Green  Pencil

Sabtu, 08 Juni 2013

Nami Romance *7

Judul: Nami Romance
Genre: Action, Romance, Comedy
Part: 1-10
Cast:
Cha Na Mi (You)
Lee SeungRi (BigBang)
Choi Siwon (Super Junior)
Park Gyuri (Kara)
Ost: Kim Hyun Joong - Kiss Kiss

Part *7

Tuan cha dan seungri kabur dari kejaran tiga pria asing itu.
Tiba2 seungri mengatakan hal yang membuat tuan cha terkejut,
''tuan cha, kau mantan anggota polisi'', kata seungri.

Ajeossi itu berusaha menutupi kebenaran yang berusaha diungkapkan seungri tanpa bertanya bagaimana seungri tahu mengenai dirinya 15 tahun silam.
''seungri ah, kenapa kau bicara ngawur?'', kata tuan cha dan mencoba menenangkan diri dan terus bersikap biasa.
''brigadir polisi cha chunsu! Bukankah itu pangkat terakhir yang paman sandang?''.
Tuan cha menghela nafas karena merasa ia tidak bisa menutupi rahasia yang sudah ia simpan selama bertahun2 dari seungri.
''bagaimana kau tahu semuanya? Ya rahasia yang ku pendam selama 15 tahun'' tanya tuan cha.
''Bahkan Kau lebih banyak tahu dari yang aku ingat'', kata tuan cha lagi.
Seungri tersenyum lalu memandang tuan cha, ''ya, aku tahu semuanya paman, tujuanku datang ke pulau ini untuk menemuimu''.

Seungri menunjukkan kartu anggota miliknya yang ia ambil dari dalam dompet.
''lee seungri, dari badan intelegen negara korea selatan'', kata seungri.
Tuan cha mengambil kartu yang disodorkan oleh seungri lalu membacanya sekali lagi.
''kau seorang intel? Lalu kenapa kau jauh2 dari seoul menemuiku di sini?'', tanya tuan cha.
''aku tidak akan terburu2 memberitahu paman!'', kata seungri.

Tuan cha merenung2 lalu teringat telah meninggalkan nami sendirian di rumah sekian lama dengan pintu kamar terkunci.
''aigoo!! Nami!!'', pekik tuan cha.
''wae gurae?'', tanya seungri.
''aku mengunci nami seharian di kamarnya! Aku harus pulang!''.
''aku ikut paman!''.


=Rumah Nami=
Nami menunggu ayahnya yang tidak kunjung kembali dengan perut yang sudah tidak mau diajak kompromi karena menahan lapar.
''aku lemas sekali'', kata nami sambil mengusap perutnya.

Yeoja itu merebahkan diri dan mencoba untuk tidur.
''ya ampun, aku tidak bisa tidur dengan perut lapar!'', gerutu nami.

*cekret* Pintu kamar nami terbuka, tuan cha dan seungri sudah berdiri di depan kamar yeoja itu.
''ayah, aku lapar'', ucap nami lirih lalu beranjak dari tempat tidurnya.

*brukk* Yeoja itu jatuh pingsan.
Seungri bergegas membopong gadis itu dan merebahkannya diatas tempat tidur.
''seungri ah, tolong jaga nami, aku akan memasak bubur'', kata tuan cha lalu bergegas pergi ke dapur.

*tap tap tap* suara langkah kaki tuan cha semakin jauh dan tidak terdengar lagi.

Seungri menepuk pipi nami dengan harapan gadis itu siuman.
''hei nami ah, hanya ini tenagamu? Kau tidak bisa menahan lapar untuk setengah hari saja?'', tanya seungri sambil menekan hidung yeoja itu dengan telunjuknya.

Tiba2 nami mencengkram jari telunjuk seungri kemudian membuka matanya hingga membuat seungri terhenyak kaget dan terjatuh ke belakang.
''aku sekarang tahu ayah tidak marah padaku'', guman nami lalu bangun dari tempat tidurnya.
Nami mencoba mengintip diluar kamarnya lalu ia kembali ke dalam kamarnya.
''kau membuatku kaget setengah mati!'', guman seungri.

Nami memandang seungri yang masih terlihat kaget.
Yeoja itu tertawa cekikikan, ''aduh perutku sakit!''.
''kau pura2 pingsan? Aiss!! Anak macam apa kau ini!'', teriak seungri.

Nami menepuk tubuh seungri lalu tersungging senyum dibibirnya.
''seungri ssi, kau masih disini? Ya aku yakin karena kau tidak akan ke seoul tanpaku'', kata nami lalu memeluk namja itu.

Perlahan seungri membalas pelukan nami lalu mengusap rambut yeoja itu.
''ya, aku masih disini! Ada hal yang harus ku selesaikan'', kata seungri.
''apa sulitnya kau berkata-aku akan ke seoul bersamamu nami ah-?''.
''kau terlalu percaya diri!''.

*tap tap tap* suara langkah kaki tuan cha berlari semakin mendekat.
''nami ah, bubur panas datangggg!!'', teriak tuan cha dari luar kamar nami.

Nami sontak melepas pelukannya dan bergegas kembali ke tempat tidurnya.
''ayah??'', kata nami dengan suara lirih lalu memandang wajahnya sayu.
''gadis ini pandai sekali berakting!!'', batin seungri.


=Penginapan bibi sora=
Siwon menemui bibi sora dan menanyakan seseorang bernama lee seungri.
''apa bibi pernah melihat seorang namja dengan tinggi 175 cm pernah menginap disini?'', tanya siwon.
''siapa yang kau maksud?'', tanya bibi sora.
''gurae, Apakah ada pria bernama lee seungri datang ke tempat ini?''.
''aku tidak ingat, tapi nami pernah menyembut pria bernama seungri''.

Siwon mencoba mengingat2 seorang gadis bernama nami.
''mweo, gadis itu? Aiss kenapa aku harus berurusan dengan gadis itu lagi''.

''kenapa nami merahasiakan hal ini dariku? Apa gadis itu anggota komplotan seungri? Aiss, tidak mungkin! Gadis itu begitu naif untuk menjadi seorang penjahat!'', batin siwon.

Bibi sora menghentikan aktifitasnya sesaat lalu memandang siwon.
''kenapa kau mencari pria yang bernama seungri?'', tanya bibi sora.
''aku harus membawanya ke seoul!'', jawab siwon.
''astaga! Pria seoul waktu itu kembali ke seoul karena anjingnya melahirkan dan sekarang kau jauh2 datang kemari hanya untuk mencari seorang bernama seungri! Benar2 kalian mempersulit diri sendiri''.


Tidak lama kemudian,
Siwon berdiri didepan rumah nami, perlahan ia mulai mengetuk pintu rumah yeoja itu.

*tok tok tok*
''annyeong haseyo???'', seru siwon seraya terus mengetuk.

Nami yang sedang menikmati bubur memandang ke arah tuan cha
''aku mendengar seseorang mengetuk pintu rumah kita'', kata nami.
''jankkanman!?'', kata tuan cha.
''biar aku saja ayah!''.
Tuan cha menggeleng dan menyuruh nami tetap di kamarnya.

''annyeong hasimnikka ajeossi'', sapa siwon *bow* saat melihat tuan cha membukakan pintu untuknya.
Tuan cha memperhatikan namja yang berdiri di depan rumahnya itu.
''kau??'', tanyanya.
''jeoneun choi siwon imnida'', kata siwon.
Tuan cha mengangguk, ''ada perlu apa kau kemari?''.
''apakah nami ada di rumah?''.
''ya! Nami sedang sakit''.
''aku melihatnya tadi baik2 saja'', guman siwon.
''wae??'', tanya tuan cha.
''uhm aniyo paman, aku ingin bertemu dengan nami, sebentar saja''.

Seungri penasaran dengan tamu yang datang ke rumah nami. Kemudian seungri mengintip dari balik pintu dan melihat paman cha sedang berbicara dengan siwon.
''Siwon bisa datang kemari? Apa dia mencariku? Seharusnya dia tidak tahu aku disini'', guman seungri lalu bergegas menemui nami.
''kalau ada orang mencariku, jangan katakan apapun tentangku'', kata seungri panik.
''aku tidak mau berbohong'', kata nami.
''upahnya aku akan membawamu ke seoul''.
''jeongmalyo?''.
Seungri mengangguk.
Nami tersenyum lalu mengacungkan ibu jarinya.

Tuan cha masuk ke kamar nami dan menyuruh anaknya itu menemui siwon.
''pria yang di dermaga itu ingin menemuiku?'', tanya nami pada ayahnya.
''ne!'', jawab tuan cha.
''apakah lagi yang ingin dia tanyakan?''.
''temui saja''.

Nami melihat siwon berdiri di halaman rumahnya.
''kau sakit?'', tanya siwon.
Nami menggeleng kemudian mengangguk.
''aku tidak percaya padamu. Ayo ikut aku sebentar, ada hal yang ingin aku tanyakan''.
''mweosseulkka?''.
''ikut saja!!''.

Siwon dan nami berjalan menyusuri jalanan desa.
''nami ah, apa kau mengenal pria bernama lee seungri?'', tanya siwon.
Nami terdiam dan hanya menarik2 lengan sweaternya.

#''kalau ada orang mencariku, jangan katakan apapun tentangku''.
''upahnya aku akan membawamu ke seoul''#
Kata2 seungri terngiang2 didalam pikiran nami.

''uhm, lee seungri? Apakah dia penyelam kerang sepertiku? Atau dia seorang petani lobak?'', tanya nami pura2 tidak mengetahui tentang sosok lee seungri.
''jeongmalyo? Kau tidak mengenal lee seungri? Seorang pria yang datang dari seoul. Aku yakin kau mengetahuinya. bukankah kau cepat tertarik dengan pria yang berasal dari seoul?'', selidik siwon.
''hyaaa, kau anggap aku gadis apa, yang gampang tertarik dengan pria? Aku saja tidak tertarik denganmu, bukankah kau juga dari seoul?'', teriak nami emosi.
''hyaa, jangan membawa2 namaku, aiss!!'', gerutu siwon.
''kau yang memulai! aku pulang!!''.
Nami berbalik arah namun namja itu menghalangi jalan nami.
''sebaiknya kau berhati2 dengan pria bernama lee seungri!'', kata siwon.
''ada apa dengan lee seungri? Apa dia seorang penjahat atau teroris yang berbahaya?'', tanya nami.

Nami melihat sebuah kedai tidak jauh dari tempat itu lalu menarik tangan siwon dan mengajaknya masuk ke kedai itu.
''ajumma, beri aku dua gelas arak beras'', seru nami lalu memilih duduk di dekat pintu kedai.
''mweo? Dua gelas Arak beras untuk siapa?'', tanya siwon.
''untukku dan untukmu!''.
''sireo, anjoahae (aku tidak suka)'', Siwon menggelengkan kepalanya.
''jangan katakan tidak suka jika kau belum pernah merasakan bagaimana enaknya arak beras khas pulau nami'', cerocos nami.
''lebih baik kita pergi dari kedai ini'', kata siwon lalu beranjak dari tempat duduknya.
''jika kau pergi, aku tidak akan memberitahumu dimana pria bernama lee seungri itu berada''.

Ajumma pemilik kedai memberikan dua gelas arak beras di meja nami.
Siwon hanya memandang arak beras miliknya sedangkan nami sudah meneguk habis miliknya.
''cepat minum!!'', kata nami.
Siwon mengangguk terpaksa.

*glekkk* Siwon meneguk habis segelas arak beras itu.
Siwon memandang gelas kosong yang ia pegang lalu tersenyum.
''ajumma, beri aku segelas lagi'', kata siwon.
Nami sangat senang saat melihat siwon menyukai arak beras itu.

Author pov
#Nami cocok menjadi duta pariwisata, uda mempromosikan tempat terfavorit mencari sinyal ponsel dan juga berhasil mempromosikan arak beras khas pulau nami#end.

''maseseo?'', tanya nami.
''ne, neomu maseseo (sangat enak)'', jawab siwon tersenyum.
''aku harap pria ini lupa pernah bertanya tentang lee seungri padaku'', batin nami tersenyum sendirian.
''siwon ssi, aku sarankan jangan menghakimi hal2 terlalu cepat'', kata nami.
''aku seorang pria memiliki empat putra. Ia mengutus anaknya untuk melihat sebuah pohon pir yang besar'', kata nami lagi.
''kau ingin berdongeng?'', tanya siwon.
''dengarkan dulu! Anak pertama pergi pada saat musim dingin, yang kedua pada musim semi, yang ketiga pada musim panas dan putra bungsu pada musim gugur. Keempatnya pergi dan kembali lalu menggambarkan apa yang mereka lihat''.
Siwon mulai tertarik dengan cerita nami.
''anak pertama mengatakan bahwa pohon itu jelek, apa kau tahu kenapa?''.
''ya karena ia pohon pir itu tumbuh pada musim dingin. Kau tidak bisa melihat apapun kecuali batangnya''.

Nami mengangguk lalu melanjutkan ceritanya.
''yang kedua mengatakan bahwa pohon pir itu ditutupi dengan tunas hijau dan menjanjikan, kau tahu kenapa?''.
''karena ia melihat pohon itu pada musim semi, kau bisa melihat semua tanaman bertumbuh pada musim semi, musim semi tanda kehidupan''.
''anak yang ketiga mengatakan pohon pir banyak bunga dan tampak sangat indah, kau tahu apa yang dikatakan anak bungsunya?''.
''apa yang dia katakan? mungkin saja dia akan berkata bahwa pohon itu sudah berbuah''.
''benar! Banyak orang berkata tentang hal yang sama tapi dengan pendapat yang berbeda''.
Nami melanjutkan kata2nya,
''kita tidak bisa menilai pohon hanya dari satu musim saja, begitupun dengan seseorang. Ada hal dimana kita melihat ia begitu menyedihkan atau begitu menyenangkan''.
Siwon tersenyum kemudian memandang gadis yang duduk di hadapannya itu.
''kau lebih pintar dari yang aku duga!''.


=di rumah nami=
Seungri terlihat kuatir dan berkali2 dirinya menengok ke arah pintu rumah memastikan nami kembali dan berkata -semua beres, tenang saja-

''ya nami itu gadis yang sulit di tebak, dia tidak akan sepenuhnya berpihak padaku'', batin seungri.

Seungri membayangkan apa yang dikatakan nami pada siwon.
#oh pria yang bernama lee seungri itu ada dirumahku, dia memang menyebalkan. Ucapannya selalu penuh kebohongan#
Tiba-tiba kata2 nami menggema didalam pikiran seungri.
''andweeeeee!!!'', teriak seungri.

Tuan cha melihat seungri begitu gelisah.
''apa yang kau khawatirkan?'', tanya tuan cha.
''aniyo ajeossi! Kenapa nami tidak juga kembali?'', tanya seungri.
''jangan khawatir, nami akan baik2 saja!''.
''aku percaya nami sudah cukup baik menjaga dirinya tapi aku takut gadis itu tidak bisa menjaga rahasia''.
''rahasia apa? Apa yang kalian sembunyikan dariku? Apa ini menyangkut posisimu sebagai anggota bin?''.
''tidak, nami bahkan tidak tahu aku seorang intel''.


=Penginapan bibi sora=
Hari sudah larut malam, gyuri menunggu siwon tidak kunjung kembali dan ingin menghubungi namja itu tapi ponselnya no signal.
''ajumma, aku akan pergi sebentar'', kata gyuri pada bibi sora.
''cepat kembali. jangan lupa pakai sweatermu'', kata bibi sora.
''ne, gamsa hamnida'', gyuri *bow*

Gyuri merapatkan sweaternya dan berjalan ke arah bukit karang yang sudah agak gelap karena waktu menunjukkan pukul 05.00 pm KST.

Sesampainya di bukit karang, gyuri tidak melihat siwon ada disana.
Tiba2 terdengar sebuah ponsel berdering, gyuri mencoba mencari sumber suara untuk memastikan bahwa itu adalah suara ponsel walau diantara suara deru ombak memecah karang.

Tidak berapa lama, Gyuri melihat sebuah ponsel didekat kakinya kemudian dipungutnya ponsel itu lalu diamati dengan seksama.
''ini ponsel siapa? Tidak mungkin penduduk pulau ini memiliki ponsel secanggih ini'', guman gyuri.

Gyuri membuka data-data termasuk foto dan pemutar musik.
''pemilik ponsel ini menyukai musik bigbang'', kata gyuri seraya tersenyum dan terus menelisik.

Gyuri menikmati lagu love song bigbang dari ponsel itu seraya membuka foto2 yang ada di memori ponsel itu.
''mweo??'', seru gyuri terkejut dengan foto2 yang ia temukan.



=di kedai arak=
Siwon sudah mabuk dengan kepala tergeletak di atas meja, beberapa gelas arak beras berjajar di atas mejanya.
''hei siwon ssi, ayo kembali, ini sudah malam'', kata nami sambil menggoyangkan tubuh siwon.
''kembalilah dulu'', kata siwon dengan suara parau.
''baiklah, jib e gayo, annyeong'', kata nami lalu merapikan sweater.

Saat hendak melangkah keluar, tangan yeoja itu ditarik oleh siwon.
''katakan padaku dimana lee seungri? Kau ingin menjadi polisi bukan? Aku bisa menolongmu untuk menjadi seorang polisi'', kata siwon.
''mweo? Mweoya??'', seru nami.



Disaat yang sama, gyuri yang sudah kembali dari bukit karang membuka kembali memori ponsel yang ia temukan itu. Dilihatnya foto2 seungri mengenakan seragam dinas badan intelegen negara korea selatan.
''seungri seorang anggota BIN'', guman gyuri.

(Ost: Kim Hyun Joong - Kiss Kiss)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar