 13 Days with Miss Arrogant *9


Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *9

Tuan lee (ayah rinrin) menaruh kunci mobil di ruang tengah lalu beranjak keluar rumah. Seon-rin hendak naik ke tangga lantai atas dengan rambut yang basah setelah keramas.
Seon-rin sontak menyusul tuan lee keluar rumah.
''appa!!'', seru seon-rin.

Tuan lee dan tuan park menoleh bersamaan.
''siapa yang kau panggil??'', tanya tuan lee.
''ayahku'', jawab seon-rin sambil menunjuk tuan park.

''aku seperti mendengar rinrin memanggilku'', batin tuan lee seraya memandang seon-rin kemudian tersenyum.
''mianhaeyo appa. Ini sangat sulit bagiku, rasanya aku ingin ayah tahu bahwa aku rinrin!'', batin seon-rin.

''kau memanggilku??'', tanya tuan park.
Seon-rin mengangguk, ''ne, appa!''.
''apa ada yang penting??'',tanya tuan park lagi.
Seon-rin menggeleng, ''aniyo!''.
''lain kali jangan memanggilku jika tidak ada kepentingan'', kata tuan park lalu beranjak ke teras rumah.

''oh kau, pulanglah'', kata tuan park pada tuan lee kemudian masuk ke dalam rumah.

Tuan lee membungkuk memberi salam lalu berjalan keluar dari halaman rumah sambil menuntun sepeda motornya.
''Ajeossi? Lee ajeossi?'', panggil seon-rin.

Yeoja itu berlari kecil menyusul tuan lee.
''paman, apa kau merindukan putrimu?'', tanya seon-rin.

Tuan lee memandang seon-rin lalu tersenyum,
''Dia sangat merindukanmu paman! Terus selalu berdoa untuknya''.
''apa kau malaikat Tuhan yang tampak. Sampaikan padanya, nado geuriweoyo!''.
''paman ingin bernyanyi untuk rinrin, apa kau mau mendengarnya?''.
Seon-rin tersenyum kemudian mengangguk mantap.
Tuan lee mulai bernyanyi
Sing a song=
''ku ingin kau hadir disini, bertemu denganku lagi. Ku hanya ingin kau datang di pelukanku dan menerima tumpangan tanganku. Ku hanya ingin memandang wajahmu, oh putriku. Ku ingin kau kembali pulang. Berlabuh dalam pelukanku. Tanganku selalu terbuka untukmu''.

Tuan lee menyanyi dan tidak terasa matanya berkaca2 karena menahan tangis.
''ku ingin kembali pulang, berlabuh dalam pelukanmu. Ku tahu tanganmu slalu terbuka untukku, bawaku kembali padamu, Appa!'', ucap seon-rin yang meneruskan nyanyian tuan lee.
Ajeossi itu melihat seon-rin menangis,
''paman, anggap saja yang didepanmu ini adalah putrimu. Lagu itu sangat indah dan kedengaran sangat manis'', kata seon-rin.


=Rumah rinrin=
*brumm brummm* terdengar suara sepeda motor tuan lee masuk ke halaman rumahnya. Ajeossi itu terkejut saat melihat sebuah mobil ada di halaman rumahnya.
''ini mobil siapa??'', gumannya sambil menyentuh cat mobil itu.
''mobil ini masih baru'', gumannya lagi.
''suamiku tercinta!!!'', seru nyonya lee dengan gulungan rol menghiasi rambutnya.
''apa ada seseorang yang menitipkan mobil di rumah kita??'', tanya tuan lee.
''itu mobil kita!!'', jawab nyonya lee.
''apa?? Kau tidak mungkin bisa membeli mobil ini. Dari mana kau dapatkan mobil ini??''.
''aku membeli dengan uang tabungan kita''.
''kau mencoba menipuku. Tabungan seorang supir tidak akan cukup untuk membeli mobil, apalagi kau bilang tabungan kita kau gunakan untuk melunasi sekolah yeorim''.

Tuan lee masuk ke dalam rumah dan melihat yeorim sedang menonton tv.
''Ayah, sepertinya roh rinrin masih melayang2 disekitar rumah kita'', kata yeorim.
*plakk* tuan lee memukul kepala yeorim hingga membuat yeoja itu mengusap kepalanya.
''appa! Neomu aphayo!'', kata yeorim.
''apa kau pikir kakakmu berubah jadi hantu?'', kata tuan lee.
''soalnya tadi aku merasa roh rinrin menolongku''.
''mweo? Menolongmu?''.
''aniyo appa!!'', kata yeorim kemudian tertawa.

''ah nanti ayah akan memukulku sampai kepalaku bocor jika tahu aku menyebrang jalan tidak hati2'', batin yeoja itu.


=Rumah Seonyung=
Tengah malam, seon-rin tertidur pulas di atas tempat tidurnya.

*Didalam mimpi seon-rin:
Rinrin berjalan sendirian di dalam sebuah hutan yang gelap dan hanya disinari terang rembulan. Anehnya, yeoja itu tidak merasa ketakutan. Ia melihat pohon2 tinggi yang sampai tidak terlihat ujungnya.
''Himdereosseo! Phogihasseoyo! (aku lelah! Aku menyerah!)'', serunya.
''Wae?'', tiba2 ada suara seorang pria yang tidak diketahui wujudnya.
''sudah ku katakan aku lelah!''.
''phogihajimarayo!''.
''geureom, beri aku alasan kenapa aku dibiarkan tetap hidup?''.
''kau bisa melihat tanaman yang sangat besar di sekelilingmu? Pohon2 itu ditanam dengan biji yang sangat kecil. Kecil sekali!''.
''ya aku melihatnya!''.
''butuh2 bertahun untuk melihat pohon itu menjadi besar. Pohon itu mejadi sangat kokoh karena memiliki akar yang kuat. Akar itu membantunya untuk tetap bertahan''.
''Saat ini engkau sedang menumbuhkan akarmu, aku tidak akan menyerah terhadapmu karena engkau akan tumbuh sangat tinggi!'', terdengar suara pria itu.
''seberapa tinggi?''.
''setinggi yang dapat kau capai! Percayalah, rinrin ah! Tantanganmu dapat kau tangani!''.

*slaaappp* yeoja itu tiba2 terbangun, jantungnya berdetak tidak beraturan dan keringat dingin mengalir dari dahinya.


=Pagi hari, SMU Shinhwa=
Kyuhyun memandang gerbang SMU Shinhwa.
''hari kedua dari 13 hari'', guman kyuhyun lalu mulai melangkah masuk ke halaman sekolah.

Seon-rin mengayuh sepedanya dengan semangat.
''kenapa pagi2 sudah ingusan??'', guman seon-rin sambil mengusap cairan yang keluar dari hidungnya.
Seon-rin mengayuh sepedanya seraya menengok telapak tangannya dan melihat cairan merah.
''darah???'', serunya.

Yeoja itu menghentikan sepedanya lalu mencoba memastikan cairan merah yang ada di telapak tangannya.
''ini benar2 darah!'', guman seon-rin.

Gadis itu teringat saat ia dapati seonyung mimisan di kamar mandi sekolah.
''ya ampun ternyata penyakit seonyung tidak lenyap'', guman seon-rin sambil mencengkram stang sepedanya.


=SMU Shinhwa=
Seon-rin melihat kerumuman siswa shinhwa yang sedang mengamati papan pengumuman sekolah.
Yeoja itu mendekati kerumuman itu dan mencoba melihat selebaran yang diamati teman2nya.
''lomba marathon?? pengumuman waktu itu di tempel lagi'', kata seon-rin.
''lomba marathon ini tidak cocok untukmu. Bukankah kau master matematika dan tubuhmu terlihat begitu lemah'', kata seorang siswa sambil menoleh ke arah seon-rin.
''seandainya rinrin masih hidup pasti dia akan memenangkan lomba marathon ini. Walau dia agak menyebalkan tapi dia masternya marathon'', kata seorang siswa yang lain.

*pletak* seon-rin memukul kepala temannya itu.
''rinrin masih ada!'', jawab seon-rin.
''mweo? Lalu dimana dia? Kau gila??'', kata teman seon-rin.
''uhm,, di...''.
''eodieseo??''.
''di surga! Minggir minggir, aku ingin melihat pengumumannya lebih dekat'', kata seon-rin.

Tubuh seon-rin didorong ke belakang sehingga dia semakin jauh dengan papan pengumuman kemudian jatuh terduduk.
''ahhh jangan mendorongku!'', kata seon-rin.

Sebuah tangan terulur di dekat seon-rin. Yeoja itu mengulurkan tangannya kemudian berdiri seraya mengibaskan debu di pakaiannya.
''gomaweo'', kata seon-rin tanpa memandang wajah orang itu.
''tanganmu halus seperti malaikat'', kata seon-rin lagi seraya menoleh ke arah orang yang menolongnya.

''haahhhh??'', seru seon-rin seraya menutup mulut dengan telapak tangannya saat menyadari pria yang menolongnya ada cho kyuhyun.
''kenapa kau terkejut? Apa kau pernah menyentuh tangan malaikat sebelumnya??'', tanya namja itu.

Namja itu menatap seon-rin lalu menarik tangannya dan mengajak gadis itu berlari.
''bukankah kau ingin mengikuti lomba lari marathon?? Ayo sekarang berlari, seberapa kencang kau akan berlari'', kata kyuhyun.
''kyuhyun ah!! Kau gila??'', seru seon-rin lalu mencoba menghentikan langkah lakinya namun kyuhyun terus menariknya.

Kyuhyun terus saja menarik tangan seon-rin hingga yeoja itu tergopoh2 mengikuti kyuhyun. Namja itu hanya tersenyum tanpa melihat seon-rin yang sudah kelelahan.
''kyuhyun ah!!'', seru seon-rin lalu mengigit tangan kyuhyun hingga membuat namja itu melepas genggaman tangannya.

Seon-rin lari terbirit2 meninggalkan kyuhyun yang masih mengusap pergelangan tangannya. Namja itu memperhatikan bekas gigitan seon-rin yang ada di pergelangan tangannya lalu tersenyum.
''lee rinrin, kau masih saja arogan'', guman kyuhyun.

Seon-rin berlari seraya terus menoleh ke belakang memastikan kyuhyun tidak mengejarnya.


=Koridor sekolah=
Jinki berpapasan dengan hyunah hakjangnim di koridor sekolah. Namja itu membungkuk memberi salam.
''uhm jinki ah, sebelum masuk ke kelasmu, apa kau ingin minum kopi bersamaku?'', tanya hyunah hakjangnim.
''mianhamnida, Aku tidak suka kopi'', jawab jinki.
''jeongmalyo?? Padahal waktu kecil kau suka kopi''.

Jinki memandang guru hyunah dengan tatapan curiga.
''jangan memandangku seperti itu? Apa ada yang salah?'', tanya hyunah hakjangnim.
''bagaimana anda tahu, aku suka kopi?'', tanya jinki.
''oh itu! Aku teman dekat ibumu''.
''jeongmalyo??''.
Guru hyunah mengangguk, ''ibumu sangat mengasihimu jinki ah! Jadilah pintar untuk ibumu''.
''apa ibuku sangat menginginkan anaknya pintar dirinya??''.
Hyunah hakjangnim hanya memandang jinki.

''aku ingin ibuku kembali'', kata jinki.
''apa kau sangat menginginkan ibumu kembali?'', tanya hyunah hakjangnim.
''saat ibuku pergi aku belum bisa berkata *eomma, gajima!* aku hanya menunggunya di depan rumah setiap sore berharap ibuku kembali. Saat ini ku pikir masa penantianku sudah berakhir''.

Hyunah hakjangnim berjalan di koridor sekolah dengan gontai, ia teringat ucapan jinki bahwa namja itu sangat merindukan ibunya.

*grubyaaakkk* seon-rin yang tengah berlari menabrak tubuh kepala sekolah hingga keduanya jatuh terduduk.
''eomeona! Hyunah hakjangnim. Kenapa kau tidak melihatku ketika berjalan?? Kau membuatku terjatuh??'', seru seon-rin.

Hyunah hakjangnim tidak menjawab hanya menghapus air matanya lalu meninggalkan seon-rin.
''siapa yang bersalah dalam hal ini?? Apa kata2ku membuat hyunah hakjangnim sakit hati?'', guman seon-rin.

''hyunah hakjangnim!!'', seru seon-rin seraya berlari mengejar guru hyunah yang sudah berjalan jauh darinya.

Seon-rin mempercepat langkahnya lalu dengan cepat gadis itu menyusul guru hyunah sampai di depan ruang kepala sekolah.
''hyunah hakjangnim??'', panggil seon-rin.

Guru hyunah menoleh walau sudah tidak menangis namun matanya terlihat sayu.
''apa kata2ku membuatmu sakit hati?'', tanya seon-rin.
''seonyung ah! Walau ini kali pertamanya kau berteriak keras padaku, tapi aku menangis bukan karenamu. Jadi kembalilah ke kelas'', kata hyunah hakjangnim lalu masuk ke dalam ruang kerjanya.
''jamkkanman!''.

Seon-rin mengetuk pintu ruang kerja kepala sekolah.
''Untuk pertama kalinya, aku minta maaf padamu'', kata seon-rin lalu pergi dari tempat itu.


=Ruang Kelas 3 Smu Shinhwa=
Guru kang datang dengan membawa sebuah pengumuman tentang olimpiade matematika.
''aku memilih dua orang dengan pertimbangan matang untuk ikut olimpiade matematika'', kata guru kang.

Jinki menoleh ke arah taeyeon yang duduk di bangku sebelahnya.
''itu pasti kau'', bisik jinki.
Taeyeon tersenyum, ''kalau begitu, aku masih penasaran dengan salah satunya''.

''jangan menoleh ke arahku. Aku tidak mungkin dipilih olimpiade'', bisik seon-rin saat jinki dan taeyeon menoleh ke arah.

Hanya kyuhyun yang tidak mempedulikan hal itu, namja itu sibuk menggambar sebuah tanda love dan sepasang sayap.
''kim taeyeon dan park seonyung, kalian maju olimpiade matematika di busan'', kata guru kang.
''mweo??? Tidak mungkin!'', seru seon-rin seraya berdiri dari tempat duduknya.
''bukankah ini tidak pertama kalinya kau mengikuti olimpiade matematika?? Kenapa kau begitu terkejut?''.
''karena aku rasa otakku semakin menurun kualitasnya! Kang seonsaengnim, kau bisa memilih orang lain''.

''aku tidak akan ikut olimpiade ini tanpamu seonyung ah! Aku ingin kita bisa mengikuti apapun berdua karena kita sahabat'', kata taeyeon.

Seon-rin memandang taeyeon kemudian memandang ke arah guru kang.
''Kang seonsaengnim!terus terang saja, aku tidak bisa ikut olimpiade. Harga mati!!'', kata seon-rin.
''wae gurae??'', tanya taeyeon.
''aku lebih memilih ikut lomba marathon. Kau bisa ikut olimpiade tanpaku. kau juga bisa kalah jika kau ikut olimpiade denganku''.

''aku memberimu waktu sehari untuk berpikir seonyung ah!'', kata guru kang.

Kyuhyun memandang seon-rin yang masih berdiri lalu menarik tangan gadis itu untuk menyuruhnya duduk.
''rinrin masih saja egois'', batinnya.

Jinki melihat seon-rin dan kyuhyun dan merasa hubungan keduanya semakin akrab.

Bel istirahat berbunyi,
''taeyeon ah, ayo kita makan. Ibuku memberiku bekal makanan sangat banyak'', kata seon-rin.

Taeyeon tidak menjawab dan memilih pergi keluar kelas sendirian.
''taeyeon kenapa??'', gumannya.
Jinki memandang seon-rin, ''apa aku boleh bertanya satu hal padamu?''.
''ne?''.
''dimana hatimu sekarang?? Apa aku salah menyukai wanita! Apa aku salah menyukaimu?''.
''mweo??''.
''kenapa sekarang aku melihat seonyung yang berbeda. Dan aku tidak menyukainya''.
Jinki keluar kelas mencari taeyeon.

Di dalam kelas, seon-rin hanya terbengong lalu memandang kyuhyun. Namja itu beranjak dari bangkunya dan berjalan keluar kelas.
''kyuhyun ah, apa aku begitu menyebalkan??'', tanya seon-rin.
''tidak ada orang yang terlahir menyebalkan'', jawab kyuhyun.
Seon-rin duduk di bangkunya.

seon-rin pov
#jinki berkata bahwa aku tidak punya hati dan taeyeon marah padaku karena menurutnya aku begitu egois. Aku tidak bisa matematika, bagaimana bisa aku katakan pada mereka bahwa aku adalah lee rinrin seorang siswi shinhwa yang tidak bisa matematika. Aku ingin ikut lomba marathon walaupun sebagai park seonyung tapi aku masih bisa berlari cepat seperti lee rinrin walaupun orang lain melihatku sebagai seonyung#end.


Di taman sekolah,
Jinki memanggil taeyeon namun yeoja itu berpura2 tidak mendengar dan terus membuka lembaran buku yang ia pegang.
''taeyeon ah??'', panggil jinki.

Taeyeon masih sibuk membaca buku dan menikmati makanan yang ia bawa dari rumah. Jinki merebut buku itu dari tangan taeyeon.
''kau marah karena seonyung??'', tanya jinki.
''berapa tahun kau mengenalnya??'', tanya jinki lagi.
''apa kau tidak melihat betapa eogisnya seonyung itu??'', kata taeyeon.
''aku benar2 kecewa dengan seonyung. Gadis itu seperti bukan seonyung yang ku kenal!'', kata taeyeon.
''ayo ikut aku ke perpustakaan, aku ingin mencari tahu sesuatu bersamamu''.

Jinki menarik tangan taeyeon kemudian yeoja itu menaruh kotak makanannya di bangku taman lalu mengikuti jinki ke perpustakaan.

Jinki sibuk mencari beberapa judul buku di deretan rak buku, namun ia tidak juga menemukan buku yang ia cari. Namja itu beranjak ke komputer di dekat rak buku dan mencoba mengetik judul buku yang ingin ia cari.

Beberapa saat kemudian, jinki menghampiri taeyeon lalu menyodorkan sebuah buku kepada yeoja itu.
''buku tentang alam roh??'', tanya taeyeon.
''apa kau pernah mendengar tentang seorang pemuda bernama lazarus yang sudah meninggal namun dia bisa hidup lagi?''.
''ne?? Tapi kenapa kau menanyakan tentang lazarus??''.
''mungkin saja ada hal yang terjadi di dunia roh, saat roh seonyung ada di alam roh dan saat dia kembali ke tubuhnya?? Kenapa orang yang sudah mati hidup kembali? Bukankah semua terjadi karena alasan?'', kata jinki lagi.

Taeyeon terlihat berpikir lalu mencoba membaca beberapa baris tulisan didalam buku itu.
''seseorang yang sudah mati lalu hidup lagi. Ia bisa menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya'', guman taeyeon.

''lee rinrin!!'', seru keduanya serempak kemudian menutup mulut dengan telapak tangannya.
''sifat seonyung sekarang tidak jauh berbeda dengan lee rinrin'', kata jinki.
''kau benar jinki ah!!''.


Di luar kelas, kyuhyun menghentikan langkahnya. Dia merasakan apa yang sedang dialami seon-rin. Namja itu kembali ke dalam kelas dan melihat seon-rin tertunduk dengan kepala diatas meja.
Kyuhyun menyentuh bahu seon-rin namun yeoja itu tidak bergerak.
''seonyung ah!!'', kata kyuhyun.
''ngrrrooookkk!!'', Seon-rin tertidur dengan pulasnya.
''lee rinrin kau tidur??'', bisik kyuhyun di telinga seon-rin.

*claaappp* mata seon-rin terjaga tiba2 dan jantungnya berdetak tidak karuan. Yeoja itu menoleh ke arah kyuhyun.
''apa kau memanggilku dengan sebutan lee rinrin??'', tanya seon-rin.

Yeoja itu mengucek matanya yang masih setengah ngantuk. Namun saat matanya benar2 terjaga, ia tidak melihat kyuhyun di sana.
''mweo?? Aku seperti melihat kyuhyun di sini'', gumannya sambil melongok di bawah mejanya berpikir bahwa kyuhyun bersembunyi di bawah meja.

Saat pelajaran bahasa korea, seon-rin berkali menoleh ke arah kyuhyun. Yeoja itu masih tidak habis berpikir saat ia benar2 melihat namja itu saat istirahat di dalam kelas.
''apa kau melihatku tertidur di kelas??'', bisik seon-rin.
''eonje??'', tanya kyuhyun.
''saat istirahat''.
''aniyo!''.
''tidak mungkin! Aku mendengar jelas suaramu memanggilku dengan sebutan lee rinrin''.

Seon-rin terkejut lalu menutup mulutnya dan memastikan jinki dan taeyeon tidak mendengar ucapannya.
''eomeo! Aku bisa menyebut namaku tanpa menjadi bisu'', batin seon-rin.

Kyuhyun mengerti apa yang ada di pikirin yeoja itu lalu tersenyum.
''nuguya??'', bisik kyuhyun di dekat telinga seon-rin.
''aku adalah lee rinrin!'', jawab seon-rin.

Gadis itu berbinar2,
''aku bisa menyebut namaku. Aku bisa berkata pada ayahku bahwa aku putrinya! Aku lee rinrin!'', batin seon-rin.
''horeeeeeeee!!!'', teriak seon-rin hingga membuat teman2nya menoleh padanya.
Jinki dan taeyeon memandang seon-rin dengan tatapan curiga.

''kenapa kau berteriak?'', tanya guru bahasa korea shinhwa.
''uhmmm, aku senang sekali karena bisa membedakan antara Dangsin dan Neo!'', jawab seon-rin seadanya.

Bel pulang sekolah berbunyi, seon-rin bergegas merapikan semua bukunya dan ia masukkan ke dalam tas.
Yeoja itu tidak menyapa taeyeon maupun jinki dan langsung berlari menyusuri koridor sekolahnya.
''kau lihat jinki ah?? Seonyung benar2 egois, dia tidak minta maaf padaku'', kata taeyeon.
''kau ingat taeyeon ah! Janganlah marahmu sampai matahari terbenam'', kata jinki.
''aku akan mencari tahu kemana seonyung pergi'', batin jinki.


Seon-rin mengayuh sepedanya dengan kencang. Dari kejauhan jinki mengayuh sepedanya mengikuti rute yang dilewati seon-rin.

Seon-rin berhenti di seberang jalan sebuah rumah.
''itu rumah rinrin! Kenapa seonyung pergi ke rumah rinrin?'', guman jinki.
Seon-rin meletakkan sepedanya di depan rumah itu lalu perlahan berjalan ke halaman rumah.
Jinki meletakkan sepedanya di dekat sepeda seon-rin lalu mengikuti yeoja itu dari belakang.
''seonyung ah??'', panggil jinki.

*seeettt* langkah kaki seon-rin terhenti lalu yeoja itu dengan ragu menoleh ke belakang.
''jinki ah??'', kata seon-rin.
''kenapa kau datang ke rumah rinrin?''.
''itu karena,,,,''.

(ost G.Na- I Will Back Off So You Can Live (feat. Jun Hyung B2ST))

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar