Green  Pencil

Sabtu, 15 Juni 2013

Finding Destiny *10


Judul: Finding Destiny
(Sekuel dari Eagle or Chicken? Diary)
Genre: Saeguk, Friendship, Romance
Part: 1- 13
Cast:
Park Shin Hye
Yoo Seung Ho
Bang chul yong / Mir MBLAQ
Lee Hongki (FT Islands)
Im Yoona (SNSD)

#Chul-ho: raga bang chulyong dengan roh seungho#
*seung-yong: raga yoo seungho dengan roh chulyong*

Ost: Luna feat Kristal - Calling Out

Part *10

Malam ini, bulan sudah tampak bulat penuh. Tapi Tiba2, turun hujan yang sangat lebat.
Seung-yong basah kuyup dan seolah2 ada sesuatu yang menahannya untuk bergerak. Dadanya begitu sesak.

Di dalam penginapan, Chul-ho juga merasakan hal yang sama, dadanya begitu sesak.

*brukkkkk*
Kedua namja ini terjatuh dalam waktu bersamaan.

Seung-yong pingsan di jalanan dan chul-ho pingsan di dekat shinhye, namun gadis itu sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi.


Kabar hilangnya shinhye terdengar oleh ibu suri dan biro keamanan.

Hongki sedang mabuk berat karena minum arak beras di sebuah kedai di dekat pasar. Di hadapan hongki, duduk yoona yang terus memperhatikan namja mabuk didepannya itu.
Yoona pergi bersama hongki untuk mencari seung-yong dan hongki berniat mencari shinhye.
''aku membiarkan mereka pergi dan sampai sekarang mereka belum kembali'', kata hongki.
''kau begitu memikirkannya? Apa shinhye sangat berarti bagimu?'', tanya yoona.
''tentu, dia sahabatku, dan saat ini shinhye sedang hamil. Bagaimana kalau dia dicelakai orang jahat?''.

''apa yang akan kau lakukan bila seungho itu chulyong dan chulyong itu seungho?'', tanya hongki sambil memandang yeoja di hadapannya itu.
''mweo??'', yoona hanya bisa terbengong.
''aku pasti sedang gila kan? Bagaimana bisa aku percaya ketika seungho berkata bahwa dia adalah chulyong? Aiss'', kata hongki sambil meneguk arak berasnya lagi.

Yoona merenung dan mengingat semua tingkah laku seung-yong dan chul-ho.
''seungho bertingkah seperti chulyong dan chulyong bertingkah seperti seungho. Aku membenarkan semua itu, akan ku selidiki'', batin yoona.

Gadis itu mengorek semua informasi tentang chul-ho dan seung-yong dan hongki tanpa sadar memnceritakan semuanya ketika chul-ho menemuinya dan mengaku sebagai seungho.
''apa shinhye mengetahuinya?'', tanya yoona.
''aniyo, bukankah hatinya akan terluka jika mendengar hal itu?''.
''Aku tidak bodoh untuk mengatakan hal itu pada shinhye'', kata hongki lagi.
''tapi kau begitu bodoh hongki ah, karena kau memberitahukan semuanya padaku'', batin yoona.

Yoona tersenyum, ''ini seperti di dunia fantasi. Benar bukan hongki ah?''.
*brakkkk* Kepala hongki bersandar pada meja karena terlalu mabuk


=Biro Keamanan, Istana Joseon=
Ibu suri dan tuan im tampak sedang menunggu sesuatu di biro keamanan, tidak lama kemudian beberapa pria masuk ke dalam dan menemui mereka.
''tuan, kami gagal membunuh gadis itu'', kata pria itu.
''mweo? Kalian gagal?'', seru tuan im lalu mencengkram baju pria itu hingga membuat pria itu tertunduk ketakutan.
''seorang pria tiba2 menghajar kami, tapi aku rasa gadis itu terluka''.
''pria?? Apa dia bertanya sesuatu padamu?''.
''dia bertanya siapa yang menyuruh kami, lalu aku jawab -tuan im-''.
Tuan im sontak langsung memukul pria itu, ''kau bodoh! Benar2 bodoh!''.

Tuan im menyuruh anak buahnya untuk membunuh pria itu walau pria itu terus memohon belas kasihan padanya.
''singkirkan! dia tidak berguna!'', kata tuan im lagi.

Ibu suri menatap tuan im tajam, ''itu kah yang kau maksud rencana luar biasa? Aku tidak ingin terlibat dalam masalahmu, kau tidak tahu siapa pria yang menolong shinhye''.
''anda ingin lepas tangan? Bukankah anda juga terlibat dalam masalah ini?'', kata tuan im.

Ibu suri keluar dari biro keamanan dengan wajah cemas, keinginannya untuk melenyapkan shinhye gagal.
''gadis itu seperti dilindungi oleh dewa'', guman ibu suri.

Tuan im keluar dari biro keamanan dan menghampiri beberapa prajurit jaga yang sedang berdiri di halaman biro keamanan.
''apakah prajurit yang mencari putri park dan putra mahkota sudah kembali? Apa kau melihat chulyong?'', kata tuan im kepada beberapa prajurit yang berjaga di biro keamanan.
''putra mahkota belum kembali dan kami tidak melihat chulyong!'', jawab prajurit itu.
''kemana namja itu pergi? Aku benar2 cemas, bagaimana nasibku jika tindakanku diketahui departemen keamanan? Aku bisa didepak dari istana'', batin tuan im.

Tuan im memutuskan kembali ke rumahnya lalu pergi ke kamar yoona.
Tuan im tidak menemukan putrinya di dalam kamar lalu memanggil dayang pribadi rumah itu.
''kau tahu kemana yoona pergi?'', tanya tuan im.
''nona hanya berpesan pergi ke biro keamanan menemui tuan'', jawab dayang itu.

Tuan im terlihat mondar mandir di depan rumahnya ketika tahu bahwa yoona belum juga kembali.
''abeoji?'', sapa yoona lalu berlari seraya mencincing hanboknya.
Tuan im menoleh dan terlihat senang ketika putrinya kembali.
''yoona ah, kau kemana saja?'', kata tuan im.
''orang2 suruhan ayah pasti gagal membunuh shinhye, bukan?'', tanya yoona.
''aiss!! Ini benar2 peristiwa yang sangat buruk. Bagaimana seorang Im gagal? Apa aku harus turun tangan sendiri?''.
''ayah, ada hal yang perlu aku katakan''.
''malhaebwa! Jangan bicarakan tentang seungho, aku sedang tidak ingin memikirkan tentang namja tidak tahu diri itu''.
''tapi ini tentang seungho''.

''ah! Aku tidak ingin mendengarnya!'', tuan im terlihat tidak bersemangat dan enggan meneruskan perbincangannya dengan yoona.
''tentang seungho dan chulyong! Ayah tolong dengarkan ini'', kata yoona.
''Apakah ayah percaya bahwa seungho itu bang chulyong dan chulyong adalah yoo seungho? Mereka saling bertukar identitas atau sejenisnya'', kata yoona lagi.
''mweo?'', Tuan Im terbelalak kaget dan yoona memberikan anggukan dengan mantap.

*plakk* tuan im menampar pipi putrinya itu.
''kau masih bisa menggigau dalam keadaan seperti ini? Apa kau tidak khawatir bagaimana jika departemen keamanan tahu kita mencoba membunuh shinhye?'', teriak tuan im.
''ayah pasti tidak percaya! tapi aku merasa ada kebenarannya'', kata yoona seraya menyentuh pipinya.
''dan ingat, jangan menamparku lagi seperti ini!!'', teriak yeoja itu lalu masuk ke dalam kamarnya.

''yoona ah! Yoona ah!'', panggil tuan im seraya mengetuk pintu kamar putrinya itu.
Yoona menangis di dalam kamarnya.
''ayah yang menjadikan aku jahat, aku menjadi seperti ini karenanya! Kenapa ayah masih juga tidak percaya kata2ku'', teriak yoona dari dalam kamarnya.
''mianhae yoona ah! Sekarang buka pintunya. Jangan berlaku kekanak-kanakan''.


=keesokan harinya, Diluar istana joseon=
Seorang ajumma menggoyang tubuh seorang namja yang tergeletak di tengah jalan.
''hei kau! Kenapa kau tidur disini'', kata ajumma itu.
Namja itu mulai menggerakkan jari jemarinya dan menggeliatkan tubuhnya.
''eung?'', jawabnya dengan suara parau.


=Di sebuah penginapan=
Shinhye mengusap matanya lalu menoleh ke arah namja yang tidur di sebelahnya.
Shinhye berkali2 berkedip memastikan siapa orang yang tidur disebelahnya. Yeoja itu lalu menilik tubuhnya yang tidak terlilit sehelai benangpun. Shinhye begitu kaget saat melihat tubuhnya telanjang bulat lalu segera menyelimuti tubuhnya. Yeoja itu menengok namja yang tidur di sampingnya itu sekali lagi dan betapa terkejutnya ketika shinhye tahu bahwa namja itu adalah Bang ChulYong, pengawal dari biro keamanan joseon.

''kyaaaaaaaa!!!'', teriak shinhye lalu memukul namja itu karena begitu syok.

Seungho dan Chulyong membuka matanya pada waktu yang sama di tempat yang berbeda.

Shinhye masih saja berteriak sambil memukul pria yang tidur bersamanya semalaman itu.
''apa yang kau lakukan!! Kenapa kau ada disini? Dimana seungho?'', teriak shinhye.
''Kenapa aku bisa disini? Shinhye ah!! Apa yang terjadi?'', tanya chulyong tidak mengerti karena dirinya tiba2 ada di dalam penginapan bersama shinhye.
Chulyong merenung dan mengingat dirinya semalam ada di tengah jalan menikmati pesta lampion.

Namja itu menengok di dalam selimutnya dan mendapati dirinya telanjang.
''hyaaaaa!!!!'', teriak chulyong syok lalu memandang shinhye yang juga terlilit selimut.


=Di tengah jalan=
Setelah seorang ajumma membangunkannya, Seungho kemudian menyadari bahwa dirinya ada di tengah jalan.
''bukankah semalam aku bersama shinhye? Kenapa aku bisa ada di sini?'', guman seungho.

Seungho memandang pakaian lusuh yang ia kenakan.
''ini seperti pakaian yang di pakai putra mahkota. Chulyong memakainya kemarin, kenapa pakaian ini sekarang ada padaku?'', tanya seungho dalam hati.

Ajumma yang menegur seungho hanya menggelengkan kepala melihat polah namja kusut itu.
''rupanya kau orang gila? Ya ampun, ternyata aku salah menegur orang!'', kata ajumma itu lalu berjalan meninggalkan seungho,

Seungho tidak mengindahkan ucapan ajumma itu dan langsung melonjak kegirangan.
''kalau begitu mungkin saja aku kembali ke tubuhku yang sebenarnya!'', guman namja itu lagi.

Namja itu berjalan ke arah pasar yang berada tidak jauh dari tempat itu lalu menghampiri ke sebuah lapak asesoris wanita.
''agashi, aku hanya ingin meminjam cermin'', kata seungho.
Si penjual asesoris ketakutan saat melihat pria lusuh yang datang ke lapaknya.
''nona, berikan cerminmu, sekarang!'', teriak seungho.
Agashi itu dengan gemetar memberikan cermin miliknya pada seungho.

Namja itu mengamati wajah yang terpantul pada cermin itu.
''aku kembali! Aku kembali menjadi yoo seungho lagi! Terima kasih Tuhan'', kata seungho.

Seungho mengembalikan cermin itu lagi, ''jangan takut. Aku mungkin sedikit kusut! Tapi ini sangat menyenangkan. Tidak kotor, kau tidak akan pernah belajar''.


=Penginapan=
Chulyong dengan selimut menutupi tubuhnya mondar mandir mencari cermin yang ada di kamar penginapan itu.
''dimana pemilik penginapan biasanya menaruh cerminnya?'', tanya chulyong.

Chulyong menemukan cermin yang ia cari kemudian memandang wajah yang terpantul di cermin itu.
''Ini aku??Aku kembali ke tubuhku yang sebenarnya!'', seru chulyong lalu tertawa.

Shinhye hanya melongo sambil menggengam erat selimut yang terlilit ditubuhnya.
''chulyong ah, kenapa uau begitu senang? Apa kau tidak menyadari apa yang kau lakukan padaku?'', teriak shinhye dengan mata berkaca2.

Chulyong berhenti tertawa, Ia baru menyadari bahwa shinhye begitu syok dengan apa yang ia alami.
''apa yang aku lakukan?'', tanya chulyong.
Shinhye tidak mampu berkata2 lagi karena mengira chulyong mempermainkan dirinya.

''mweo?? Hyaaaaa!!!'', teriak chulyong begitu terkejut setelah tahu bahwa terjadi sesuatu dengan dirinya dan shinhye semalam.
Uhm, bukan dengan dirinya tapi dengan tubuhnya.
''seungho memakai tubuhku untuk melakukan hal yang tidak! Astaga, seungho merenggut keperjakaanku'', batin chulyong.

Chulyong memandang shinhye lalu mendekati yeoja itu.
''shinhye ah, Tolong dengarkan aku'', kata chulyong.
''kau ingin aku mendengarkan apa? Kau membuatku kecewa chulyong ah!'', kata shinhye yang kini mulai menangis.
''segala sesuatu yang aku katakan, tolong kau percaya! Tubuhku tertukar dengan seungho. Seungho yang kau lihat kemarin itu aku, sedangkan chulyong yang kau lihat itu adalah seungho'', terang chulyong.

Shinhye menatap chulyong dan terlihat tatapan mata namja itu menunjukkan kejujuran.
Shinhye teringat kata2 seorang peramal yang ia temui.
Flash back
#''ketika orang yang kau cintai menjadi orang lain, dan orang lain menjadi orang yang kau cintai. Ini benar2 takdir yang menggelikan'', kata peramal itu#end.

''apa ini yang dimaksudkan oleh peramal itu?'', batin shinhye.
Shinhye menangis tersedu2 menghadapi kenyataan yang begitu membingungkan untuk dirinya.
''kalau itu benar, apa yang terjadi dengan kita, itu yang aku pikirkan? Apakah kau kembali menjadi chulyong? Lalu dimana seungho?'', kata shinhye.
Chulyong menghapus air mata yang mengalir dipipi shinhye, ''maafkan aku''.

Beberapa saat kemudian,
Shinhye dan chulyong keluar dari penginapan.
''selamat pagi park shinhye dan bang chulyong? Apakah tidur kalian nyenyak?'', kata tuan im.

Tuan im dan sepasukan prajurit dari biro keamanan telah berdiri di depan penginapan. Shinhye dan chulyong begitu terkejut mengetahui tuan im ada di tempat itu.
''mweo??'', seru shinhye dan chulyong kemudian saling memandang.
''kau tahu hukum di joseon bila seorang putri istana kedapatan melakukan perselingkuhan, hukumnya adalah pancung?'', kata tuan im tersenyum dengan nada mencemooh.

''pria ini apakah benar2 seungho yang tertukar tubuh?'', batin tuan im sambil menatap chulyong dengan seksama.

Tuan im menyuruh prajurit menangkap shinhye dan chulyong.
''lepaskan!!'', teriak chulyong memberontak.
''apa kau bisa menyuruh prajuritmu berhenti menarikku??'', teriak chulyong lagi.
''siapa kau hingga menyuruhku menghentikan prajuritku? Apa kau putra mahkota?'', kata tuan im menyelidik.
''aku bukan bagian dari istana joseon, tapi aku punya hak untuk membela diriku dan juga shinhye'', kata chulyong.

''pria ini berkata bukan bagian dari joseon, berarti dia bukan seungho'', batin tuan im.

''tuan im! Tuan im!'', seru chulyong lagi hingga membuyarkan lamunan tuan im.

Shinhye terlihat memberontak dengan terus menarik tangannya.
''kalian salah paham!'', teriak shinhye.
''kau bisa menjelaskan di depan ibu suri dan juga putra mahkota'', kata tuan im dengan senyum kemenangan.



=Biro Keamanan Joseon=
Shinhye dan chulyong dibawa ke penjara biro keamanan. Shinhye berada di ruang sebelah sel tahanan chulyong, mereka saling bersandar pada dinding yang sama dengan arah yang berlawanan.
''aku benar2 takut chulyong ah'', kata shinhye.
''apa kau takut karena kau akan di pancung? Aku tidak akan membiarkannya'', kata chulyong.
''aku mencoba untuk mempercayai apa yang kau katakan bahwa kau dan seungho bertukar tubuh. Jika itu benar, aku takut kalau aku sudah mati dipancung sebelum aku bisa menemui seungho''.

''aiss kenapa seungho tidak kembali, aku tidak ingat dimana aku berada tadi malam'', batin chulyong cemas.


=di sebuah penginapan=
Seungho berlari ke arah penginapan dengan tergesa2.
''aku melakukan itu dengan tubuh chulyong, aiss kenapa aku begitu bodoh'', kata seungho.

Seungho masuk ke penginapan dan mencari posisi kamar yang semalam dipakainya.
''ajumma, kau tahu dimana istriku berada? Dia ada di kamar ini semalam'', tanya seungho.

Ajumma pemilik penginapan tidak menyadari bahwa dirinya sedang berbicara dengan seorang putra mahkota.
''kau kemana saja? Kau membiarkan istrimu berselingkuh. Kau benar2 pria bodoh, apa yang kau lakukan, carilah istri yang baik. Istri yang baik akan menjadi cahaya untukmu dan keluargamu'', cerocos ajumma.
''mweo? Selingkuh??'',
''prajurit kerajaan menangkap istrimu dan juga selingkuhannya''.
''shinhye ditangkap??'', teriak seungho.

*pletak* ajumma itu memukul kepala seungho.
''jangan berteriak padaku. Kau jangan terlena hanya karena istrimu cantik, kau mengerti!!''.
''aiss!! Ajumma, kau tidak tahu bagaimana istriku''.

Terjadi percekcokan antara Seungho dan Ajumma pemilik penginapan dalam mempertahankan argumen masing2. Karena ajumma itu semakin banyak berbicara, seungho memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
''aku harus kembali ke istana'', guman seungho.


Yoona dan beberapa prajurit biro keamanan menyusuri daerah luar joseon untuk mencari seungho. Dari kejauhan dilihatnya sosok namja yang ia kenal.
''itu seungho'', kata yoona.

''yoo seungho???'', panggil yoona seraya melambaikan tangan ke arah namja itu.
Seungho menoleh dan terkejut melihat yoona dan beberapa prajurit ada disana.
''kau mencari shinhye?'', tanya yoona.
''ya tentu, jika aku mencarimu aku pasti akan menemuimu. Jelas2 aku mencari shinhye'', kata seungho.
''aiss, kau berubah ketus padaku seungho ah. Bersikaplah manis pada semua wanita agar kau tidak menyakiti hatinya''.


Yoona dan seungho serta prajurit yang mengiringinya beranjak pergi ke istana joseon.
Seungho berlari ke arah biro keamanan. Semua prajurit membungkuk ketika seungho melewati mereka.
''putra mahkota!'', panggil kepala penjara ketika melihat seungho memaksa masuk ke dalam penjara.
''aku ingin menemui istriku, aku benar2 marah karena sikapmu, kau mengerti?'', teriak seungho.

Seungho tetap memaksa masuk dan mencari sosok shinhye disetiap lorong penjara. Terlihat seorang yeoja tertunduk dan bersandar di dinding penjara. Chulyong juga menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan mata.

''shinhye ah'', panggil seungho lalu mendekati gadis itu.
Shinhye mendongakkan kepalanya dan terlihat wajah shinhye begitu pucat.
''seungho, kau benar2 datang'', ucap shinhye lalu tersenyum.

Shinhye berdiri lalu mendekati seungho yang terhalang oleh pintu penjara. Chulyong hanya melihat shinhye dan seungho tanpa berkata sedikitpun.
''shinhye ah mianhae'', kata seungho.

*bruukkkk* Shinhye jatuh pingsan.

Seungho terkejut melihat shinhye tiba2 pingsan lalu memanggil penjaga untuk membuka pintu penjara.
''aku akan membawa shinhye ke tabib istana'', kata seungho.
''maafkan kami, saat ini putri park dalam pengawasan tuan im'', kata prajurit tanpa membuka pintu sel penjara shinhye.

Chulyong mendengar shinhye pingsan juga turut panik, berkali2 mendobrak pagar kayu penjara itu.
''lepaskan aku, buka! Cepat buka!'', seru chulyong seraya menengok dari sela pintu pagar sel penjaranya dan melirik ke sel penjara shinhye namun tidak terlihat jelas.

Seungho mengambil pedang yang ada di dinding penjara lalu mengarahkannya ke penjaga penjara.
Kepala penjara terpaksa membuka pintu penjara itu, seungho bergegas masuk ke dalam penjara lalu membawa shinhye keluar. Seungho menoleh pada chulyong lalu menyuruh penjaga membuka pintu penjara untuk chulyong .


Tuan im yang berada didalam paviliun ibu suri mendapat laporan bahwa seungho memaksa membawa shinhye keluar penjara dan membebaskan chulyong.

Di dalam biro keamanan, seungho mengarahkan pedangnya ke beberapa prajurit yang berusaha menahannya.
''seungho ah, aku akan membawa shinhye keluar dari sini, percayalah padaku'', kata chulyong.
Seungho mengangguk.

Saat chulyong menyelinap keluar dari biro keamanan rombongan tuan im datang dan mencoba menghadang mereka.
''bang chulyong!!'', teriak tuan im.
''biarkan aku pergi!'', kata chulyong.
''apa aku harus membiarkan pergi seorang ketua gerombolan perampok yang telah lama menjadi daftar pencarian biro keamanan?''.
Chulyong begitu kaget dengan perkataan tuan im.
''apa?''.
Tuan im menunjukkan buku daftar pencarian orang dengan lembaran yang telah disobek dan memadukan dengan buku salinan yang lain.
''kau menyobeknya karena disini ada namamu bukan? Apa kau anggap biro keamanan begitu bodoh?''.

Seungho keluar dari biro keamanan dan melihat chulyong tidak segera pergi membawa shinhye.
''bawa shinhye pergi sekarang!!'', seru seungho.
Chulyong mengangguk lalu mulai menerjang terobosan barisan prajurit.

Terjadi pertarungan sengit antara chulyong dan barisan prajurit itu. Dengan tangan kosong chulyong melawan prajurit biro keamanan.
Shinhye masih belum sadarkan diri.

*sllllaaaaaatttttt*
Sabetan pedang mengenai tubuh shinhye yang masih berada di gendongan chulyong.

*slaaattt*
Lengan chulyong pun terkena sabetan pedang, namja itu hampir jatuh rebah namun segera menyeimbangkan posisinya kembali dan tetap melindungi shinhye yang sudah terkena sabetan pedang.

Seungho menyerang prajurit yang berusaha mengepung chulyong.
''tolong shinhye, selamatkan dia'', kata seungho.

Chulyong berlari semakin jauh dari biro keamanan dan menerobos barisan prajurit yang menghadangnya di depan pintu gerbang. Dengan sisa tenaganya karena terlalu banyak sabetan benda tajam, chulyong berhasil membawa shinhye keluar istana.

Seungho kewalahan menghadapi banyaknya prajurit yang menyerangnya. Seungho menjatuhkan pedangnya ketika banyak prajurit mengarahkan pedang padanya.


=Diluar istana joseon, rumah tabib=Chulyong membalut luka di lengannya sendiri, sedangkan shinhye dalam perawatan seorang tabib.

''apakah dia istrimu?'', tanya tabib itu.
''Aniyo, bagaimana keadaannya?'', kata chulyong.
''kau membawanya kemari tepat waktu, luka sayatan tidak begitu parah. dia sedang mengandung dan kandungannya sangat lemah''.
''apakah shinhye akan baik2 saja?''.
''jika dia tetap mempertahankan kandungannya, gadis itu bisa mati!''.
''tidak! Apa yang bisa membuat shinhye terus hidup?'', tanya chulyong lagi.
''Dia harus menggugurkan kandungannya'', kata Tabib itu.

Tidak disangka, shinhye sudah sadar dari pingsannya dan berdiri di depan pintu lalu mendengar ucapan tabib itu tentang kandungannya.

(Ost: Luna feat Kristal - Calling Out)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar