Green  Pencil

Sabtu, 15 Juni 2013

Finding Destiny *11


Judul: Finding Destiny
(Sekuel dari Eagle or Chicken? Diary)
Genre: Saeguk, Friendship, Romance
Part: 1- 13
Cast:
Park Shin Hye
Yoo Seung Ho
Bang chul yong / Mir MBLAQ
Lee Hongki (FT Islands)
Im Yoona (SNSD)

Ost: Davichi - Love oh Love

Part *11

Chulyong membawa shinhye ke rumah seorang tabib. Dan tabib itu memberi pernyataan bahwa kesehatan gadis itu tidak baik.
''apakah itu berarti shinhye harus menggugurkan kandungannya??'', tanya chulyong.
Tabib itu mengangguk, ''ne!''.

Tidak disangka shinhye yang sudah sadar dari pingsannya berdiri di depan pintu lalu mendengar ucapan tabib itu dengan chulyong.

''shinhye ah??'', kata chulyong ketika melihat shinhye berdiri didepan pintu kamar.

Shinhye tidak mampu berkata apapun, matanya berkaca2 menahan tangis, kemudian air matanya mengalir membasahi kedua pipinya.
''tidak, aku tetap ingin bayi ini hidup. Jangan kau ambil dia dari padaku'', kata shinhye sambil menahan sakit luka tebasan pedang dipunggungnya.

Chulyong beranjak lalu mendekati shinhye.
''shinhye ah, jika kau mau, aku ingin melindungimu dan bayimu. Hidup di istana sangat beresiko bagimu. Bagaimana perlakuan orang2 itu terhadapmu? Kau jangan kembali ke istana'', kata chulyong.
Shinhye menggeleng, ''aniyo. Aku tidak tahu bagaimana seungho sekarang? Apakah dia baik2 saja atau dia terluka dan harus menahan sakitnya sendirian''.


=penjara biro keamanan=
Seungho duduk tertunduk didalam penjara.
''seungho ah! Pssttt psstt'', bisik seorang namja memanggil seungho.
Seungho menoleh ke arah sumber suara.
''hongki ah, kenapa kau disini?'', kata seungho saat melihat hongki ada disana.
''apakah kau tahu bagaimana keadaan shinhye sekarang?''.
Seungho menggeleng, ''molla! Aku sangat khawatir padanya. Shinhye terluka''.
''jangan khawatir, aku akan mencari shinhye untukmu'', kata hongki seraya mengacungkan ibu jarinya.

Disaat yang sama, yoona yang baru saja masuk ke dalam biro keamanan mendengar pembicaraan hongki dan seungho.
''hongki dan seungho sedang membicarakan shinhye?'', batin yoona kemudian beranjak keluar dari tempat itu dan memilih menunggu hongki di halaman biro keamanan.

Tidak berapa lama, hongki keluar dari biro keamanan.
''lee hongki, apa kau ingin masuk ke dalam penjara karena melindungi seorang pemberontak?'', tanya yoona.
''apa maksudmu? Pemberontak?'', tanya hongki.
''ya!! Kau tidak khawatir seorang putra mahkota saja bisa masuk penjara hanya karena melawan aturan istana, bagaimana denganmu yang hanya seorang guru di sekolah seni?''.
''kenapa kau tidak segera sadar yoona ah?''.

Hongki bergegas pergi dari biro keamanan.
''kau pergi berpura2 tidak ada hal yang kau sembunyikan. Aku akan menyelidikinya sendiri''.
''dan kau hongki ah, kau akan terkejut'', kata yoona lagi.


=disuatu tempat, di luar istana=
Chulyong memapah shinhye yang masih lemah keadaannya berjalan menyusuri jalanan diluar istana joseon.
''kau seharusnya masih dalam perawatan tabib, aiss'', gerutu chulyong.
''aku takut tabib itu akan mengambil janinku, arasseo?'', kata shinhye.
''Hyaa, kenapa kau keras kepala? Bagaimana kau bisa menyelamatkan bayimu jika kau tidak menyelamatkan nyawamu sendiri?'', teriak chulyong.
''jangan berteriak padaku!! Kau membuat perutku semakin sakit'', seru shinhye.


=paviliun ibu suri, Istana Joseon=
Yoona dan ayahnya sedang menemui ibu suri.
''aku lihat shinhye terluka, itu bagus bukan?'', kata tuan im.
Ibu suri tersenyum, ''ya, tapi yang ku takutkan jika terjadi hal buruk dengan shinhye, seungho akan menyalahkan dirinya''.
''ibu suri jangan khawatir'', kata yoona.
Ibu suri mengangguk, ''aku harap demikian''.

''3 hari lagi perayaan ulang tahun anda'', kata yoona lagi kepada ibu suri.
''aku ingin hal yang istimewa terjadi saat perayaan ulang tahunku'', kata ibu suri.
''apakah seungho baik2 saja? dia pasti sangat menderita di dalam penjara. Aku belum menengoknya''.
''Kepala biro keamanan, aku minta kau keluarkan seungho dari penjara'', kata ibu suri lagi.
''jika aku keluarkan seungho dari penjara akan membuat dewan menteri menganggap anda pilih kasih. Seungho melindungi seorang buronan'', kata tuan im.

Tuan im pov
#seungho didalam penjara ataupun diluar penjara itu tidak masalah. Aku perlahan bisa menguasai joseon. Wanita tua renta ini dengan mudah dapat aku manfaatkan. Yoona sudah mendapat tempat terbaik dihati wanita tua ini dan itu tandanya tinggal sedikit waktu lagi#end.


Ibu suri mengunjungi seungho didalam penjara biro keamanan. Terlihat seungho sama sekali tidak menyapa kehadiran ibu suri.
''seungho ah??'', panggil ibu suri.
''aku akan mengeluarkanmu dari penjara, kau ingin tahu bagaimana keadaan shinhye bukan?'', kata ibu suri.

Mendengar ibu suri menyebut nama shinhye, seungho menoleh.
''apa yang anda rencanakan? Aku tidak menyangka orang yang aku hormati sejak dulu adalah orang yang jahat. Anda yang dulu sangat bijaksana, sekarang aku tidak akan menganggap anda sebagai orang aku cintai''.
''apa katamu?''.

Ibu suri menyuruh penjaga membuka pintu penjara untuknya lalu masuk ke dalam dan berdiri di dekat seungho.
''Joseon tidak butuh orang seperti anda. Joseon hanya butuh pemimpin yang bijaksana dan itu tidak aku dapatkan dari anda sekarang'', kata seungho.
''mweoya? Seungho ah'', ucap ibu suri yang terlihat terkejut karena ucapan seungho yang terlalu berani.
''jika anda berharap untuk aku menuruti keinginanmu, anda akan menungguku selamanya''.
''apa kau seungho yang ku kenal? Kau seperti orang lain''.
''seharusnya aku yang bertanya seperti itu, aku tidak melihat orang yang aku kenal dulu. Anda menjadi seorang yang berbeda. Amarah, keangkuhan itu ada didalam diri anda sekarang''.


=Kamar Hongki=
Namja itu menyibakkan selimutnya dan berganti posisi tidur.
''ini rumit! Sangat rumit! Ayolah hongki ah, berpikirlah dengan baik!!'', ucap hongki.


=didalam hutan, jauh diluar istana joseon=
Shinhye sedang menikmati hangatnya api unggun di tengah malam yang begitu dingin, berkali2 ia mengusap lengannya karena kedinginan.
''apa kau kedinginan?'', tanya chulyong.
''ne, dingin sekali disini, apa kau selalu tidur dengan kedinginan? Apa kau mempunyai selimut?'', tanya shinhye.
''aku tidak pernah tidur dengan selimut. Dan kau tahu, seingatku Tuhan tidak pernah memberiku demam''.
Shinhye tersenyum,

Anak buah chulyong memperhatikan mereka berdua dari jauh.
''kau lihat, ketua menjadi orang berbeda lagi. Ini hal aneh yang ku lihat, ketua perhatian pada seorang wanita'', kata seorang pria berkumis itu.
''ne, masseumnida! siapa wanita itu. Kau lihat mata ketua berbinar2 menatap wanita itu'', kata seorang yang lain.

Chulyong mendengar anak buahnya yang sedang membicarakan dirinya.
''hyaa, apa yang kalian bicarakan? Apa kau ingin aku memotong lidahmu agar kau diam?'', hardik chulyong hingga membuat dua pria itu terkejut.
''kau lihat, ketua kembali menjadi orang yang galak''.
''aiss dia kembali ke sifat aslinya''.

Shinhye tertawa cekikikan melihat ulah tingkah mereka.
''kalian membuatku tertawa. Kau membuatku sangat sehat sekarang, terima kasih chulyong ah'', kata shinhye.

Chulyong tersenyum lalu kembali duduk di dekat shinhye.
''uhm chulyong ah, jika perkataan tabib itu benar bahwa aku akan mati jika mempertahankan kandungan ini, tolong tetaplah buat orang lain tertawa seperti sekarang'', kata shinhye.
''kau seperti orang yang patah semangat. Uhm, kau tahu tentang cerita ninja jepang bernama naruto? Naruto berkata *jika kau menungguku untuk menyerah,kau akan menungguku selamanya*'', terang chulyong.
''janganlah patah semangat, jadilah seperti naruto'', kata chulyong lagi.

''naruto?'', shinhye tertawa.
''ya, naruto''.
''kau selalu membuatku tertawa. Kalau begitu aku ingin seperti naruto'', kata shinhye lagi.
Chulyong tertawa, ''kau tahu, dulu aku ingin seperti iljimae. Dan sekarang aku menjadi lebih dari seorang iljimae''.
''ya, kita akan bersama2 menemukan takdir baru''.

Shinhye dan chulyong mengangguk lalu bersalaman.
''menemukan takdir baru'', seru mereka berdua hingga menggema di sudut hutan.


=keesokan harinya, Markas Chulyong=
Tangan seorang namja menyentuh tubuh shinhye yang sedang tertidur pulas.
''shinhye ah! Hoiiii!!'', teriak chulyong di dekat telinga shinhye.

*plakkk* shinhye menampar pipi chulyong dengan mata masih terpejam karena mengganggu tidurnya.

''jangan menggangguku, kau tahu betapa sulitnya aku bisa memejamkan mata disini? bagaimana dahsyatnya perjuanganku melawan nyamuk tadi malam?'', kata shinhye sambil tetap memejamkan matanya.

''shinhye ah, aku lee hongki!!'',
Shinhye mendengar suara namja yang begitu ia kenal. Sontak yeoja itu membuka matanya dan beranjak dari tidurnya.

''hongki ah!!'', seru shinhye lalu memeluk namja itu.
Chulyong tersenyum, ''jangan memeluk hongki, itu membuatku iri''.
''aiss!!'', gerutu shinhye sambil melirik chulyong.

Hongki menatap shinhye sekali lagi.
''kau benar2 shinhye'', kata hongki lalu memeluk shinhye lagi.
''iya, ini aku'', kata shinhye sambil menahan sakit dipunggungnya.
''jangan memeluk shinhye berkali2'', kata chulyong sambil melepas pelukan hongki.
''apa yang terjadi denganmu? Mana, aku lihat lukamu'', kata hongki sambil membuka hanbok shinhye.
''hyaa, jangan berlebihan. Kau tidak perlu melihatnya. bagaimana aku menahan sakit, kau tahu seberapa parah lukaku'', kata shinhye sambil merapikan hanboknya.

Hongki hanya cengar cengir, ''itu benar! Tapi aku ingin melihatnya. Kemarilah shinhye ah''.
*plak* chulyong memukul tangan hongki yang melambai ingin menggapai tubuh shinhye.
''kau membuat shinhye seperti ditengah2 penyamun'', kata chulyong.

''uhm hongki ah, bagaimana kau tahu aku ada di sini?'', tanya shinhye.
''biro keamanan sedang gencar mencari gerombolan hitam bang chulyong. Entah bagaimana aku sampai disini, itu mujizat'', jawab hongki seraya mengusap lengannya karena dipukul oleh chulyong.
''apakah biro keamanan mempunyai rencana untuk menangkapku?'', tanya chulyong.
''nado molla. yoona dan ayahnya pasti punya rencana untukmu dan juga shinhye''.
''hongki ah, bagaimana dengan seungho? Apakah dia baik2 saja?'', tanya shinhye.
''seungho, masih di dalam penjara. Dia terus memikirkanmu''.
''aku ingin menemui seungho''.
''andwe andwe!!'', seru chulyong seraya merentangkan telapak tangannya.

''hongki ah, apa kau bawa cukup uang? Aku ingin membeli sup di kedai. Aku ingin makan enak sekarang'', kata shinhye.

''silyehamnida!!'', kata shinhye pada anak buah chulyong.
''apa kalian pernah makan enak? Kalau belum, hongki akan mentraktir kalian'', kata shinhye lagi.
''kau membuatku bangkrut'', bisik hongki.

Anak buah chulyong berganti pakaian dengan pakaian dandanan petani desa yang sederhana untuk mengelabui prajurit istana yang berkeliaran di luar joseon.


=Kedai sebuah Pasar=
Shinhye, hongki dan chulyong menempati sebuah meja kecil sedangkan anak buah chulyong yang berjumlah 10 orang itu duduk di meja besar.
Yeoja itu menikmati sup yang ia pesan.
''uhm enak sekali'', kata shinhye.
''ya itu benar, walau tidak seenak di joseon'', kata hongki.
''aku harus menjaga kesehatanku, iya kan tuan bang chulyong''.
Chulyong mengangguk.

Shinhye memperhatikan seorang gadis kecil yang berdiri cukup lama di depan kedai kemudian mendekati anak itu.
''apa kau ingin membeli sup sama sepertiku?'', tanya shinhye.
''tapi aku tidak bisa membelinya'', jawab gadis kecil itu malu2.
''ayo masuk, aku traktir''.

Shinhye menggandeng gadis kecil itu dan menyuruhnya duduk di sebelahnya.
Anak itu makan beberapa suap kemudian air matanya berlinang.
''kau kenapa?'', tanya hongki.
''gwaenchana. Aku hanya terharu, orang yang baru kukenal memberiku semangkuk sup dan sangat peduli padaku. Sedangkan ibuku setelah bertengkar denganku, ia mengusirku dari rumah'', kata gadis itu seraya mengeringkan air matanya.
''renungkan baik2, kami hanya memberimu semangkuk sup dan kau sangat terharu. Sedangkan ibumu yang memasakkan sup dan nasi untukmu dari saat kau kecil hingga sekarang, kenapa kau tidak berterima kasih padanya? Malahan kau bertengkar dengan ibumu?''.
Gadis itu terhenyak dan mulai merenung.
''aku sangat lalai dan tidak memikirkan kepedulian ibuku hanya karena masalah sepele'', kata gadis itu lalu menghabiskan makanannya.

Gadis itu pamit kemudian melangkah keluar dari kedai. Di depan kedai seorang ajumma melihat gadis itu lalu tersenyum.
''nak! Ayo pulang, ibu sudah masakkan sarapan untukmu'', kata ajumma itu.
Gadis itu menangis lalu memeluk ajumma itu.
''eomma, mianhae'', kata gadis itu lirih.

Di dalam kedai shinhye tersenyum melihat hubungan anak itu dan ibunya sudah dipulihkan.
''kadang kita sangat berterima kasih saat orang lain memberi pertolongan pada kita walau itu adalah pertolongan yang kecil. Tapi kadang kita melihat apa yang orang terdekat kita melakukan hal yang besar sekalipun, kita menganggapnya itu kewajaran'', kata chulyong.

Shinhye meletakkan sendoknya diatas meja lalu beranjak berdiri.
''aku akan pergi ke suatu tempat, jangan khawatir. Aku akan segera menemui kalian'', kata shinhye.
''beri aku kertas dan kuas milikmu'', kata shinhye lagi.
Hongki mengambil dari bungkusan tasnya lalu memberikannya pada gadis itu.


=Di Sebuah Padang=
Shinhye duduk dihamparan padang rumput dan memandang luas dengan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Yeoja itu menghamparkan kertas dan bersiap untuk menulis sesuatu.

#untuk: seungho, orang yang aku cintai>
Seungho, aku baik2 saja. Tolong jangan hanya memikirkan aku tapi pikirkan dirimu juga. Aku disini mampu bertahan dan kaupun juga mampu bertahan di istana tanpaku.
Kau adalah pria sekuat rajawali dan aku belajar untuk sama sepertimu. Bagaimana hatimu kuat dan aku cukup tegar sekarang. Aku akan menjaga kandunganku dengan baik, ketika Tuhan menuntun dan mempertemukan kita, aku ingin kita bertemu dengan rasa damai dan senyumanmu yang sangat kurindukan.

Seungho, percayalah bahwa kita dapat melalui ini semua. Kau pernah berkata hanya rajawali yang bisa terbang tinggi melawan badai sekuat apapun dan kau tahu, kita adalah rajawali itu.

Seungho ah, aku ingin sekali melihatmu apa kau bisa menemuiku dipadang dimana kita selalu menerbangkan lampion bersama? Aku akan menunggumu sampai kau datang#end.

Shinhye melipat kertas yang sudah ditoreh tinta dengan banyak kalimat.
Shinhye membentangkan kertas baru dan menulis lagi.

#untuk: ibu suri.
Ibu suri, saengil chukhahamnida. Semoga ibu suri panjang umur, uhm tidak semoga tapi pasti. Aku percaya ibu suri sekarang dalam lindungan Tuhan dan didalam kasih karuniaNya. Senantiasa aku bersyukur atas berkat yang ibu suri terima saat ini. Walaupun ibu suri tidak pernah menganggapku tapi aku tetap menganggap ibu suri sebagai seorang ibu suri yang memiliki pribadi yang hangat.
Saranghamnida ibu suri. Aku disini selalu mendoakan anda. Aku mengasihimu dengan kasih Tuhan.
Salam hangat: Shinhye, park#end.


=Penjara Biro Keamanan=
Tuan im memandang seungho yang terduduk lesu didalam penjara.
''seungho ah, aku akan mengeluarkanmu dari penjara'', kata tuan im seraya menyuruh prajuritnya untuk membuka gembok pintu penjara.

Seungho keluar dari penjara tanpa sepatah katapun.
''seungho ah, jika kau keluar dari istana untuk menemui shinhye. Kau akan membahayakan istrimu sendiri, kau tahu bagaimana aku? Aku bisa melakukan hal yang tidak kau duga'', kata tuan im.

Seungho menoleh lalu menatap tuan im, ''Kau tidak akan aku biarkan menyakiti istriku, Kau hanyalah seorang monster''.
''Kau bukan ayah yang baik untuk yoona. Aku tidak melihat yoona seperti gadis yang aku kenal dulu. Kau mengubahnya sama seperti dirimu sekarang, seorang monster!!'', kata seungho.

Yoona mendengar pembicaraan seungho dengan tuan im.
''seungho menganggapku monster?'', kata yoona seraya tersenyum.


=Padang Rumput, di dekat Hutan=
Shinhye memandang 2 lembar surat yang ia tulis.
''akhh!!!'', pekik shinhye ketika merasakan sakit di perutnya.

Shinhye tersungkur di rerumputan sambil menahan sakit di perutnya.
Surat yang digenggamnya pun terjatuh.

(Ost: Davichi - Love oh Love)

@ tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar