Green  Pencil

Sabtu, 06 Juli 2013

FF 13 Days with Miss Arrogant *13

Judul: 13 Days with Miss Arrogant
Genre: Romance, Fantasy, Comedy
Part: 1-18
Cast:
Lee RinRin (You)
Luna/ park seon yeong (Fx)
Onew/ Lee Jinki (Shinee)
Cho kyuhyun (Super Junior)
Kim Taeyeon (Snsd)

#seon-rin: roh lee rinrin yang ada didalam raga park seonyung#

Ost: G.Na - I will back off so you can live

Part *13

Keempat sahabat yang berbeda karakter itu menikmati mie ramen bersama. Merayakan diterimanya kembali seon-rin di shinhwa.

''taeyeon ah??'', panggil seon-rin saat berjalan pulang bersama taeyeon.
''eung??'', jawab taeyeon.
''jangan berhenti menyukai jinki! Jangan membuat takdir sendiri dengan berpikir posisimu di hati jinki tidak berubah dan tetap seperti ini''.
''mweo??''.
''i will back off so you can live''.
''kau jangan bercanda!?''.
''aniyo!''.


Taeyeon melihat raut muka serius pada seon-rin.
''tidak, aku tidak mau! Kau katakan ini seolah kau akan pergi jauh'', kata taeyeon.

Seon-rin tersenyum lalu menepuk bahu taeyeon, ''ne! Aku akan pergi jauh''.

''Sekarang kau pintar berakting seonyung ah? Aku benar2 takut padamu'', kata taeyeon lalu berjalan mendahului seon-rin yang masih berdiri memandangnya.

''dorawa!!'', seru taeyeon seraya melambaikan tangannya.
Seon-rin tersenyum kemudian berlari menyusulnya lagi.


Masih Di dalam perjalanan menyusuri jalanan kota seoul,
''taeyeon ah, bagaimana jika kau berteman tidak dengan seonyung?'', tanya seon-rin.
''tidak! Seonyung tetap kau'', jawab taeyeon.
''bagaimana jika ternyata kau sedang bersama dengan seseorang tapi bukan seonyung?''.
''aku bersamamu. Jangan bertanya seolah kau bukan seonyung''.

''Taeyeon ah, dulu aku sangat membencimu dan juga seonyung. Tapi sekarang aku mengerti kenapa kalian berdua sangat dekat. Kasih sayang kalian mengalahkan segalanya. Tembok yerikho pun akan runtuh jika kalian berdua berkata *runtuh*'', batin seon-rin.



=Di depan rumah seonyung=
Sebuah mobil masuk ke halaman rumah itu. Tuan park keluar dari mobilnya sendirian dan tidak bersama dengan ayah rinrin.
''kau?'', tanya tuan park saat melihat ajumma duduk di kursi teras rumahnya.
''ya aku!'', jawab ajumma itu yang ternyata adalah nyonya lee, ibu rinrin.
''lee hari ini ijin tidak bekerja, bukankah dia sakit? Kenapa kau ada disini?''.
''tuan! Suamiku sakit dan aku perlu biaya. Mobilmu tidak cukup membuatku bertahan hidup''.
''jeongmalyo? Apa yang kau makan? hingga uang dan mobil yang aku berikan tidak cukup?''.
''aiss!! Kau bilang ingin memberiku rumah, kau menipuku!''.


Di saat yang bersamaan, Seon-rin berjalan ke arah pagar rumahnya. Seon-rin masuk ke halaman rumah seonyung. Kemudian, Yeoja itu melihat ibunya sedang berbicara dengan tuan park.

''Kenapa orang kaya sepertimu masih bisa menipuku?'', seru nyonya lee tanpa menyadari seon-rin berdiri di kejauhan.
''Karena kau tidak bisa membuat seonyung mati, jadi mobil itu sudah cukup!'', jawab tuan park.
''Kau hanya memintaku melepas selang oksigen seonyung!!''.

Seon-rin sangat terkejut saat mengetahui tuan park dan nyonya lee bersekongkol membunuh seonyung saat gadis itu masih dirawat di rumah sakit.
''eomma! Kenapa kau lakukan ini?'', batin seon-rin.

Yeoja itu segera berlari keluar dari halaman rumah itu dan bersandar pada dinding pagar rumah seonyung.
''Aku mengerti kenapa aku ada didalam tubuh seonyung dan bukan di tubuh orang lain. Ini hukuman!'', batin seon-rin.

Yeoja itu memandang ke langit.
''Apa yang harus aku lakukan? Ibuku berlaku jahat pada seonyung! Dan ayah tirinya itu begitu menyebalkan selalu menyakiti hati nyonya park'', kata seon-rin dalam hati.

Seon-rin mendengar mesin mobil menyala dari halaman rumahnya. Yeoja itu segera bersembunyi di pojok pagar rumahnya.
''kau dengar park! Jika suamiku sampai meninggal karena aku tidak mampu membiayai obatnya. Kau akan ku laporkan polisi!'', teriak nyonya park dari dalam mobilnya.

''ayah sakit??'', guman seon-rin.

*wusssss* mobil nyonya lee keluar dari halaman rumah seonyung.

Yeoja itu bergegas pergi dari tempat itu namun saat menoleh ke arah pintu pagar, sebuah mobil berhenti di depan rumah itu. Nyonya park keluar dari mobilnya lalu masuk ke halaman rumah. Langkah seon-rin terhenti lalu menoleh ke arah jalanan panjang di depannya kemudian menoleh lagi ke arah rumah seon-rin. Yeoja itu berbalik dan berlari memasuki halaman rumah itu.

Seon-rin masuk ke dalam rumah. Dilihatnya nyonya park sedang berdiri berhadapan dengan tuan park dan tampak sedang membicarakan sesuatu.
''eomma??'', kata seon-rin.

Nyonya park menoleh ke arah seon-rin lalu tersenyum.

seon-rin memandang tuan park, ''kau tidak pantas hidup dengan ibuku. Ibuku terlalu baik untukmu''.

Seon-rin menggandeng tangan nyonya park lalu mengajak ajumma itu pergi dari sana.
''seonyung ah? Apa yang akan kau lakukan!!'', teriak tuan park.
''aku akan membawa ibuku pergi dari sini'', kata seon-rin.
''kau kenapa? Apa yang terjadi denganmu?'', tanya nyonya park kebingungan dengan ulah seon-rin.

''dia! Pria itu! Bukan suami dan ayah yang baik'', kata seon-rin seraya menunjuk ke arah tuan park.
''omong kosong!!'', seru tuan park.
''apakah ada seorang pria yang membenci anak tirinya''.
''tidak hanya aku yang melakukan hal itu!''.
''tapi hanya kau yang mencoba membunuh anak tirimu, kau membunuh seonyung!!!''.

Nyonya park begitu terkejut,
''apa maksud semua ini! Jelaskan padaku!'', tanya nyonya park seraya mencengkram bahu suaminya itu.
''kau lihat! Anakmu tidak memiliki sopan santun padaku! Aiss, kau beri makan apa dia sehingga bersikap seperti ini'', kata tuan park seraya melepas cengkraman tangan istrinya.

''dengan apa yang kau ucapkan, sudah menggambarkan apa yang dikatakan seonyung itu benar'', kata nyonya park.

Seon-rin dan nyonya park hendak masuk ke dalam mobil, namun tuan park mencegah mereka.
''kalau kau ingin pergi? Pergilah! Jangan bawa mobil dan ATM mu!'', teriak tuan Park.
Nyonya park mengambil kartu atm dan kunci mobil lalu meletakkannya diatas kap mobil itu.

Seon-rin dan nyonya park keluar dari halaman rumah itu. Nyonya park menoleh ke belakang dan melihat tuan park masih berdiri di sana.

''Apa yang akan kita lakukan tanpa uang?'', tanya nyonya park.
''Jangan khawatir'', jawab seon-rin.
''Lalu bagaimana kita menyambung hidup? Semua uangku ada di ATM itu''.
''Uang tidak bisa menyambung hidup seseorang. Pasti nanti ada jalan. Jangan khawatir!''.

Seon-rin terlihat resah sambil menoleh ke kanan kiri jalanan tidak jauh dari rumahnya.
Yeoja itu membuka tas sekolahnya kemudian mengambil beberapa lembar uang.
''ibu, kita bisa memakai ini'', kata seon-rin seraya menunjukkan uang miliknya.
''kau punya uang? Apa kau tidak memakai uang sakumu dengan baik?'', tanya nyonya park.
''aku memakainya hanya tidak semuanya!''.
Nyonya park tersenyum kemudian membelai rambut putrinya itu.

Tidak jauh dari tempat itu, kyuhyun cheonsa mengamati seon-rin dan ibu seonyung itu. Jungsu cheonsa tiba2 muncul di samping kyuhyun.
''apa yang kau lihat dari gadis itu? Lee rinrin atau park seonyung?'', tanya jungsu cheonsa.
''lee rinrin! Seonyung sudah ada di tempat yang semestinya'', jawab kyuhyun.
''dan rinrin tidak berada di tempat yang semestinya? Ayolah kyu, lakukan apa yang menjadi tugasmu. Yaitu membawa roh rinrin kembali ke api penyucian''.
''7 hari lagi. Aku akan membawanya tapi tidak ke api penyucian''.
''katakan padaku apa kau menyukainya? Lupakan itu!''.

Sosok kyuhyun semakin lama hilang tidak berbekas.
''astaga! Kau selalu menghilang jika aku tanya tentang hatimu! Oh tidak, cheonsa tidak memiliki hati'', ucap jungsu cheonsa saat kyuhyun meninggalkannya.

Kyuhyun muncul lagi, ''Tidak, aku memiliki hati. Tapi kau tidak melihatnya karena hatiku begitu bersinar dan membuatmu silau''.
Kyuhyun menghilang lagi diikuti lenyapnya jungsu cheonsa dari tempat itu.



=di dalam sebuah bus=
Seon-rin duduk berdampingan dengan nyonya park. Seon-rin memandang ajumma itu dan merasa iba dengan apa yang dialami nyonya park.
''eomma! Kenapa kau bisa bertahan hidup bertahun2 dengan pria itu?'', tanya seon-rin.
''hidup itu belajar, seonyung ah. Belajar kasih dari orang2 yang membenci kita. Belajar tulus dari orang yang memperalat kita. Belajar setia dari orang yang menghianati kita. Belajar bertahan dari orang yang menekan kita'', jawab nyonya park.
''tapi apakah hatimu bisa sekuat itu? Seseorang pernah mengajariku untuk berdoa saat mengalami kesesakan''.
''jangan gunakan doa untuk menutupi kelemahan dan keputusasaan kita menghadapi persoalan, tapi jadikan doa sebagai bentuk penyerahan diri kepada Tuhan''.
''maafkan aku. Sepertinya aku tidak berguna karena tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menolong ibu''.

Nyonya menggenggam tangan seon-rin,
''tidak! Dimanapun Tuhan menempatkanmu, kau akan dijadikannya berguna. Apa kau pikir kau kecil dan tidak mampu melakukan apa2?''.
Seon-rin mengangguk,

''seandainya seonyung masih disini, pasti nyonya park tidak akan seperti ini. Dia lebih pintar dariku, setidaknya seonyung akan berpikir lebih baik'', batin seon-rin.

''apa kau masih ingat saat ibu bercerita tentang seekor laba2 saat kau masih kecil?'', tanya nyonya park.
''aniyo! Saenggakmothaeyo'', jawab seon-rin.
''ada seorang mata2 yang ditangkap disebuah negeri. Saat akan dihukum pancung, mata2 itu berhasil kabur, namun banyak prajurit yang mengejarnya. Akhirnya dia bersembunyi di sebuah gua. Mata2 itu patah semangat dan berkata *aku pasti akan tertangkap, aku ada didalam gua tanpa ada yang bisa menolongku*. Terlihat, Seekor laba2 yang membuat sarang di mulut gua sehingga mulut gua itu penuh dengan benang2 putih. Prajurit itu berdiri di dekat gua, namun ia tidak meyakini si mata2 ada di dalam gua dan berkata *dia tidak mungkin ada didalam gua ini, jika dia bersembunyi didalam pasti jaring laba2 ini koyak, ayo cari di tempat lain*. Sepele bukan? Tapi itu lah alasan Tuhan menciptakan laba2 kecil yang dianggap tidak berguna. Laba2 itu menyelamatkan si mata2 dari kejaran prajurit''.
''ingat seonyung ah, jangan menunggu menjadi seorang sempurna untuk siap dipakai Tuhan!'', kata nyonya park lagi.



Tidak lama kemudian,
Seon-rin dan nyonya park berdiri di depan rumah taeyeon.
''apa kau yakin seoyung ah?'', tanya nyonya park ragu.
''taeyeon pasti akan memberi kita tumpangan'', jawab seon-rin mantap.

Seon-rin menekan bel rumah itu *tingtong tingtong*.
''Seonyung ah?? Ajumma??'', sapa taeyeon saat melihat seon-rin dan nyonya park malam itu ada di rumahnya.

Didalam rumah taeyeon,
''Aigoo!! Kenapa paman park tega melakukan itu semua?'', seru taeyeon setelah mendengar cerita dari seon-rin dan nyonya park tentang permasalahan mereka.
''ya! Ayah tiriku itu sungguh menyebalkan, aku membencinya'', kata seon-rin.

Taeyeon memandang nyonya park lalu tersenyum,
''ajumma, tinggallah disini untuk sementara waktu. Aku akan berbicara dengan ayah tentang hal ini''.

Nyonya park tersenyum,

''taeyeon ah, aku berharap kau anakku. Saudara kembar seonyung yang dibawa kim waktu kami bercerai'', batin nyonya park.

''ajumma??'', kata taeyeon menyentuh bahu nyonya park karena ajumma itu terus menerus memandanginya.
''eung??'', tanya nyonya park terkejut.
''ajumma, kau memandangiku terus'', kata taeyeon.

Seon-rin beranjak dari tempat duduknya,
''eomma?? Aku akan mengambil barang2ku sebentar ke rumah'', kata seon-rin.
''aku akan mengantarmu'', kata taeyeon.
''aniyo! Tolong jagai ibuku disini''.



Seon-rin duduk di halte bus tidak jauh dari rumah taeyeon.
''kenapa hidupku rumit seperti ini?'', guman seon-rin.
''kau yang membuatnya rumit!!''.

Seon-rin langsung menoleh ke arah namja yang duduk di sebelahnya.
''kyu,,,??'', seru seon-rin saat menyadari ada kyuhyun disana.
''bagaimana kau bisa ada di sini?'', tanya seon-rin lagi.
''apa halte bus ini milikmu sehingga saat aku duduk harus minta ijin padamu?'', kata kyuhyun.
Seon-rin menggeleng, ''apa kau sudah lama duduk di sini?''.
Kyuhyun mengangguk, ''kau sedang memikirkan apa? Sampai2 kau tidak melihatku disini''.
''aku tidak memikirkan apa2, hanya saja aku ingin pulang''.

Tidak lama kemudian, bus yang ditunggu berhenti di halte itu. Seon-rin beranjak dari tempat duduknya kemudian naik ke dalam bus. Lalu, Kyuhyun ikut masuk ke dalam bus itu.
''kau harus bayar dulu!'', kata supir bus itu.
''hei kau! Seonyung ah!!'', panggil kyuhyun.
''aku bukan seonyung! Aku lee,,,''.
''wae?'', kata seon-rin lagi.
''pinjami aku uang!''.

Seon-rin mendekati kyuhyun lalu memasukkan beberapa won ke dalam kotak di bus itu.

Seon-rin dan kyuhyun duduk berdampingan. Yeoja itu lebih memilih diam sambil memandang keluar jendela.
''apa kau sedang sakit? Coba aku lihat!'', kata kyuhyun lalu menyentuh dahi seon-rin.
''tidak panas!'', katanya lagi.

Seon-rin menghempaskan tangan kyuhyun, ''apa yang kau lakukan! Jangan membuatku kesal''.
''baiklah. Aku membuatmu kesal ya? Maafkan aku!''.
Kyuhyun berpindah tempat duduk di seberang seon-rin

Seon-rin memandang kyuhyun dan menyadari dirinya berteriak pada namja itu.
''mianhae'', kata seon-rin.

Kyuhyun menoleh ke arah lain dan tidak menjawab sepatah katapun.
''mianhae'', kata seon-rin lagi.

Yeoja itu memandang ke arah luar jendela.
(ost Zia- depressed)
''maafkan aku karena telah berteriak padamu. Aku tidak ingin menyakiti hati orang lain ternyata tidak bisa kulakukan. Aku yang menyebalkan dan bukan kau'', kata seon-rin.
''aku memaafkanmu rinrin ah''.

Seon-rin langsung menoleh ke arah kyuhyun, ''apa yang kau katakan?''.

''aku tidak bilang apapun'', jawab kyuhyun kemudian duduk kembali disisi seon-rin.

''aneh sekali'', guman seon-rin.
''benar? Kau tidak memanggilku?'', tanya seon-rin sekali lagi.
Kyuhyun mengangguk, ''kenapa akhir2 ini kau paranoid?''.


Tidak lama kemudian, bus itu berhenti di sebuah halte. Seon-rin turun dari bus diikuti dengan kyuhyun.
''kau ingin pergi kemana?'', tanya seon-rin.
''ke hatimu!'', jawab kyuhyun.
''mweo? Ke hatiku?''.
''Babo, aku bisa turun dimanapun yang aku mau, kenapa kau tanyakan hal itu?''.
''aiss!!''.

Seon-rin mengintip rumah seonyung dari pagar rumah itu, lalu perlahan2 masuk ke halaman rumah. Seon-rin memberi isyarat pada kyuhyun untuk tidak mengikutinya.
Seon-rin mengendap2 di teras rumah itu dan lagi2 kyuhyun mengikutinya dari belakang.
''kau pulanglah!?'', bisik seon-rin.
''kenapa kau mengendap2 di rumahmu sendiri?'', tanya kyuhyun.

*klek klek* terdengar seseorang membuka kunci pintu rumah itu. Seon-rin terkejut dan menoleh mencari tempat bersembunyi.
''eotteohke??'', guman seon-rin dengan rasa panik.

Kyuhyun menarik seon-rin lalu memeluknya dan *swiiiingg* kyuhyun mengeluarkan kekuatan cheonsanya.
Tampak kedua sayap yang keluar dari punggung namja itu menutupi seon-rin.

Tuan park keluar dari rumahnya dan mengamati sekeliling dan tidak tampak seon-rin disana. Anehnya, Suasana teras rumah itu terlihat sepi tanpa seorangpun ada disana.

Ajeossi itu berjalan ke arah mobilnya. Tidak lama kemudian mobil itu keluar dari halaman.

*swiiiiinggggg* kyuhyun melepas pelukannya dan seon-rin terlihat bingung.

''aneh sekali?! Apa yang terjadi?'', guman seon-rin saat melihat tidak terjadi sesuatupun disana.
''apa kau tidak merasa aneh??'', tanya seon-rin lagi.
''tidak!'', kata kyuhyun.

Seon-rin menoleh ke arah halaman dan tidak melihat mobil tuan park disana.
''kenapa mobilnya tiba2 hilang?'', tanya seon-rin.
''apa kau tidak ingat, kita bersembunyi disana?'', kata kyuhyun sambil menunjuk ke arah samping rumah itu.

Di sebuah tempat tidak jauh dari seon-rin berada, jungsu cheonsa terlihat mengamati mereka berdua.
''aiss!! Kenapa kyu memakai kekuatan cheonsanya lagi. Dia membuang 3 hari dari 7 harinya'', kata jungsu cheonsa.

Kyuhyun melihat jungsu cheonsa ada di sana tapi seon-rin tidak melihat apapun.
Seon-rin mengambil kunci dari saku celananya lalu mulai membuka pintu rumah itu.
''Kenapa kau masih di luar, ayo masuk? Untung saja aku sempat mengambil kunci rumah ini'', kata seon-rin.
''Kau masuklah ke dalam, aku menyusul'', kata kyuhyun.

Seon-rin masuk ke dalam rumah dan kyuhyun berjalan mendekati jungsu cheonsa yang sedari tadi tidak menghampiri dirinya.
''kenapa kau bodoh kyu?'', tanya jungsu cheonsa.
''wae guraeyo?'', jawab kyuhyun.
''kau membuang 3 hari dari 7 hari itu. Apa kau tidak tahu bagaimana konsekuensinya karena kau pakai kekuatan cheonsamu untuk menolong gadis itu?''.
''Ne arraseo!! Cheonsa Sunbaenim memberiku waktu 13 hari dan itu artinya rinrin memakai raga seonyung hanya untuk waktu 13 hari dan sekarang hanya tersisa 4 hari. Apa kau tidak lihat? Sudah banyak kebaikan yang dibuat oleh gadis itu''.
''bagaimana jika kebaikan2 yang dibuat gadis itu tetap membuatnya dibawa ke api penyucian?''.

Kyuhyun terdiam dan berjalan menyusul seon-rin ke dalam rumah itu.
''kenapa kau mengulur waktu. Apa kau tidak takut jika kau menyukai gadis itu? Ingat kyu, cintamu akan membuat kalian berdua musnah!'', seru jungsu cheonsa.


Seon-rin turun dari tangga rumahnya dengan membawa sebuah tas ransel berisi buku dan pakaiannya.

Yeoja itu mendengar kyuhyun sedang berbicara dengan seseorang, namun saat ia keluar dari rumah ia melihat kyuhyun berdiri bersandar di tiang teras rumah dan tidak melakukan apapun.

''kenapa setiap kali aku bersama kyuhyun selalu terjadi peristiwa aneh? Siapa dia sebenarnya?'', batin seon-rin.
''apa kau sudah mengambil semua barangmu?'', tanya kyuhyun.
''sudah beres. Ayo pergi sebelum pria menyebalkan itu kembali!''.

Seon-rin berjalan mendahului kyuhyun.

''jankkanman! Kau pulanglah, jangan mengikutiku terus. Aku selalu merasa aneh bila kau didekatku'', kata seon-rin.
''guraeyo!'', kata kyuhyun lalu berjalan meninggalkan seon-rin keluar dari halaman rumah itu.
''pasti kyu akan menghilang saat aku pergi menyusulnya'', guman seon-rin.

Yeoja itu berlari kecil keluar dari halaman rumah dan melihat ke sekeliling.
''pasti dia menghilang!'', guman seon-rin lagi.

Namun tiba2 ia melihat kyuhyun berjalan tidak jauh dari tempat ia berdiri.
''mweo?? Kyu ada di sana? Berarti tebakanku salah'', kata seon-rin.

Dengan rasa penasaran yang tinggi, seon-rin mengikuti kyuhyun dari kejauhan.

Namja itu tersenyum saat menyadari seon-rin berjalan mengikutinya dan tetap terus berjalan seolah2 ia tidak tahu seon-rin mengikutinya dari belakang.



=Rumah Jinki=
Nenek jinki mengetuk pintu kamar cucunya.
''apa kau sudah tidur?'', tanya nenek jinki.
''aniyo, halmeoni!'', jawab jinki kemudian beranjak membuka pintu kamarnya.
''ada telepon untukmu''.

Jinki berjalan menuruni tangga rumahnya lalu mengambil gagang telepon yang ada di ruang tengah.
''yeoboseyo??'', jawab jinki.



=Rumah Taeyeon=
Taeyeon berdiri dengan gagang telepon ada di telinga kirinya.
''apa aku mengganggumu?'', tanya taeyeon.
''aniyo! apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku?'', kata jinki terdengar dari telepon itu.
''eobseo. Aku hanya ingin mendengar suaramu saja karena hari ini kau tidak banyak berbicara padaku''.
''aku hanya tidak mengerti dengan seonyung'', kata taeyeon lagi.
''mweo?''.
''seonyung bilang padaku seperti ini: taeyeon ah, jangan berhenti menyukai jinki''.
''jeongmalyo??''.
Taeyeon tertawa, ''walau aku ingin mencoba menutupinya, aku rasa kaupun juga menyadarinya''.
Jinki tertegun.

''yeoboseyo, jinki ah??'', kata taeyeon saat jinki tidak merespon perkataannya.
''eung??''.
''annyeong hijumuseyo. Areumdaun kkumiya!''.

Taeyeon menutup teleponnya dan melihat nyonya park sedang berdiri memandanginya.
''ajumma??'', sapa taeyeon tersipu.
''kau menelpon jinki? Kau menyukai namja itu? Pria yang menyukai seonyung?'', tanya nyonya park.
''aniyo''.
''cinta segitiga kalian sangat rumit untuk anak usia 18 tahun''.



=Rumah Jinki=
Jinki duduk bersandar di dekat jendela kamarnya seraya memandang langit yang sangat jelas dari kamar jinki di lantai atas.
''kenapa seonyung berkata hal itu pada taeyeon? Apa tujuannya?'', guman jinki.

Namja itu mengambil sebuah draft buku lalu melihat gambar2 kasih karyanya. Semua peristiwa yang telah terjadi dan beberapa rangkaian kata2 di bawah gambar itu. Beberapa gambar dengan rangkaian seperti komik. Jinki tersenyum saat melihat seon-rin dengan ekspresi marah yang digambarnya.
''aku akan tetap menunggumu sampai kau benar2 menyukaiku'', kata jinki.



=Di sisi lain seoul=
Seon-rin masih mengikuti kyuhyun dari belakang. Kyuhyun menoleh ke belakang dan mengacungkan telunjuknya ke arah seon-rin. Sontak yeoja itu terkejut dan berpaling dari kyuhyun. Seon-rin bersiap2 berlari meninggalkan tempat itu.
''hei kau! Kenapa kau mencoba kabur setelah mengikutiku?'', tanya kyuhyun.
''jadi kau menyadari aku mengikutimu dari tadi?'', kata seon-rin.
''kenapa kau mengikutiku?''.
''aku hanya ingin tahu dimana kau tinggal dan dengan siapa?''.
''waeyo??''.

Kyuhyun menghampiri seon-rin lalu menggandeng tangannya.
''apa kau ingin menunjukkan dimana kau tinggal?'', tanya seon-rin.
''kau perhatikan baik2!'', kata kyuhyun.

Namja itu memejamkan matanya dan muncul pancaran sinar dari tubuhnya.Tubuh kyuhyun tampak berkilauan sehingga cukup membuat sekeliling tempat itu terang. Seon-rin menyipitkan matanya karena terlalu silau dengan sinar yang muncul dari tubuh kyuhyun.

''apa kau mengenal suaraku??'', tanya kyuhyun.
Dengan perasaan takut, Seon-rin mencoba mengingat suara itu. Tiba2 yeoja itu diingatkan dengan suara yang menuntun saat rohnya keluar dari tubuhnya.
''suara ini? Suara yang terdengar saat rohku keluar dari tubuh? Oh tidak!!'', seru seon-rin dengan ketakutan.
''ya kau lee rinrin!'', kata kyu cheonsa.

Seon-rin terkejut saat kyuhyun memanggilnya dengan sebutan itu.
''siapa kau sebenarnya?'', tanya seon-rin.
''aku seorang cheonsa yang bertugas mengawasi kehidupan manusia di dunia ini, menuntunnya jika berlaku salah dan kembali pada jalan yang benar''.


*swiiingggggg* Pada saat itu muncul cheonsa sunbaenim, jungsu cheonsa dan beberapa gwanriin di tempat itu.

Seon-rin semakin ketakutan kemudian yeoja itu mencubit lengannya dengan harapan apa yang ia lihat adalah bagian dari mimpinya.
''bangun! Jangan tidur dan tetap berjaga2'', kata seon-rin memejamkan matanya.

Saat matanya terbuka, hal yang ia lihat tetap sama yakni sosok menyerupai manusia dengan sinar yang cukup terang.

''lee rinrin, aku perintahkan kau meninggalkan tubuh park seonyung sekarang!?'', kata cheonsa sunbaenim.
''aku berubah pikiran rinrin ah, maafkan aku. Ternyata perubahan sikapmu membuatmu lahir baru. Banyak orang hidup tapi rohnya mati tapi kau sebaliknya. Sekarang, kau sudah berhak dengan tempat yang semestinya tanpa kau harus menunggu 4 hari lagi'', kata kyuhyun.
''apa maksudnya dengan 4 hari lagi?'', tanya seon-rin.
''4 hari lagi adalah waktu hidup keduamu selesai. Apapun yang terjadi, kau tidak bisa berharap hidup lama dengan tubuh orang lain'', terang jungsu cheonsa.
''apa kalian bisa menjemputku 4 hari lagi? Aku tidak ingin berhutang tugas, ada banyak hal yang ingin aku pulihkan sebelum aku pergi''.

Cheonsa Sunbaenim mengangguk, kali ini cheonsa sunbaenim terlihat lebih bijaksana pada gadis itu.
''aku akan meminta kyuhyun cheonsa untuk mendampingimu dalam waktu 4 hari ke depan''.

Kyuhyun cheonsa tampak tidak setuju dengan keputusan itu kemudian mencoba menyakinkan lee rinrin untuk keluar dari raga seonyung.
''kenapa kau begitu bodoh, kau tidak tahu apa yang terjadi dengan hidupmu 1 menit kedepan apalagi 4 hari yang akan datang. Bagaimana jika 4 hari ke depan, kau bernasib buruk?'', seru kyuhyun cheonsa.
''aku ingin menikmati 4 hariku dengan sebaik2nya. Walaupun itu hal paling buruk'', kata seon-rin kemudian tersenyum.

(A Pink - My My)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar