Green  Pencil

Rabu, 05 Juni 2013

Sweet Innocence *9

Judul: Sweet Innocence
Genre: Romance
Part: 1-19
Cast:
IU/ Lee JiEun
Lee Donghae Super Junior
TOP/ Choi Seunghyun BigBang
Jessica jung/ Jung sooyeon SNSD

#lee dongchul: saudara kembar lee donghae (hanya di FF ini^^)

Ost: ZiA - Hope It's You (With K.Will)

Part *9

Donghae menemui ayahnya di ruang kerjanya dan direktur lee kemudian menghubungi seunghyun dengan ponselnya.
''aku akan membuat donghae debut dengan nama dongchul'', kata direktur lee.
''mweo??'', guman donghae.
Namja itu terkejut dengan pernyataan ayahnya.

Seunghyun tidak menyangka keputusan direktur lee yang menurutnya terlalu nekat.
''ini kesalahan! Direktur, kau menipu banyak orang'', kata seunghyun.



=Di ruang kerja direktur lee=
Direktur lee menaruh ponselnya diatas meja kemudian memandang putranya, lee donghae. Donghae berpaling kemudian beranjak berdiri di dekat jendela.
''aku tidak mau!'', kata donghae.
''mweo?'', kata direktur lee.
''ayah, aku hanya ingin menjadi dongchul karena ibu dan sooyeon, kenapa sekarang kau membuat hidupku lebih rumit?''.
''Debut? Menjadi seorang artis? Aku tidak menginginkannya!'', kata donghae lagi yang tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya.

Direktur lee tersenyum kemudian mencengkram bahu donghae.
''apa kau melihat banyak gedung di sebelah sana?'', tanya direktur lee seraya menunjuk beberapa gedung pencakar langit yang menjulang di sekitar kantor managemennya.
''ne! Waeyo?'', kata donghae.
''kau melihat semuanya karena kau berdiri di gedung yang sangat tinggi. Kala itu, SM Entertainment berdiri ditengah kemustahilan. Kau tahu, hal hebat itu terjadi karena air mata, tantangan dan kesukaran''.
''aku tidak memikirkan hal ini sebelumnya tapi aku pikir ini adalah kesempatan untukmu hidup di dunia hiburan korea. Feelingku tidak akan meleset, kelak kau akan berhasil'', kata direktur lee lagi.
''tapi kenapa harus memakai nama dongchul?''.
''karena donghae tidak tahu apa2 tentang musik dan banyak orang mengenal dongchul sebagai pianis. Kau tidak perlu melakukan pre debut terlalu lama''.



=Ruang Kerja Trainer=
Sooyeon tidak mengerti saat staf karyawan menyodorkan lembaran kertas dengan beberapa foto.
''ini adalah daftar calon artis yang kau tangani'', kata pria itu.

Sooyeon lamat2 teringat saat dirinya beraktivitas sebagai trainer vokal. Yeoja itu memijit pilipisnya kemudian memejamkan mata.
''apa kau baik2 saja?'', tanya rekan kerjanya.
''gwaenchana'', jawab sooyeon.

''sepertinya aku pernah duduk di tempat ini. Kenapa ingatanku tidak kunjung pulih, seharusnya aku bisa mengingat semuanya lagi'', batin sooyeon.

Sooyeon beranjak dari tempat duduknya,
''apa aku boleh keluar sebentar? Sepertinya aku perlu banyak oksigen'', kata sooyeon.
''apa kau sakit? Kalau kau sakit, aku akan menghubungi lee donghae.. Uhm maksudku lee dongchul untuk menemuinya'', kata seorang rekan sooyeon.
''tidak ada hubungan kesembuhan orang dengan kedatangan seseorang''.
''tapi jika yang menemui kekasihmu, sakitmu akan mendadak sembuh''.
Sooyeon tertawa, ''tapi aku sedikit merasa aneh dengan dongchul, apa kalian berpikir hal yang sama?''.



=Di sebuah Jalanan=
Jieun memandang jalanan yang tampak beberapa kendaraan berlalu-lalang.
''bagaimana aku menemukan bocah itu? Apa mungkin dia sudah hidup enak dan tidak mengingat ibunya lagi? Jika dia masih hidup pasti dia akan mencari ibunya'', guman jieun.

Sebuah mobil tiba2 berhenti di tepian jalan. Seunghyun keluar dari mobil itu lalu menghampiri seorang nenek yang sedang duduk di bangku tepian jalan itu.
''apa kau ingin bertanya hal yang sama tentang kecelakaan itu?'', tanya nenek itu.
''mweo?? Kecelakaan apa?'', tanya seunghyun heran.
''kecelakaan mobil beberapa tahun silam, di sana!'', kata nenek itu seraya menunjukkan sebuah tempat di sisi jalan.
''seorang gadis datang padaku dan bertanya *apakah ada seorang pria yang datang kemari dan mencari ibunya?* mungkin pria itu adalah kau''.
''gadis? Dimana dia?''.
''dia sudah pergi''.
Seunghyun menoleh ke arah jalan, ''aku akan mencarinya''.

Nenek itu memandang seunghyun yang berlari semakin jauh darinya. Halmeoni itu menggeleng kemudian mengambil nafas panjang.
''banyak orang dituntun pada takdir yang sama'', gumannya kemudian tersenyum.


Jieun berjalan seraya menoleh ke arah jam tangannya.
''bagaimana bisa aku hanya berputar2 sampai sore lalu kembali ke rumah dan berkata *pekerjaanku baik2 saja dan sangat menyenangkan*'', guman jieun.

Yeoja itu merapikan syalnya,
''ah dingin sekali'', kata yeoja itu seraya mengusap lengannya.

Seunghyun melihat seorang gadis memakai pakaian hangat berwarna cokelat lengkap dengan syal melilit di lehernya.
''apa kau??'', kata seunghyun seraya menarik tangan yeoja itu.

Seunghyun terkejut saat yeoja itu adalah jieun, gadis yang dikenalnya.
''waeyo? Kau membuatku terkejut, seunghyun ssi!!'', kata jieun.
''kau lee jieun? kenapa kau ada di sini?'', tanya seunghyun lalu melepas tangan jieun.
''aku harus menghabiskan waktuku sampai sore. Kau tahu kan aku sekarang menjadi pengangguran?''.
''apa direktur menyuruhmu mencariku? dan berkata *manager choi, kau menyesal membuat jieun hengkang dari Perusahaanku*'', kata jieun lagi.

Seunghyun mendorong dahi jieun dengan telunjuknya.
''kau sekarang pengangguran? Apa ibu dan kakakmu tahu? Sepertinya belum, apa mungkin surat pemecatanmu harus segera ku kirimkan?'', kata seunghyun kemudian berbalik meninggalkan jieun.
''mweo?? Hajima!! Hajima!!'', teriak jieun.
''manager choi hajima!!!'', seru jieun lagi.

Seunghyun mendengar jieun berteriak memanggil namanya, namun namja itu tidak menghiraukannya.
''manager choi??'', panggil jieun seraya berlari menyusul seunghyun.

*grubyaaakkkk* jieun terjatuh karena melewati sebuah kubangan air yang membuatnya terpeleset.
''manager choi, hajima!!'', ucap jieun lirih seraya tetap membiarkan tubuhnya terjerembab tidak berdaya di trotoar jalan itu.

Seunghyun menoleh dan melihat jieun tergeletak tidak berdaya.
''manager choi, hajima!!'', kata jieun yang masih memejamkan matanya.

Namja itu mendekati jieun lalu membantunya berdiri. Seunghyun mengulurkan tangannya ke arah jieun.

Namja itu memegang bahu jieun agar gadis itu bisa berdiri tegak.
''apa kau baik2 saja?'', tanya seunghyun dengan raut wajah menunjukkan kekhawatiran.
''bagaimana aku akan baik2 saja jika kau mengirimkan surat pemecatanku ke rumah. Aku tidak ingin kakak dan ibuku tahu bahwa aku menjadi pengangguran. Aku mohon, jangan lakukan itu manager choi!'', kata jieun.
''kau masih berpikir bahwa kau seorang pengangguran?''.
''sudah cukup!! Kata pengangguran membuatku merinding!''.
''kembali ke kantor sekarang''.
''mweo??''.
''nona lee jieun, trainer piano SM Ent. Apa kau siap kembali bekerja?''.
''apa telingaku bermasalah? Apa kau memintaku kembali bekerja?''.
''ne! Welcome back, lee jieun!''.

Jieun tersenyum lalu memeluk seunghyun karena saking girangnya.
''manager choi!! Gamsahaeyo!!'', kata jieun.
''ne! Jangan dengar apapun ketika orang lain mencoba mengintimidasimu, arayo?'', terang seunghyun.
''jujur saja, aku tidak bisa mendengar orang berkata buruk tentangku!! Tapi terima kasih kau memberiku kesempatan untuk mencobanya lagi'',

Jieun masih memeluk seunghyun dan namja itu membiarkan jieun terus memeluknya.
''kakak berpesan padaku untuk tetap hidup di dalam musik, walau aku tidak menjadi artis tapi aku ingin membentuk artis dengan bakat yang mereka miliki'', kata jieun.
''kau melupakan sesuatu jieun ah?'', kata seunghyun.
''mweo??''.
''kau lupa melepaskan pelukanmu. Menjauh dariku sekarang juga!''.

Jieun terkejut dan bergegas melepas pelukannya.
''mianhamnida! Ini karena aku terlalu senang!'', kata jieun *bow*.

Seunghyun menunjuk ke arah mobilnya dan jieun mengikutinya dari belakang. Yeoja itu kesulitan berjalan dan menahan sakit karena pergelangan kakinya terkilir.
''manager, aku tidak bisa!'', kata jieun.
''kau tidak bisa bekerja sebagai trainer lagi?'', tanya seunghyun.
''Ani! aku tidak bisa berjalan! Kakiku sakit!!'', teriak jieun pada seunghyun yang jaraknya 300 meter di depannya.
''jangan manja!''.

Jieun mendengus kemudian mengikuti seunghyun dari belakang. Seunghyun membuka pintu mobilnya kemudian menoleh ke arah jieun yang berjalan pelan ke arahnya.
''aiss!! Apa kau bisa lebih cepat?'', seru seunghyun.

Jieun melihat nenek itu masih duduk di bangku semula dimana mereka tadi duduk bersama.
''kenapa kau biarkan kekasihmu berjalan dengan kaki terkilir. Pria macam apa kau ini?'', kata seorang nenek seraya memandang ke arah seunghyun kemudian berpaling kearah jieun.
''halmeoni!! Dia bukan pacarku'', kata seunghyun.
''nenek, masih muda saja dia bersikap seperti itu, bagaimana jika dia tua nanti'', kata jieun.
''apa hubungannya dengan menjadi tua?''.
''sudah cukup! Kaki sangat sakit sekarang''.

Seunghyun masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya melewati jieun.
''ya Tuhan, kenapa ada pria seperti itu di dunia ini'', kata jieun.

Nenek itu menunjukkan bangku kosong di sebelahnya.
''duduklah di sini'', kata nenek itu.

Jieun melangkah dengan menahan sakit lalu duduk di dekat nenek itu.
''kakiku benar2 sakit! Kenapa dia tidak percaya padaku?'', guman jieun.
''pria itu meninggalkanmu, bukan berarti dia tidak percaya. Dia pasti kembali, tunggu saja'', kata nenek itu.

Nenek itu berjongkok lalu menyuruh jieun melepas sepatunya. Halmeoni itu memijit pergelangan kaki jieun dan gadis itu menjerit kesakitan.
''aduh nek! Sakit sekali'', seru jieun.
''sakit diawal itu tidak masalah. Sebentar lagi, kau akan merasa baikan. Jangan banyak mengeluh, apa yang kau alami bukan hal yang berat'', kata nenek itu.
''mweo?''.

Nenek itu kembali duduk di dekat jieun.
''kau tahu bagaimana cara jerapah melahirkan anaknya?'', tanya nenek itu.
''aniyo!'', kata jieun seraya menggelengkan kepalanya.
''ketika melahirkan anaknya, induk jerapah berdiri hingga bayi jerapah jatuh ke tanah yang keras setinggi 1,5 meter. Kemudian, induk jerapah akan menendang tubuh anaknya sampai bayi jerapah itu dapat berdiri kokoh dan mulai berjalan menuju sang induk''.
''kenapa harus ditendang? Bukankan sebaiknya bayi jerapah menikmati kenyamanan di sisi induknya?''.
''tindakan induk jerapah yang seolah kejam itu sebenarnya merupakan tindakan kasih. Pria itu membiarkanmu mengalami kesakitan, supaya kau sadar bahwa banyak bahaya tersembunyi dimanapun kau berdiri. Dia memintamu untuk waspada tanpa perlu mengatakannya''.

Tiba2 sebuah mobil berhenti di depan mereka. Kaca mobil itu terbuka dan seunghyun melongokkan kepalanya.
''ayo masuk'', kata seunghyun.
Jieun menggeleng, ''sireo!''.
''ayo masuk!!'', kata seunghyun lagi.
''kau benar2 menyebalkan''.
''ya aku menyebalkan, sekarang masuklah!''.
Jieun menggeleng, ''sireo!!''.

Seunghyun keluar dari mobil lalu mendekati jieun dan nenek itu.
''jangan kau biarkan pacarmu sendirian dengan kaki terkilir'', kata nenek itu.
''pacarku ini suka berbohong, berharap aku lebih perhatian padanya'', kata seunghyun.
''ya Tuhan!!'', gerutu jieun lalu berjalan hati2 masuk ke dalam mobil.

''halmeoni, gamsa hamnida'', kata jieun seraya menutup kaca jendela mobil seunghyun.
Nenek itu tersenyum lalu melambaikan tangannya, ''cheonmaneyo''.


Di dalam mobil seunghyun,
''apa donghae sudah menemuimu?'', tanya seunghyun.
''aku tidak mengenal siapa donghae'', jawab jieun.
''namja yang kau kira itu dongchul''.
''kenapa kau menanyakan itu padaku?''.
''direktur akan menjelaskannya padamu''.
''sireo!! Aku ingin kau menjelaskan padaku''.

Jieun tersenyum ke arah seunghyun, namja itu tertegun melihat senyuman jieun. Tiba2, Seunghyun kehilangan kendali mobilnya.

''hyaaaa!!!'', teriak jieun saat melihat mobil seunghyun melewati marka jalan.
Seunghyun terkejut lalu memutar setir mobilnya hingga membuat mobil yang ia kendarai kembali ke posisi aman.
Jieun terlihat begitu syok kemudian menyentuh dadanya. Jantungnya berdetak sangat kencang sedangkan seunghyun kembali menenangkan diri.
''kau membuatku hampir mati seunghyun ssi!! Ini kedua kalinya aku lolos dari kecelakaan'', kata jieun.
''ini bukan masalah serius!'', kata seunghyun.
''ada pepatahkan mengatakan jangan menggampangkan masalah yang serius dan jangan membuat serius masalah yang gampang''.
Seunghyun memandang jieun kemudian kembali fokus menyentir.
''kenapa kau tidak pernah mendengarkan aku?'', tanya jieun.
''aku mendengarkanmu! Kau pernah kecelakaan?'', kata seunghyun.
''Ne! Waktu aku masih sangat kecil. Itu membuatku trauma''.
''maaf, membuatmu takut''.
''uhm aniyo.. Aniyo! Gwaenchana!''.

Jieun memperhatikan seunghyun yang sedang fokus menyetir.
''kita tidak pernah tahu apa yang terjadi besok. Tugas kita adalah menjadi baik dan bahagia hari ini'', kata jieun.
''waeyo? kau bahagia sekarang?'', tanya seunghyun.
''ne! bahkan kau tidak bisa mengukur seberapa bahagianya diriku sekarang''.



=Pemakaman umum seoul=
Donghae membawa seikat bunga lalu menyusuri sebuah jalanan pemakaman. Donghae berdiri di sebuah makam dengan nisan yang bertuliskan lee dongchul lalu menaruh bunga yang ia bawa diatas nisan itu.

Namja itu melepas kacamatanya lalu duduk disisi makam dongchul.
''dongchul ah, seandainya aku bisa memilih, aku akan memilih terbaring di sini dan kau menggantikan posisiku'', kata donghae.
''aku tidak punya tujuan hidup dan aku masuk di dalam situasi rumit. Semua orang menginginkan aku untuk mengikuti mereka. Ayah, ibu, sooyeon dan seunghyun yang memiliki jiwa psikopat itu. Aku hampir tidak bisa membedakan antara kekuatan dan keberanian.'', kata donghae lagi.

Donghae menyentuh nisan dongchul,
''kau tahu? Ayah menginginkan aku untuk debut menjadi artis dengan namamu. Apa kau menyetujuinya?'', tanya donghae.


Di dekat makam dongchul, seorang anak lelaki duduk di dekat sebuah makam.
''apa itu makam ayahmu atau ibumu?'', tanya donghae.
Anak itu menggeleng, ''anieyo!''.
''kalau begitu itu saudaramu atau mungkin kakek nenekmu?'', tanya donghae lagi.
Anak itu juga menggeleng, ''Uhm, anieyo!''.
''siapa namamu?''.

Donghae menghampiri anak lelaki itu.
''lee hongki'', jawab anak itu seraya memandang pria yang baru pertama kali ditemuinya di makam itu.
''kenapa banyak sekali yang bermarga lee'', guman donghae.
''apa kau juga menghitung berapa banyak nisan yang bermarga lee?''.
''tidak. Karena aku juga bermarga lee. Uhm, kau mengunjungi makam siapa?''.
''uri seonsaengnim (guruku)''.
''mweo??''.
''dulu waktu aku masih Taman Kanak2, aku hampir tertabrak di depan sekolah namun guruku dengan cepat menolongku. Tidak disangka bu guru tertabrak, aku menangis saat melihat bu guru tidak berdaya, sebelum ambulan itu membawanya, dia berkata padaku *hongki ah jadilah anak pandai dan berhasil. Keberhasilan bukan milik orang kaya tapi orang yang percaya*'', terang anak itu.
''lalu kau datang kemari untuk mengenang kebaikan gurumu?''.

Hongki mengeluarkan sebuah medali dari dalam tasnya.
''ini medali ke 25 yang aku berikan untuk bu guru''.

Donghae memperhatikan beberapa medali yang sudah usang di atas makam itu.
''sejak saat itu aku percaya bahwa kelak aku akan berhasil dan ternyata itu benar. Kalau kau percaya kau berhasil!! Karena Hidupmu tidak akan berubah hanya dengan duduk diam dan berbicara dengan nisan yang tidak memberimu jawaban''.
''sekarang kau mengguruiku bocah kecil'', goda donghae.
Hongki menggeleng, ''ada seekor keledai terperosok ke dalam sumur kering. Bagaimana caranya dia bisa keluar?'', tanya hongki.
''menegadah ke atas dan berteriak'', jawab donghae.
''mudah bukan?''.
''carilah pertolongan ke atas. Bukan ke kanan kirimu''.
Donghae tersenyum karena begitu takjub dengan bocah ajaib yang ia temui itu.



=Kantor SM Ent=
Jieun tertunduk saat seunghyun menyuruhnya keluar dari mobil.
''kakiku gemetar'', kata jieun.
''manja sekali! Kau tinggal melangkahkan kakimu keluar dari mobil dan berjalan. Selesai!!'', kata seunghyun yang masih berdiri di dekat pintu mobilnya.
''Lebih baik kau pergilah dulu'', kata jieun.

Seunghyun menutup kembali pintu mobilnya lalu memberikan kunci mobilnya kepada petugas keamanan.

Petugas itu melajukan mobil seunghyun masuk ke dalam basement.
''nona, kau tetap ingin di dalam mobil?'', tanya petugas itu.
''ya, sampai si pemilik mobil ini tergerak hatinya untuk bersikap lebih pengertian''.
''kalau kau menunggu manager choi untuk melakukan ini, menunggulah sampai 10 tahun lagi''.
''mweo??''.
''manager, tidak akan melakukannya hanya demi seorang trainer sepertimu''.

Petugas keamanan itu keluar dari mobil kemudian meninggalkan jieun. Namja itu menemui seunghyun di ruang kerjanya.
''manager, nona lee jieun masih didalam mobil. Aku sudah membujuknya tapi dia tidak mau'', kata petugas itu.
''biarkan dia bosan di sana''.

Seorang sekertaris direktur lee menemui seunghyun.
''manager choi, direktur ingin bertemu denganmu'', kata agashi itu.
''ne! Gamsahaeyo!'', kata seunghyun kemudian berjalan ke koridor arah ruang kerja direktur lee.



=Ruang Kerja Direktur=
Seunghyun berdiri di depan pintu ruang kerja direktur lee lalu mengetuk pintu itu.
''direktur?'', sapa seunghyun.
''aku mendapat laporan lee jieun, trainer piano itu keluar dari perusahaan'', kata direktur lee.
''dia belum resign karena aku belum menerima surat penguduran dirinya''.
''bawa jieun padaku. Aku akan segera mengatur debut dongchul. Untuk managemen perusahaan ini, aku akan menyerahkannya pada seseorang karena aku ingin pensiun secepat mungkin''.
''nuguya??''.
''kau akan tahu kelak. Siapapun itu aku percaya perusahaanku akan berhasil ditangannya''.

Seunghyun keluar dari ruang kerja direktur lee kemudian berjalan seraya merenung di koridor kantor.
''seseorang? Nuguya? Direktur lee akan mempercayakan perusahaan ini kepada orang lain? Aku berpura2 mengalah, ia rampasnya seolah2 aku tidak tahu apa2'', batin seunghyun.


Didalam basement kantor SM Ent,
Jieun keluar dari mobil seunghyun kemudian memutup pintu mobil itu keras seraya menendang dengan kakinya.
''kau benar2 kelewatan!!'', seru jieun.
''kau sudah bosan?'', tanya seorang pria petugas keamanan kantor itu.
''Ah! Ne!''.
''manager choi memintaku untuk mengawasimu''.
Jieun tersipu kemudian membungkuk memberi salam dan bergegas masuk ke sebuah lift yang akan membawanya ke lantai atas.


Seunghyun bertemu dengan sooyeon di koridor kantor,
''manager'', sapa sooyeon *bow*.
''kau memanggilku manager? Itu bukan sooyeon yang ku kenal'', kata seunghyun lalu tersenyum.
''mweo?''.

Sooyeon terbengong kemudian seunghyun mendekatkan bibirnya di telinga sooyeon.
''kau harus memanggilku seunghyun! Kau sudah ingat? Karena namaku choi seunghyun'', kata seunghyun

Jieun yang berjalan tertatih di koridor kantor itu melihat seunghyun mendekatkan wajahnya ke arah yeoja itu.
''hajimaaaaaa!!!!'', teriak jieun seraya mengarahkan telunjuknya ke arah mereka berdua.

(Ost K.Will- I need You)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar