Green  Pencil

Sabtu, 08 Juni 2013

Nami Romance *8

Judul: Nami Romance
Genre: Action, Romance, Comedy
Part: 1-10
Cast:
Cha Na Mi (You)
Lee SeungRi (BigBang)
Choi Siwon (Super Junior)
Park Gyuri (Kara)
Ost: Kim Hyun Joong - Kiss Kiss

Part *8

Nami mengajak siwon ke kedai untuk minum arak beras.
''katakan padaku dimana lee seungri? Kau ingin menjadi polisi bukan? Aku bisa menolongmu untuk menjadi seorang polisi'', kata siwon.
''mweo? Mweoya??'', seru nami.

Disaat yang sama, gyuri yang sudah kembali dari bukit karang membuka kembali memori ponsel yang ia temukan itu. Dilihatnya foto2 seungri mengenakan seragam dinas badan intelegen negara korea selatan.
''seungri seorang anggota BIN'', guman gyuri.

(Ost: Kim Hyun Joong - Kiss Kiss)

Gyuri memastikan itu adalah foto lee seungri.
''ini benar2 seungri, aku mengerti! seungri bukan anggota perdagangan gelap itu, tapi apa motifnya dan apa yang ia selidiki?'', guman gyuri.


=Kedai arak beras=
Nami terlihat berbinar2 saat siwon mengatakan bahwa ia akan menolongnya menjadi seorang polisi.
''bagaimana caranya kau akan menolongku?'', tanya nami.

Siwon berdiri dari bangkunya dengan agak sempoyongan.
''mudah sekali, aku akan membawamu ke seoul dan kau tes kepolisian disana'', jawab siwon.
Karena melihat siwon berjalan sempoyongan, nami merangkul namja itu dan menuntunnya keluar dari kedai.
''itu tidak mudah'', kata nami.
''apanya yang sulit? Aku seorang polisi. Dan itu akan menjadi sangat mudah bagiku'', kata siwon.

*grubyak* Tubuh siwon terjatuh karena nami melepas rangkulannya.
''mweo? Kau seorang polisi??'', seru nami.
''hei?? Siwon ssi, katakan padaku!!'', kata nami sambil menepuk pipi siwon,
Siwon tidak sadarkan diri karena mabuk berat.

''aiss!!'', gerutu nami yang terpaksa merangkul siwon walau namja itu begitu berat baginya.

''nami ah!! Kau mabuk dengan pria asing?'', tanya seorang ajumma yang mengenal nami.
''aniyo ajumma!!'', kata nami.
''pria ini membuatku susah!!'', gerutu nami.
''aku tidak membuatmu susah, kau menyusahkan diri sendiri'', kata siwon.
''kau itu sadar atau tidak? Kenapa selalu bisa menyahutku seperti orang sehat?''.
Siwon kembali terdiam dan nami terus memapahnya.


=depan penginapan bibi sora=
Nami terus mengetuk pintu penginapan bibi sora. Disaat yang sama, gyuri keluar dari penginapan dan melihat siwon bersama dengan nami.
''eomeo!! Siwon ah??'', kata gyuri panik.
''apa yang kau lakukan padanya?'', tanya gyuri lagi.
''kau bertanya nanti saja!! Aku tidak tahan memapah tubuhnya'', protes nami.

Tidak lama kemudian, nami berhasil merebahkan siwon di kamar penginapan itu.
''kau ajak siwon mabuk2an? Aiss gadis apa kau ini?'', teriak gyuri seraya berdiri di depan pintu kamar itu.
''apa orang seoul tidak pernah mabuk karena minum soju? Aku hanya mengajaknya minum arak beras'', kata nami membela diri.
''aku bisa patahkan lehermu kalau kau bertindak lebih dari ini''.
''aku akan patahkan semua gigimu kalau kau lebih cerewet dari ini'', kata nami lalu berlari dari tempat itu.
''hyaaa!!! Yeoja itu membuatku naik darah'', teriak gyuri.

Nami berlari ke halaman bibi sora dan gyuri mengejarnya. Melihat gyuri keluar dari penginapan, nami lari terbirit2 keluar dari tempat itu.


=Depan rumah Nami=
Nami berlari terenggah2, sampai didepan rumahnya nami memegang lututnya yang bergetar.
''wanita itu galak sekali, membuatku takut saja'', guman nami seraya menyentuh dadanya dan terasa jantungnya berdetak kencang.
''apa yang membuatmu takut??'', tanya seungri yang sudah berdiri di depan rumah nami.
''mweo? Seungri ssi? Kenapa kau masih di rumahku?'', seru nami saat melihat seungri masih di rumahnya.
''apa paman cha belum memberitahumu? Aku akan tinggal dirumahmu sementara waktu''.
''aiss, kau ingin menumpang gratis dirumahku??'', teriak nami.

Seungri menyekap mulut nami dengan tangannya dan menengok ke sekeliling.
''aku merasa ada yang mengawasi kita'', kata seungri.
''mweo? Nuguya? Eodi?'', kata nami panik.

Seungri berlari di kegelapan malam dan mencari sosok yang terus mengawasi rumah nami. Dilihatnya seorang pria dari penduduk asli pulau itu sedang mengintai dari balik semak.
Seungri menarik pria itu jalanan lalu menarik krah bajunya. pria itu langsung memelintir tangan seungri. Ya, pria itu cukup ahli beladiri hingga tidak segan2 menghadapi hardikan seungri.

*plakkk* Pria itu memukul pipi kanan seungri, lalu seungri membalas dengan memukul dan menendang pria itu.
''siapa kau?'', seru seungri.
Pria itu tidak menjawab dan terus menyerang seungri.

Nami hanya mondar-mandir mencari dan memanggil seungri yang tiba2 hilang dari pandangannya.
''eotteohke!! Eotteohke!!'', kata nami panik.

*pletakk* Seungri berhasil memukul punggung pria itu hingga terjatuh, lalu seungri mencekik pria itu.
''kenapa kau tiba2 menyerangku?'', teriak seungri dengan tidak melepas cekikannya.
''uhm aku hanya dibayar, tolong jangan bunuh aku'', kata pria itu terbata2.
''siapa yang menyuruhmu??''.
''pria dari seoul itu''.

Seungri melepaskan pria asing itu lalu dibiarkannya pergi dari tempat itu.
Seungri tertegun, ''pria dari seoul? Nuguya? polisi itu atau ketiga pria asing yang ku temui tadi?''.

''seungri ssi???'', panggil nami.
Mendengar yeoja itu terus mencarinya, seungri bergegas kembali menemui nami.
''hyaa cha nami!! Kenapa kau masih berkeliaran diluar rumah? Masuk!'', teriak seungri.
''ini rumahku dan kau hanya menumpang berani2nya kau menyuruhku seenak hatimu'', kata nami.
Seungri mendorong yeoja itu masuk ke dalam rumah. Nami memperhatikan pipi seungri yang sedikit lebam lalu mencoba menyentuhnya.
''hyaa!!'', teriak seungri.
''apa kau baru saja berkelahi?'', tanya nami.
Seungri tidak menjawab lalu bergegas meninggalkan nami.
''yeoja babo!! Apa dia tidak melihatku berkelahi?'', batin seungri.

Nami mendekati seungri lalu memukul pipi sebelah milik namja itu.
''hyaa!! Kenapa kau memukulku?'', teriak seungri seraya mengelus pipisnya.
''jika kau dipukul pipi kananmu maka berikan juga pipi kirimu'', kata nami lalu masuk ke dalam kamarnya.
''tidak aku berikan keduanya!!'', kata seungri.


Seungri menemui tuan cha yang sedang memperbaiki jaring yang biasa digunakan untuk mengangkat kerang2 dari dasar laut.
''paman, aku melihat ada pria asing didekat rumah ini, kita harus berjaga2 dengan tiga pria asing itu, aku yakin mereka adalah suruhan komisaris choi yang akan mengawasimu dan juga putranya'', kata seungri.
''putranya??'', tanya tuan cha.
''ya, laki2 yang menemui nami, dia choi siwon anak dari komisaris choi''.
''mweoya???'', paman cha tidak sengaja menjatuhkan jaring yang sedang ia perbaiki karena terkejut.

''pria itu? Apa dia akan mencelakakan nami??'', kata tuan cha panik.
''aniyo, siwon sedang aku giring untuk mengungkap kasus perdagangan ilegal dan juga pembunuhan 15 tahun lalu'', kata seungri.
''mweoya?? Pembunuhan??''.

Tuan cha menaruh jaringnya lalu beranjak dari tempat ia duduk.
''siwon tidak tahu kalau ayahnya, komisaris choi adalah dalang dibalik ini semua. Siwon seorang anggota polisi'', kata seungri.
''aku tidak mengerti'', kata tuan cha.
''Tolong paman ikuti semua yang aku rencanakan untuk kebaikan paman dan juga putrimu''.
Tuan cha mengangguk, ''apa yang kau rencanakan?''.


=di penginapan bibi sora=
Siwon menemani gyuri yang sedang menikmati secangkir kopi.
''gyuri ah, bagaimana seandainya kita gagal membawa seungri kembali ke seoul?'', tanya siwon.
''kita tidak akan gagal hanya saja kita tidak perlu terburu2'', jawab gyuri.
''ada hal yang lebih besar yang akan kita dapat disini siwon ah. Seungri bisa kita andalkan dalam hal ini?'', kata gyuri lagi.

Siwon menaruh cangkir kopinya di meja lalu memandang gyuri.
''mweoya? Apa yang kau rencanakan gyuri ah? Tugas kita hanya membawa seungri ke departemen kepolisian'', kata siwon.
''bukankah kau ingin mengusut kasus kematian lee booman? Kematian pria itu ada hubungannya dengan perdagangan ilegal itu. Apa kau tidak ingin mengusut siapa dalang dibalik ini semua? Kalau kau berhasil, komisaris choi akan bangga padamu!'', terang gyuri.
''ya, kasus yang ditutup 15 tahun lalu membuatku begitu tertarik. Bagaimana kalau seungri sudah kembali ke seoul?''.
''aniyo, karena aku pernah melihatnya di pulau ini''.
''mweo?? Hyaaa??'', teriak siwon.
''ya aku berusaha mengejarnya tapi gagal, seungri sangat cekatan''.
''tidak biasanya seorang penjahat lolos dari kejaranmu''.
''dua orang yang membuatku gagal! Nami, gadis pulau itu dan seungri!''.


=Rumah nami=
Seungri menengok ke kamar yeoja itu yang sudah tertidur pulas.
''hei kau angkat tangan, menyerahlah! Kau tidak bisa menipuku'', kata nami.

Seungri sontak menoleh dan melihat yeoja itu berbicara dalam tidurnya.
''aku brigadir polisi cha nami akan menangkapmu, jangan kabur'', teriak nami seraya mengacungkan telunjuknya.

Seungri tersenyum dan mendekati nami lalu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah nami.

Dan..
''seungri ah, apa yang kau lakukan dikamar nami?'', tanya tuan cha.
''hyaa!!'', teriak namja itu karena terkejut.
''paman, kau membuatku terkejut'', kata seungri lagi lalu beranjak dari kamar nami.

Seungri tidur satu kamar dengan tuan cha.
''paman, selimutnya jangan dipakai sendiri'', gerutu seungri karena paman cha tidak berbagi selimut dengannya.
''kenapa kau menumpang di rumahku tapi tidak membawa selimut sendiri?'', kata tuan cha seraya memejamkan mata.

Tengah malam, nami terbangun dan menilik ayahnya dan seungri yang sudah tidur. Nami merentangkan selimut untuk seungri.
''ayah selalu saja kalau tidur tidak mau berbagi selimut'', kata nami.

Nami memandang wajah seungri yang sedang tidur itu lalu menyentuh hidung, bibir dan mata namja itu.


=keesokan harinya, Rumah Nami=
Nami membangunkan seungri untuk ikut dengannya mencari kerang di laut.
''kenapa pagi2 sekali'', gerutu seungri seraya menutup tubuhnya dengan selimut.
''apa kau tidak ingin melihat pemandangan pantai saat surut?'', tanya nami seraya menarik selimut itu.
''aniyo''.
''hyaa!'', kata nami sambil memukuli wajah seungri dengan bantal.
''buang bantal itu dari wajahku'', teriak seungri lalu bangun dari tidurnya.
''ayo kita pergi''.

Nami mengambil jaring kerang dan juga sebuah wadah plastik.


Tidak lama kemudian, seungri dan nami tiba di pantai.
''lihat!! Indah bukan??'', kata nami sambil menunjuk hamparan pantai selebar 300 meter yang sedang surut.
Banyak hewan laut seperti ubur2, bintang laut dan ikan2 kecil bersemayam di lubang karang.
Seungri tersenyum karena begitu takjub.
''neomu areumdaweoyo (sangat indah)'', kata seungri.
Seungri mengambil seekor ubur2 lalu dimasukkan pada wadah plastik milik nami lalu diberi air laut. Tampak ubur-ubur itu berenang2 didalam wadah plastik milik nami.
''simpan, jangan sampai ubur2 itu mati!'', kata seungri.
Nami mengangguk, ''ne? Tapi jika mati apa yang akan kau lakukan?''.
''aku akan kembali ke seoul sendirian''.

Nami kemudian menyelam untuk mencari kerang.
Tidak lama kemudian nami muncul ke permukaan laut seraya menunjukkan jaring yang berisi kerang.
Setelah nami berhasil mendapat seekor kerang, seungri menggantikan nami untuk menyelam.

Nami dan seungri duduk di tepian pantai seraya memandang ke arah hamparan air itu.
Seungri mengambil segenggam pasir lalu diberikan pada telapak tangan nami.
''untuk apa?'', tanya nami.
''apa kau bisa menghitung seberapa banyak pasir yang ku ambil?'', tanya seungri.
''apa ada pekerjaan lain, selain menghitung pasir ini?''.
''kalau begitu apa kau bisa menebak apa yang ada di pikiranku sekarang?''.
Nami memandang seungri, menyentuh wajah namja itu kemudian memejamkan matanya.
''kau lee seungri sedang memikirkan bagaimana membawa gadis seperti cha nami ke seoul'', kata nami.
Seungri memegang tangan nami yang sedang menyentuh pipinya.
''nami ah, jika Tuhan tidak memberimu ijin ke seoul bersamaku. Aku ingin kau meminta pada Tuhan untuk mempertemukan kita lagi di sini'', kata seungri.
''aku ingin bertemu denganmu di seoul''.
''uhm nami ah, apa yang kau bayangkan dirimu 1 tahun yang akan datang?''.
''aku menjadi seorang polisi''.
''bagaimana dengan 5 tahun yang akan datang?''.
''aku sudah menikah dan punya anak''.
Seungri tertawa, ''apakah ada pria yang mau menikah denganmu?''.
''kau meremehkan aku?''.

Nami beranjak lalu kembali menyelam ke dasar untuk mengambil kerang.
Tidak lama, keranjang itu terisi penuh oleh kerang2 hasil menyelam mereka berdua.
Seungri menenteng keranjang itu dan nami berjalan disisinya.
''sangat menyenangkan jika aku bisa hidup di pulau nami dengan gadis bernama nami dan punya anak bernama lee mina'', kata seungri.
''auiss!! Kau membuatku merinding seungri ah!!'', kata nami.


Saat di jalan, nami dan seungri berpapasan dengan gyuri.
Gyuri menatap nami. Yeoja itu bersembunyi dibalik punggung seungri karena takut dengan gyuri.

''seungri ah, kau mengenal wanita galak ini?'', tanya nami sambil menunjuk gyuri.

Gyuri menarik tangan nami lalu mencengkram bahu gadis itu.
''apa aku terlihat galak sekarang?'', teriak gyuri.

Seungri melepas cengkraman gyuri lalu nami bersembunyi di balik tubuh seungri.
''apa siwon tahu aku masih ada disini?'', tanya seungri.
''ne, seungri ah aku tahu siapa kau sebenarnya'', kata gyuri.

Seungri menyuruh nami kembali ke rumahnya lebih dulu, ''Nami ah, kau pulanglah ke rumah. Ayahmu akan sangat khawatir''.

Seungri memandang gyuri lalu tersenyum,
''aku lee seungri!'', kata seungri.

Gyuri menunjukkan ponsel milik seungri,
''lee seungri, anggota BIN korea selatan'', kata gyuri.
''bagaimana ponsel itu ada padamu?'', tanya seungri terkejut.
''ponsel ini aku temukan di bukit karang itu''.

Seungri mengingat saat dirinya berkelahi dengan pria asing dari seoul itu.
''ya, ponsel itu tidak sengaja terjatuh saat aku berkelahi dengan pria asing yang tiba2 menyerangku''.



=Bukit karang pulau nami=
Siwon berdiri di atas bukit karang dengan detektor alat pelacak milik seungri. Detektor itu memberikan pemetaan lokasi alat itu berada.
''yak, seungri ah. Aku menemukanmu'', guman siwon lalu tersenyum.

Siwon mengikuti denah pemetaan yang sudah ia simpan di alat detektor itu.
Tidak berapa lama, siwon berdiri di depan rumah nami. Posisi yang sudah ditunjukkan oleh pemetaan sinyal alat pelacak.
''kenapa detektor ini menunjuk ke rumah nami?'', guman siwon.
''apa memang ada hubungannya dengan gadis itu?'', kata siwon lagi.

Siwon mengeluarkan pistol yang tersemat dipinggangnya. Disaat yang sama, nami berdiri tidak jauh dari rumahnya. Yeoja itu melihat siwon berdiri didepan rumahnya dengan pistol ada ditangan namja itu.

(Big Bang - Love Song)

@tobe continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar