Green  Pencil

Sabtu, 08 Juni 2013

Sweet Innocence *15

Judul: Sweet Innocence 
Genre: Romance 
Part: 1-19 
Cast: 
Lee JiEun 
Lee Donghae Super Junior 
TOP/ Choi Seunghyun BigBang 
Jessica jung/ Jung sooyeon SNSD 

#lee dongchul: saudara kembar lee donghae (hanya di FF ini^^) 

Ost: ZiA - Hope It's You (With K.Will) 

Part *15 

Seunghyun mengantar jieun pulang ke rumah, tidak disangka donghae menunggu yeoja itu di depan rumah. Donghae tampak tidak senang saat jieun pergi dengan seunghyun. 
''kalau begitu jika aku sakit sama seperti seunghyun. Siapa yang kau pilih, seunghyun atau aku?'', tanya donghae. 
''mweo?'', kata jieun terkejut. 
(Ost: ZiA - Hope It's You (With K.Will)) 

''kau bicara apa donghae ah, kenapa kau seperti anak2?'', tanya jieun lagi. 
''aku hanya penasaran. Siapa yang kau pilih? Apa kau menyukai seunghyun?'', tanya donghae. 

Shindong mengintip dari balik tirai rumahnya karena mendengar suara ribut2 kemudian berdiri di teras. 
''lee jieun??'', panggil shindong seraya keluar dari rumah. 

Jieun menoleh ke arah teras dan melihat shindong berdiri dengan tongkat crack nya. 
''oppa?'', kata jieun. 
''apa yang kalian ributkan?'', tanya shindong. 
Namja itu menatap tajam ke arah donghae, 
''apa saat ini kau sedang marah pada jieun karena dia pergi dengan pria lain?'', tanya shindong pada donghae. 
''ne, hyeong! Aku sangat marah'', jawab donghae. 

''jika aku disuruh memilih, aku memilih seunghyun'', kata jieun. 

Donghae dan shindong reflek menoleh ke arah jieun. Seunghyun juga memandang ke arah yeoja itu. 
''apa katamu?'', tanya seunghyun. 
''jika aku disuruh memilih, aku akan memilih bersamamu'', kata jieun seraya tersenyum. 
''bodoh! kau salah jika memilihku'', kata seunghyun. 

Seunghyun berjalan masuk ke dalam mobilnya kemudian melajukan mobil itu. Jieun hanya bisa memandang mobil seunghyun berlalu darinya. 
''apa2an kau ini! Baboya!'', seru Shindong seraya memukul kepala jieun. 
''oppa! Neomu apha!'', kata jieun seraya mengusap kepalanya. 

Shindong memberi tanda pada jieun untuk menenangkan hati donghae. Jieun menghampiri donghae, 
''maafkan aku donghae ah! Tapi bukan berarti aku tidak memperhatikanmu. Aku tidak suka kata -jika-, karena sekarang kenyataannya, seunghyun sakit'', kata jieun. 
''aku tidak marah karena kau memilihnya, tapi kau lihat bagaimana sikap seunghyun terhadapmu?'', kata donghae. 
''annyeong hijumuseyo donghae ah! Persiapakan untuk latihan besok dengan atau tanpaku''. 

Donghae masuk ke dalam mobilnya dan jieun berjalan melewati shindong. 
''tetaplah bersama donghae. Aku tidak ingin hatimu tersakiti karena pria itu. Jangan keras kepala, ara?'', kata shindong. 
Jieun hanya terdiam kemudian masuk ke dalam rumah. 

Di dalam kamarnya jieun duduk di dekat jendelanya kemudian memandang keluar. Dia teringat ucapan seunghyun padanya. 
''aku tidak salah! Semuanya akan indah pada waktunya, hanya saja seunghyun tidak bisa menyelami itu dari awal sampai akhir'', batin jieun kemudian menghirup dan menghembuskan udara dalam2. 



=Rumah Donghae= 
Donghae bergegas masuk ke dalam kamar seunghyun. Seunghyun yang sedang terlelap, terkejut saat donghae menarik selimutnya kemudian mencengkram krah bajunya. 
''jangan sakiti jieun! Kau mengerti?'', kata donghae. 
''apa maksudmu?'', tanya seunghyun. 

Donghae memukul pipi kanan seunghyun hingga membuat bibir namja itu berdarah. 
''ini karena kau menyakitinya!'', kata donghae. 
''kenapa kau membela jieun? Jika kau menyukainya, silahkan! Sebesar apapun rasa sukanya padaku, aku tidak peduli!'', kata seunghyun. 

Donghae memukul seunghyun lagi hingga membuat seunghyun terdorong ke belakang. 
''kenapa kau tidak bersyukur ada seorang gadis yang menyukaimu dengan tulus? Sedingin itukah hatimu menghadapi seseorang seperti jieun?''. 
Seunghyun hanya terdiam kemudian mengusap pinggiran bibirnya yang berdarah. 
''aku tidak peduli! Keluar dari kamarku sekarang!'', kata seunghyun. 



=Keesokan harinya, Kantor SM Ent= 
Donghae keluar dari mobilnya kemudian masuk ke dalam lobi kantor. Ia terheran saat melihat beberapa staf karyawan berbaris rapi kemudian membungkuk memberi salam. 
''selamat datang, lee donghae!'', ucap mereka serempak. 
''mweo? Dong.. Donghae??'', kata donghae terheran. 

Jieun muncul dengan rangkaian bunga lalu memberikannya pada donghae. 
''selamat datang, lee donghae. Berjuanglah untuk persiapan debut pertamamu'', kata jieun. 
Donghae masih terheran dengan sikap karyawan SM Ent padanya. 

''ayo kita mulai berlatih! Keberhasilan tidak datang hanya dalam waktu semalam, tapi ada proses panjang yang harus dilalui, kita harus bergegas!'', ajak jieun lagi kemudian mendahului donghae. 
''jankkanman! Kenapa kantor jadi aneh seperti ini, apa kau bisa menjelaskan padaku?'', tanya donghae. 
Jieun menoleh kemudian tersenyum. 

Flash back 
#jieun berlari dari halte bus dan berdiri di depan kantornya. Dia adalah karyawan yang pertama kali datang pagi itu. Setiap staf yang datang diberinya pengarahan bahwa nama dongchul tidak berlaku lagi untuk donghae. 
''ketika donghae datang, kau harus memanggilnya donghae! Ingat, jangan kau panggil dongchul. Ara?'', kata jieun. 
''gamsa hamnida!'', kata jieun lagi.#end. 


Jieun masuk ke ruang latihan piano. Donghae berjalan dibelakang jieun. 
''apa sekarang hatimu sedang sangat sedih? Kenapa kau seolah baik2 saja?'', tanya donghae. 
Jieun duduk di depan sebuah piano kemudian memainkan jari jemarinya pada tuts2 itu. 
''ketika hatiku telah di sakiti, ajar ku memberi hati mengampuni. Ketika hidupku telah dihakimi, ajar ku memberi hati mengasihi'', penggalan lagu yang dinyanyikan jieun. 

Donghae tertegun, ''kenapa kau tidak memilihku saja? Aku jamin, kau tidak akan sakit hati''. 
Jieun tersenyum, ''kau bercanda? Lebih baik, kita berlatih sekarang! Debutmu hanya tinggal beberapa hari lagi, tidak selamanya kau bergantung dengan permainan pianoku di belakang panggung''. 
''nanti kau akan tahu bedanya takdir dan keinginan! Aku adalah takdirmu dan keinginanmu adalah seunghyun''. 
Jieun tersenyum, ''Arasseo! Sekarang berlatihlah''. 
Jieun berdiri di dekat piano yang sedang di mainkan oleh donghae. 



=Ruang Kerja Seunghyun= 
Sooyeon masuk ke ruang kerja seunghyun kemudian duduk berhadapan dengan namja itu. 
''apa kau sudah menyelidiki siapa gadis itu?'', tanya sooyeon. 
''aku sudah mencoba menyelidikinya namun aku belum menemukan hasil apa2'', jawab seunghyun. 
''jeongmalyo? Ini seperti bukan kau, kau tidak akan kesulitan dalam segala hal. Bukankah ini hal ringan untukmu?''. 
''ne! Tapi tentang ini, aku benar2 kesulitan''. 

Sooyeon mengangguk maklum kemudian menunjukkan berkas penilaian hasil akhir training donghae. 
''donghae punya bakat menyanyi. Ini luar biasa! Aku harap jieun melakukan tugasnya dengan baik'', kata sooyeon. 

Seunghyun mengangguk namun tidak berkomentar apapun, 
''kalian masih pacaran kan?'', tanya sooyeon. 
Seunghyun hanya terdiam. 
''selama ini aku belum pernah melihatmu bersama dengan seorang gadis kecuali dengan jieun'', kata sooyeon lagi. 

Seunghyun teringat kejadian di depan rumah jieun ketika ia mengacuhkan jieun yang mencoba perhatian padanya. 
Seunghyun meninggalkan sooyeon kemudian berlari ke tempat training piano. 

Seunghyun berhenti di depan pintu kemudian melihat jieun sedang melatih donghae bermain piano. 
''ini jauh lebih baik, donghae ah!'', kata jieun. 

Seunghyun tersenyum seraya memandang jieun. Yeoja itu tidak memperhatikan seunghyun yang terus memperhatikannya. 
''siapa yang paling kau sukai untuk menjadi artis? Donghae atau dongchul?'', tanya donghae kemudian menghentikan permainan pianonya. 
''aku belajar untuk melihat kenyataan jadi ku katakan bahwa donghae lebih kusukai'', jawab jieun. 
''kau akan menjadi hebat, donghae ah!'', kata jieun lagi. 
Donghae tersenyum, ''jika aku sudah menjadi orang hebat, apa kau akan menerimaku?''. 
''tidak perlu menjadi hebat untuk diterima orang lain''. 


Sooyeon berpapasan dengan seunghyun di koridor gedung itu. 
''apa kau melihat donghae? Aku menghubungi ponselnya tapi tidak di jawab'', tanya sooyeon. 
''donghae ada di ruang training piano'', jawab seunghyun. 


Di depan ruang latihan piano, Sooyeon melihat donghae dan jieun begitu akrab. 

Donghae menyentuh dagu jieun kemudian memandangi gadis itu. 
''apa kau sudah membersihkan lubang hidungmu?'', tanya donghae. 
''ne!!'', jawab jieun. 
''bagaimana dengan lubang telingamu?''. 
''ne!!''. 

Donghae menoleh ke arah pintu dan melihat sooyeon berdiri di sana. 
''uhm! sooyeon ah?'', kata donghae. 
''mianhaeyo aku mengganggu kalian berdua'', kata sooyeon. 
''kau tidak boleh salah paham. Aku dan donghae tidak sedang melakukan apapun'', kata jieun. 
''aku melihatmu seperti gadis yang meminta perhatian pada setiap orang. Sebenarnya siapa yang kau sukai?'', tanya sooyeon. 

Donghae beranjak kemudian menghampiri sooyeon. 
''aku dan jieun hanya berteman'', kata donghae. 
''ne! Aku dan donghae hanya berteman'', kata jieun. 

Sooyeon memberikan sebuah map berwarna biru pada jieun. 
''bagaimana dengan latihannya?'', tanya sooyeon. 
''neomu johda! (sangat baik)'', jawab jieun. 
Sooyeon memberi salam kemudian keluar dari ruangan itu. 
''apa latihanku sudah selesai?'', tanya donghae. 
''wae gurae?'', jawab jieun. 
''aku ingin pergi menemui sooyeon''. 
Jieun mengangguk, ''kau pergilah! Lakukan mana yang lebih penting untuk hidupmu''. 
''kenapa kau berkata seperti itu? Kau keberatan? Katakan saja!''. 
''tidak! Aku sedang belajar memahami sikapmu, jadi pergilah dengan tenang''. 
Donghae beranjak dari tempat duduknya kemudian keluar dari ruangan itu. 

Jieun memandang tuts piano itu kemudian menyentuh dengan jarinya. 
*ting tang ting* bunyi melodi tuts piano itu. 


Sore harinya, 
Jieun berlari mengejar mobil seunghyun yang keluar dari basement gedung SM Ent. 
''manager??'', panggil jieun seraya terus berlari. 

Seunghyun fokus menyetir tanpa memperhatikan seorang yeoja berlari di belakang mobilnya. 
''seunghyun ssi?'', seru jieun. 
Seunghyun menoleh ke arah spion mobilnya dan melihat jieun berlari mengejar mobil itu. 

*sttttt* dengan sigap, seunghyun menghentikan mobilnya. Namja itu keluar dari mobil kemudian menghampiri jieun yang sedang berdiri seraya memegang lututnya. 
''kenapa kau lakukan hal bodoh lagi?'', kata seunghyun. 
''seunghyun ssi, aku ingin bertanya satu hal padamu. Setelah itu aku akan belajar untuk melupakan semua tentangmu'', kata jieun. 
''mweo?''. 
''benarkah kau tidak menyukaiku?''. 
''ne!''. 
''kalau begitu, kenapa kau mencoba melindungiku untuk tidak mengatakan pada donghae dan sooyeon bahwa aku penyebab kecelakaan itu?''. 
''aku hanya kasihan padamu. kau sudah selesai bertanya?''. 

Jieun terdiam dan hanya memandang ke arah seunghyun, 
''katakan bahwa kau sudah menyerah untuk menyukaiku'', kata seunghyun lagi. 
''menyerah? Aku tidak akan menyerah karena ku pikir ini hanya tinggal selangkah saja'', kata jieun. 
Seunghyun mengacuhkan jieun kemudian membuka pintu mobilnya. 

''seunghyun ssi! Mungkin ada seseorang yang berkata kepadamu bahwa dia begitu mencintaimu dan akan tetap setia padamu tapi kemudian dia meninggalkanmu. Aku berkata bahwa aku menyukaimu tapi mungkin 5 menit lagi aku bisa berkata bahwa aku tidak menyukaimu, jadi jangan khawatir. Tapi aku ingin agar kau tahu bahwa ada pribadi yang berkata padamu *aku mengasihimu lebih dari yang kau tahu* yaitu Tuhan. Tuhan mengasihimu seunghyun ssi, terima kasih untuk tidak mencintaiku'', cerocos jieun dengan mata berkaca-kaca. 
''aku harap kau tidak akan menungguku untuk mencintaimu, jieun ah. Karena kau akan menungguku selamanya'', kata seunghyun. 

Seunghyun memandang gadis itu kemudian masuk ke dalam mobilnya. Namja itu menginjak pedal gas dalam2 hingga mobil itu melaju dengan kencang. 
Jieun tertunduk. Yeoja itu menangis sembari jari tangannya mencengkram tali slempang tasnya. 


Seunghyun didalam mobil terlihat gusar kemudian memukul stir mobilnya berkali2 dengan kepalan tangannya. 
*swinggg* Seunghyun memutar arah kemudian melajukan mobilnya dengan sangat kencang. 


Jieun masih tertunduk dan meneteskan air mata. Tiba2 tangannya di tarik seseorang kemudian memeluknya. Jieun terkejut kemudian melepaskan diri dari pelukan orang asing itu. 
''seunghyun?'', seru jieun saat mendongakkan kepalanya melihat siapa pria yang tanpa ijin memeluknya. 

Namja itu menarik tubuh jieun kemudian memeluknya lagi. 
''aku menyukaimu, lee jieun! Apa kau dengar?'', kata seunghyun. 
''ani! Deudji anhayo! (tidak! Aku tidak mendengarnya)'', kata jieun seraya menggelengkan kepalanya. 
''aku menyukaimu, lee jieun! Saranghae! Jieun ah, saranghae''. 
''tapi, apakah ini seunghyun yang ku kenal? Kenapa kau berubah pikiran?''. 
''tolong tampar pipiku agar aku segera bangun dari mimpiku!'', kata jieun lagi. 

Seunghyun melepas pelukannya kemudian *cuupp* namja itu mencium pipi jieun. 
''apa kau pikir kisah indah hanya ada di drama2 korea atau di dunia fantasi? Kau salah jieun ah, kadang Tuhan menjawab doamu dengan tiba2 seperti sekarang ini'', kata seunghyun. 
Jieun memandang seunghyun kemudian tersenyum. 



=Di dalam mobil seunghyun= 
Jieun berkali2 memandang seunghyun yang sedang sibuk menyetir. 
''apa kau tidak bosan memperhatikanku?'', tanya seunghyun. 
''ani! aku tidak akan bosan! Mungkin selamanya aku tidak akan bosan!'', jawab jieun. 
''apa kau sudah makan?''. 
''belum, aku sangat lapar sekarang. Aku ingin makan banyak''. 
Seunghyun tersenyum, ''bagaimana dengan daging asap asam manis?''. 
Jieun tersenyum, ''ne!!''. 



=Di sebuah restoran= 
Jieun memandang bermacam2 hidangan di atas mejanya. 
''banyak sekali!'', guman jieun. 
''bukankah kau bilang ingin makan banyak?'', kata seunghyun. 
''ne!!'', kata jieun seraya memegang sumpitnya dengan semangat. 

Seunghyun menyumpit sepotong daging asap yang ada di piring lalu menyuapi jieun. 
''daripada kau banyak bicara, lebih baik kau banyak makan'', kata seunghyun. 
''aku bisa makan sendiri, manager'', tolak jieun. 
''manager? Kau memanggilku manager disaat kita sedang kencan?''. 
''lalu aku harus memanggilmu apa?''. 
''chagiya!''. 
Jieun terpingkal, ''akan terasa aneh! Aku tidak menyangka pria kaku dan angkuh sepertimu, mau dipanggil chagi''. 
''aku angkuh?''. 
Jieun mengangguk, 
Seunghyun tersenyum. 

Jieun memandang senyuman seunghyun tanpa berkedip. 
''kenapa kau nekat menyukaiku? Apa kau tidak takut jika kemudian hari aku akan menyakitimu lagi?'', tanya seunghyun. 
''aku mencoba untuk berani melangkah lebih jauh, aku juga berpikir mungkin kau akan menyakiti hatiku, tapi asal kau tahu, ketika cintamu padaku sirna, aku tidak akan berhenti peduli padamu!'', kata jieun. 



=Malam hari, Rumah Jieun= 
Seunghyun dan jieun keluar dari mobil. Namja itu menggandeng tangan jieun erat. 
''eomma?'', panggil jieun saat melihat ibunya duduk di teras rumah bersama shindong. 

Ajumma itu menoleh ke arah keduanya. 

*degggg* seunghyun begitu terkejut saat melihat ajumma yang dipanggil ibu oleh jieun. 
(Ost Lee Seulbi- The person i love) 
''aku mengenal wanita ini. Ya, dia seperti ibuku?'', batin seunghyun seraya memandang ke arah nyonya sila.

''Ibu, Kau masih hidup?'', ucap seunghyun. 
Ost: ZiA - Hope It's You (With K.Will) 

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar